Jungkook naik ke tempat tidur, memeluk selimut dan orang yang tersembunyi di dalamnya.
"Aku putus cinta."
"Hemmh."
Taehyung berpikir bahwa dia setidaknya akan mengatakan, 'Kau masih memilikiku' untuk menghiburnya. Tapi dia tidak menemukan alasan yang tepat. Karena ucapan Jungkook saat itu tanpa emosi dan santai.
"Kau tidak akan menghiburku? Kau tahu, aku bahkan melihat mereka satu kamar."
"Hemh."
Jungkook membuka tangannya yang memeluk Taehyung, dan berguling ke samping sendirian. Wajahnya menjadi gelap, dan napasnya berat dan kasar.
Baru setelah itu Taehyung berguling, dan mengetuk dahi Jungkook.
"Oh, jadi kau marah, Wu Da Lang?"
Judul ini membuat Jungkook tersentak kaget. Wu Da Lang ... sungguh menghina. Pernahkah ada Wu Da Lang yang tampan dan agung seperti dirinya?
(Wu Da Lang adalah karakter utama dalam novel klasik China, The Plum in the Golden Vase, dan karakter minor dalam Water Margin, cerita klasik lainnya. Dalam kedua novel tersebut, ia dibunuh oleh istrinya yang berzinah, Pan Jinlian. Taehyung membandingkan Jungkook dengan karakter ini karena dia berdua ditipu oleh perempuan.)
Jungkook membalikkan badan untuk naik di atas bahu Taehyung, satu tangan menekan lehernya, dan dengan marah berkata, "Kau bajingan! Sudah tidak menghiburku, kau malah mengejekku!?"
"Apa yang bisa kulakukan untuk menghiburmu? Aku tidak melihatmu bersedih!"
Tubuh Jungkook perlahan-lahan meluncur turun, dan kepalanya berbaring di bahu Taehyung menunjukkan ekspresi yang sangat sedih.
"Bagaimana mungkin aku tidak bersedih? Sudah tiga tahun, kau tahu ... "
"Jangan gunakan waktu yang lama untuk terus menggertak dirimu sendiri!" Taehyung dengan keras memukul punggung Jungkook. "Gunakan hati nuranimu dan berpikir, apakah kau sedih atau kau marah?"
Sebenarnya, mengenai pertanyaan ini, Jungkook telah memikirkannya sepanjang perjalanan pulang. Ketika dia melihat Jeongin dan anak lelaki itu di kamar yang sama, emosinya sangat tertekan. Tapi apa penyebab sebenarnya dari depresi ini? Apakah dia hanya tidak suka dibohongi? Apakah itu karena hatinya memang sudah hancur? Sepertinya semua skenario yang ada dipikirkannya telah jatuh di suatu tempat. Rasa sakit sebenarnya berasal dari harga dirinya. Karena setiap orang tidak mungkin bisa menahan penghinaan seperti itu. Dan tindakannya waktu itu dimotivasi oleh kemarahannya yang tidak terkendali.
Tentu saja, Jungkook pasti tidak akan mengatakannya kepada Taehyung.
"Aku sangat sedih."
Taehyung tiba-tiba datang lebih dekat, dia sendiri mengangkat tubuhnya dan kepalanya menempel di dada Jungkook.
Jantung Jungkook tiba-tiba mulai berdetak lebih cepat---Apa ... apa maksudnya ini? Apa dia mencoba menghiburnya?
Taehyung cepat-cepat meninggalkan tubuh Jungkook, kepalanya kembali ke bantalnya.
"Aku bisa mendengarnya dengan jelas. Hati nuranimu dengan kasar memarahimu."
"..."
Jungkook dengan kelelahan jatuh kembali ke tubuh Taehyung. Suaranya terdengar malas, dan penuh permohonan.
"Tolong aku sedikit sedikit saja."
Taehyung menghela nafas, menggunakan tangannya untuk menepuk punggung Jungkook. "Oh, pangeran kecil! Dengarkan kata-kata kakak laki-lakimu ini. Pikirkan saja sedikit lebih dalam ... "
Jungkook dengan ganas menggigit bahu Taehyung.
Taehyung meraih leher Jungkook. "Kau bajingan. Apakah kau anjing, sialan!?"
Jungkook menyeringai, hatinya tiba-tiba merasa lebih bebas dari semua kesedihan mereka. Mungkin hubungan antara dua pria seharusnya seperti ini. Tidak terlalu membutuhkan kenyamanan emosional yang kuat, tidak membutuhkan air mata atau pelukan, hanya membutuhkan pengertian yang cukup dan mampu merasakan kepeduliannya. Jika dia menemui masalah yang lebih buruk, selama mereka saling menepuk punggung masing-masing, semua akan berlalu dengan lancar.
"Besok, toko Bibi Dambi dibuka," Taehyung meletakkan lengannya di bawah kepalanya, dan dengan tenang berkata.
Jungkook berseru dengan emosi yang dalam, "Secepat itu? Apa di sana sudah siap?"
"Hampir, mari kita pergi dan melihatnya besok."
Jungkook dengan gembira mengelus wajah Taehyung. "Jangan katakan besok. Karena yang kau maksud mungkin adalah hari ini. Sebentar lagi langit menjadi terang."
Ketika Jungkook mengatakan ini, Taehyung menyadarinya dengan terkejut bahwa dia telah menunggunya secara tanpa sadar begitu lama ...
.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You Addicted? (Gejolak Masa Muda) | KOOKV ver. | # Book 1
FanfictionCerita yang di angkat dari novel boys love karangan Chai Jidan dengan perubahan nama-nama tokoh. > Description: Judul: Heroin 上瘾 Genre: Romance Penulis: Chai Jidan Negara Asal: China Bahasa Asal: Mandarin ---- Bai Lou Yin ---> Kim Taehyung Gu Hai...