Mendapatkan sesuatu bisa dengan bersaing dengan adil tanpa harus melakukan hal hal curang bukan?
.
.
.❇❇❇❇❇❇❇
"Apa aja yang lo bilang sama Pak Giffard?" Baru saja Keanya ingin masuk kedalam kelas tapi lagi lagi Alicia menghalvhinya, dan membuat seluruh pusat perhatian kepada mereka.
"Gak bilang apa apa, aku tahu kalian ada ditingkat akhir dan kalau aku jika bilang kebenarannya itu akan berpengaruh besar akan sekolah kalian"
"Denger ya! Gue gak butuh pembelaan dari lo ataupun belas kasihan dari lo, seharusnya lo ngaca lo itu cuma anak Biayasiswa! Dan gak berhak ngurusin gue! Dengar itu"
Benar apa yang dikatakan orang ketika kesombongan akan sesuatu membuat kita lupa siapa diri kita sebenarnya.
"Cia nanti kalau kita sampai di keluarin dari sekolah gimana?" Jelas tersirat ada nada ketakutan dalam diri Amel saat mengatakannya.
"Kalo lo gak berani ngelakuin terus kenapa bantuin gue kemarin hah?!"
"Tapikan lo yang nyuruh dan kita cuma diem aja, lagian ini ide lo, kita juga gak bisa ngapangapain kalo lo ancam Ci"
"Kalian kenapa sih?! sebelumnya kalian gak kaya gini, apa jangan jangan karna cewe cupu ini?" Alicia semakin emosi saat kedua temannya malh mehudutkannya sbagai yang bersalah. Padahal saat itu bukan dia sajakan yang membully Keanya.
"Tapi Ci-" Amel mengentikan ucapannya saat melihat Alicia menatapnya tajam dan itu membuat dirinya ketakukan. Walaupun Alicia adalah sahabatnya akan tetali tidak menutup kemungkinan kalau ia bisa saja mencelakai Amel.
"Lo semua pengecut tau gak?!" Setelah mengatakan itu Alicia pergi dan kedua temannya mengejarnya sambil memanggil manggil namanya.
"Gue heran Ka Cia gak ada bosen bosenya ganggu hidup lo, Nya"
"Dia itu cuma iri sama Keanya jadinya ya gitu, jadi lo gak usah heran Nia" Bukannya Keanya yang menjawsb tapi malah Kezya yang menswab pertanyaan Kania.
"Udah gak usah difikirin, mendingan kita tentuin dimana kerja kelompoknya, sebelum hari kamis depan"
❇❇❇❇❇
Cafe O'dre Cafe bergaya Prancis pilihan mereka untuk mengerjakan tugas kelompok Fisika yang menyuruh mereka merangkum bab lima dan eman serta dipraktikan.
Keanya kebagian untuk membuat Rangkain Pararel dan untuk mengetahui kuat arus listrik pada komponen tersebut. Sedangkan Kezya mendapatkan membuat Rangkain Seri dan juga menghitung kuat arus listrik. Dan Kania ia mendapatkan tugas untuk menyatakan kesimpulan. Sedangkan Mega dan Nancy merangkum. Walaupun keduanya terlihat tidak suka dengan kehadiran Keanya tapi tetap saja mereka mengerjakan tugas klompok secara Profesional.
Keanya terseyum melihat karyanya yang sudah jadi setelah hampir setengah jam ia berkutat untuk membuatnya. Dan begitupula dengan Kezya yang sedang mencoba apakah lampunya menyala dengan terang atau tidak setelah dirasa cukup Kezya meletakannya ditengah tengah dan meminum Ice Americano miliknya.
"Ada yang mau gue pesenin minuman lagi gak? Atau mau langsung makan?"
"Langsung pesen makan Kez, gue udah laper dari tadi sore belum makan" Nancy mengutarakan pendapatnya masih sambil meneliti kembali rangkuman yang sudah selesai ia kerjakan, takut tidak jelas katanya.
"Jahad gue baru mau kerja kalian udah mau makan" Kania menggerutu sambil menulis dibuku catatannya, memang dari tadi Kania belum mengerjakan satu kerjaanpun, karna memang ia mendapatkan tugas menyimpulkan dan itu ia kerjakan setelah pekerjaan Keanya dan Kezya selesai.
"Sini aku bantuin Nia biar cepet"
"Gak usah Nya, lagipula lo udah kerja dari tadi berkutat sama kabel kabel dan lampu lampu itu, jadi ini cuma menyimpulkan doang gak lama"
"Yaudah gue pesenin makanan dulu" Kezya menggeser kursinya dan berlalu untuk memesan makanan.
"Akhirnya" Mega berseru sambil merentangkan tangannya dan memijat plipisnya. "Belum selesai Nan?" Mega heran padahal ia yang merangkum bab paling banyak tapi kenapa Nancy belum juga menyelsesaikan tugasnya.
"Udah sih dari tadi, tapi ini lagi disalin lagi biar tulisannya agak bagus. Karna kata Bu Dewi tulisan bagus juga dapet nilai tambahnya buat kelompok dan penjelasannya bagus juga bisa dapet nilai tambahan, sayangkan kalo dilewatkan"
"Jangan telalu keras sama diri lo sendiri Nan, kita semua udah berusaha buat jadi yang terbaik" Kezya tiba tiba datang bersama pelayan yang membawakan pesanan mereka yang memang agak banyak.
"Lo semua pada taukan gimana nyokap bokap gue, mereka itu hanya mau nilai gue yang terbaik tanpa bisa liat perjuangan gue gimana. Loh gue kenapa jadi curhat sih?" Nancy tertawa dan melanjutkan menulisnya.
"Hm, Nancy akukan anak Biayasiswa dan aku bisa aja bikin nilai kamu selisih sedikit sama aku, terus nanti orang tua kamu gimana reaksinya?" Keanya mengucapkannya dengan nada ragu ia hanya takut Nancy tersinggung dengan ucapannya.
"Siap siapa aja gue dengerin ceramahan mendadak, dan yang pasti jadwal les gue makin padet. Mangka itu gue kesel lo ada dikelas IPA-1. Tapi gak papa kita bisa bersaing secara sehat, dan jangan anggap gue kaya yang lain dengan cara ngebully lo supaya dapet nilai tertinggi, kita bersaing secara sehat" Keanya terseyum Nancy memang terlihat jutek tapi sebenarnya ia juga baik.
❇❇❇❇❇
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE NERD✓ [BELUM REVISI]
Teen Fiction"Jika aku membuka topengku apa kalian akan tetap sama?" ------ Fake Nerd. Dimana seseorang bukanlah seperti yang orang lihat sebelumnya, dan semuanya berbeda. Kekecewaan, pengkhianat, dan ketulusan adalah faktor utama akan adanya perubahan...