25. (Perkemahan 2)

11.1K 529 3
                                    

Jangan plagiat percuma plagiat dosa iya.

Ini hasil pemikiran saya dan atas dasar pengalaman yang pernah dijalani semasa hidup saya.

Dan untuk tante terima kasih sudah menceritakan waktu masa SMA dan jalan jalan keluar negri itu sangat membantu ketika saya menulis cerita.

DON'T COPY MY STORY!!!!!!

PLAGIAT GET OUT!!!!!!!

Typo mention ya






.
.
.

❇❇❇❇❇

       Keanya mengeringkan rambutnya dengan handuk yang agak basah setelah mandi ia langsung kembali ketenda dan menatap Kania dan Kezya yang masih tertidur.

     Udara sejuk pagi hari membuat siapa saja merasa malas melakukan apa apa. Sebenarnya saat mandi tadi Keanya merasa sangat dingin apalagi air disini asli dari pegunungan dan dinginnya harus Keanya tahan karna ia tidak terbiasa habis bangun tidur jika belum mandi.

       Keanya membuka kopernya dan mengambil selimut yang memang ia membawa dua karna ia yakin disini akan dingin. Dan menyelimuti Kania dan Kezya yang saling berpelukan.

       Keanya menggosokan lengannya padah ia sudah memakai baju rajut dan sweater namun dingin masih menembus pada dirinya.

    Keanya berjalan keluar tenda, matahari belum menampakan cahayanya dan juga ini masih terlalu pagi untuk mereka bangun. Keanya duduk dikursi lipat depan tenda mereka, memang Kania yang membawanya karna ia bilang untuk malam bersantai sambil menikmati secangkir cofe atau mengobrol.

     Keanya mentap jam tangan yang melingkar ditangannya jam menunjukan Pukul 04.15 dini hari. Disini juga masih sepi belum ada yang keluar dari tenda masing masing.

      "Udah bangun atau gak bisa tidur?" Keanya tersenyum begitu mengetahui Dika yang ada disampingnya.

      "Udah bangun dan baru aja mandi, duduk Ka" Dika menggukan kepalanya dan duduk disamping Keanya.


   Hening.
    Canggung.

   Kedua kata itu yang melambangkan keadaan saat ini, Keanya masih menatap pohon pohonan yang menjulang tinggi didepannya dan begitupun dengan Dika memperhatikan objek yang sama. Pohon.

      "Gue kira lo gak akan kesini" Keanya menatap Dika setelah sekian lama mereka terdiam akhirnya Dika membuka suaranya.

      "Awalnya iya aku telat, tapi ada Bang Sean dan Bang Devin" Dika menatap Keanya sebentar dan kembali menatap kedepan.

      "Lo deket sama Sean dan Devin?" Keanya menganggukan kepalanya.

     Lagi lagi hening mereka tidak bisa memulai pembicaraan karna memang keduanya baru beberapa kali bertemu dan saat pertemuan kedua Dika tidak tahu kalau yang ditemuinya malam itu adalah Keanya yang duduk disampingnya.

      Dika berdiri dari duduknya dan mengulurkan tangan pada Keanya.

        Keanya menatap sebentar tangan Dika dan menatap wajah tampan Dika yang ada didepannya.

       "Mau liat kunang kunang, gue pernah kemping disini sama keluarga" Keanya mengguk antusias dan menerima uluran tangan Dika.

       Mungkin buka ide buruk kalau mereka berdua berjalan jalan kan?, lagipula ini masih seperti malam padahal pagi hari akan menghampiri. Dan jangan sampai kesempatan hilang hanya karna pagi hari akan datang, apalagi kunang kunang akan terlihat indah dengan sinarnya.



FAKE NERD✓ [BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang