"Ayah, Ibu akan menikah."
"Selamat atas pernikahannya!"
Kim Taehyung bangun dengan tersentak. Telinga dan lehernya licin karena keringat.
Cuaca musim panas masih belum berakhir dan itu membuatnya terbangun dari hawa panas setiap hari. Dia dengan santai mengusap kulitnya dan telapak tangannya yang basah dengan keringat. Saat itu hari masih pagi dan dia sudah merasa seperti terbakar.
Menyeret kedua sandalnya, Kim Taehyung berjalan ke arah keran dan mencelupkan kepalanya di tempat penampungan. Air mengalir dingin menetes di leher, dan itu sedikit meringankan suasana hatinya.
Kim Heechul, ayah Kim Taehyung, saat ini sedang menyapu halaman. Pria 1,85 meter itu tinggal di rumah setiap hari untuk melakukan tugas-tugas. Semuanya akan baik-baik saja jika dia bisa membersihkan rumah dengan benar, tapi dia selalu membuat kekacauan dari hal itu.
Itu mungkin mengapa Kim Taehyung menganggapnya sebagai perusak.
Kim Taehyung menelan seteguk air dari cangkirnya dan memuntahkannya kembali. Dia memutar keran, menunggu air membuang gelembung putih, tetapi permukaan air di selokan malah semakin naik. Itu mungkin tersumbat lagi.
Semenit kemudian, setelah menarik sepotong kain compang-camping dengan tongkat---alasannya tersumbat, air akhirnya mulai mengalir ke pembuangan lagi.
"Ayah, kau memasukkan celanaku ke selokan lagi."
Kim Heechul yang tengah menyapu, tiba-tiba berhenti ketika mendengar kata-kata itu. Melemparkan sapunya, dia menuju ke jemuran. Satu ... dua ... tiga ... Tidak peduli berapa kali dia menghitung, sepertinya sepasang celana dalam itu memang hilang. Tak perlu dikatakan, itu pasti jatuh saat dia sedang mencuci dan berputar-putar di selokan bersama dengan air sabun.
"Hei! Jangan membuangnya. Kau masih bisa memakainya setelah dicuci lagi."
Kim Taehyung bisa merasakan asap keluar dari lubang hidungnya. "Tinggalkan saja. Kau bisa memakainya jika kau mau."
Berjalan keluar dari pintu depan dan kemudian melewati gang, ia kebetulan bertemu dengan Park Jimin, yang juga baru saja meninggalkan rumahnya.
Park Jimin memiliki nama yang berbeda dari kebanyakan. Ketika ayahnya masih muda, ia telah dikenal sebagai perempuan jalang di desa, terkenal karena memiliki fitur yang lebih lembut dan lebih lembut daripada kebanyakan wanita. Sayangnya selama waktu itu, keyakinannya yang keras kepala dan disesalkan bahwa dia menjadi seperti sekarang. Pada akhirnya, demi mewariskan gennya ke generasi berikutnya, ayah Park Jimin memaksakan dirinya untuk mendapatkan seorang istri.
Ketika Park Jimin [nama asli dalam ori. Yang Meng] lahir, ayahnya menyematkan semua harapan besar pada putra satu-satunya. Dan sebagai hasilnya, menganugerahkan kepadanya nama "Meng."
* 'Meng' berarti 'sengit/garang' dalam bahasa China. [Anggaplah Meng sama dengan Jimin]
Memalukan, cara Park Jimin mengikuti ayahnya dengan tak tergoyahkan sejak dia muda. Sementara anak-anak lain menjalani hidup mereka bermain di lumpur atau memanjat pohon, dia akan menyembunyikan dirinya di rumahnya, membuat potongan kertas atau menjahit. Akibatnya, Park Jimin akan terus dipukuli. Setelah ayahnya memukulnya, ayahnya akan menangis. Tetapi setelah beberapa saat, akan melanjutkan disiplinnya seolah-olah tidak ada yang terjadi.
"Di mana rambutmu?"
Park Jimin menggerakkan jari-jarinya di atas kepalanya, sedikit raut sediu muncul di wajahnya yang tampan.
"Ya, kau tidak perlu menanyakannya. Ini sudah hilang ketika aku bangun pagi ini."
"Apakah ayahmu diam-diam mencukurnya tadi malam?"
"Omong-kosong. Selain dia, siapa lagi?"
Taehyung tertawa mendengus, "Sepertinya kita berdua sama saja"
Sebuah pikiran tiba-tiba muncul di kepala Jimin dan dia menampar leher Taehyung kemudian, "Kau meneleponku kemarin dan menutup setengah percakapan. Apa yang ingin kau katakan?"
Kim Taehyung merenung sejenak dan dengan santai berkata, "Ibuku akan menikah."
Jimin meluruskan punggungnya. "Kau punya ibu?"
Taehyung menarik napas dalam-dalam, "Apakah kau pikir ayahku adalah cacing tanah? Menyimpan energi dalam frasa ke-5, kawin di tanggal 6, dan kemudian dibuahi?"
Bahu Jimin gemetar karena tawa. "Jangan menggodaku. Aku sedang serius. Aku telah mengenalmu sejak kita muda dan tidak pernah melihat ibumu."
"Omong-kosong! Ibuku bahkan kembali dan tinggal di sini selama seminggu tahun lalu. Apakah kau lupa? Dia selalu memarkir mobilnya di dekat rumahmu."
"Oh, aku ingat sekarang. Itu ibumu? Bagaimana bisa dia terlihat lebih muda dari keponakanku?"
"Apakah kau mencari masalah?"
"Tidak, keponakanku baru lahir beberapa hari yang lalu dan wajahnya penuh keriput."
"Bayi yang baru lahir semuanya memang seperti itu."
Kali ini, Park Jimin tidak mengatakan apa-apa saat melihat tatapan Kim Taehyung telah melirik ke sisi lain. Dia tiba-tiba merasa seolah-olah badai telah menyapu hatinya. Mereka sudah berteman baik untuk waktu yang lama dan Taehyung selalu melakukan kesalahan melalui kehidupan yang kurang beruntung bersama dengan ayahnya. Sekarang setelah ibunya menikah lagi, orang lain hanya bisa membayangkan bagaimana perasaannya.
"Bagaimana kalau kita menemukan sekelompok orang untuk mengacaukan pernikahannya? Bagaimana menurutmu?"
"Kau?" Taehyung memasang topeng ketidaksopanan. "Orang macam apa yang bisa kau temukan? Sekelompok pelacur? Pasukan militer untuk bertempur?"
"Pasukan militer?" Ekspresi terkejut melayang di wajah Jimin. "Memangnya siapa sih yang akan menikah dengan ibumu?"
"Mayor Jenderal."
Yang Meng benar-benar merasa terikat kuat. "Seperti ... perwira tinggi seperti itu ...,"
"Ya, teruslah bicara."
"Tentang apa?"
"Orang-orang yang akan kau hubungi."
Di bawah sinar matahari, wajah Jimin tampak sangat pucat, mendekati transparansi.
"Jika aku memanggil mereka, itu sama saja dengan mencari kematian."
Kim Taehyung tiba-tiba berhenti, menatap tajam pada Jimin. Ada api yang ditekan dengan hati-hati di matanya yang tampak siap meledak kapan saja.
"Tidak apa-apa. Katakan saja apa yang ingin kau katakan sejak awal."
Jimin menahan nafas, sedikit mengempis karena kurang percaya diri. "Pamanku adalah pemimpin kelompok Ratapan*. Aku akan memintanya untuk membawa sekelompok orang sehingga mereka bisa menangis di pesta pernikahannya. Tapi sekarang ... "
* Orang yang bekerja menangis dan meratap di pemakaman.
"Itu sebenarnya ide yang cukup bagus," Taehyung memotong. "Jadi bagaimana aku bisa menghubungi pamanmu?"
"Pastikan jangan menyakiti mereka. Mereka hanya warga sipil biasa."
"Jangan khawatir," Taehyung tersenyum licik. "Aku akan pastikan untuk menjaga pamanmu."
.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You Addicted? (Gejolak Masa Muda) | KOOKV ver. | # Book 1
FanfictionCerita yang di angkat dari novel boys love karangan Chai Jidan dengan perubahan nama-nama tokoh. > Description: Judul: Heroin 上瘾 Genre: Romance Penulis: Chai Jidan Negara Asal: China Bahasa Asal: Mandarin ---- Bai Lou Yin ---> Kim Taehyung Gu Hai...