Setelah beberapa lama, seolah tengah mengambil sumpah, Jungkook dengan berani berkata, "Aku tidak menyesalinya!"
Taehyung mendengarkan sampai wajahnya berubah menjadi hijau.
"Kau tidak menyesalinya tapi aku yang mesalinya!"
Jika dia tahu sebelumnya, dia akan menyimpan ponselnya sendiri. Siapa yang tahu bahwa Irene akan menghubunginya secara tiba-tiba dan Jungkook secara tidak sengaja menjawabnya.
Jungkook berjalan menuju Taehyung dan berjongkok di sampingnya. Tangannya membelai rambut pemuda itu ketika dia mencoba menghiburnya: "Apa masalahnya? Aku hanya ingin membeli beberapa hal untukmu. Bahkan jika aku kehilangan segalanya, aku lebih dari bersedia. Selain itu ... kita belum mencapai level yang lebih hebat! Dua hari yang lalu, aku menonton berita
Seseorang mengambil ginjalnya sendiri dan menjualnya, supaya dia bisa membeli kalung untuk pacarnya. Dibandingkan orang itu, aku jauh lebih pintar. Setidaknya aku masih mampu membeli barang-barang ini.""Mengapa kau membandingkan dirimu dengan dia?" Taehyung berkata dengan muram, "Dia itu gila!"
"Siapa yang belum pernah melakukan hal gila di masa muda mereka, huh?! Siapa yang tidak mau bertindak seperti idiot demi cinta? Hanya saja, kau belum mencintaiku sampai sejauh itu. Kau bajingan, bagaimana aku harus tahu siapa yang telah kau simpan dalam hatimu."
"Kau mengungkitnya lagi?" Taehyung mendorong Jungkook.
Tubuh Jungkook sedikit miring. Dia tersandung, hampir menyentuh tanah. Dia bergeser sedikit dalam posisi canggung itu sebelum dia berjongkok mengikuti Taehyung sekali lagi. Keduanya tetap dalam posisi ini, tidak mengatakan apapun. Di malam yang dingin, tidak ada panas yang meresap di garasi. Tidak ada kata-kata atau suara yang saling bertukar. Namun, masih ada saling pengertian di antara mereka.
Setelah beberapa lama, Jungkook menyalakan sebatang rokok. Dia memberikannya pada Taehyung yang langsung menolak.
"Sebenarnya, barang-barang yang aku beli tetap mempertahankan nilai-nilainya. Lihatlah semuanya, emas, berlian ... semuanya masih bisa diinvestasikan! Jika suatu hari kita tidak punya uang lagi untuk dibelanjakan, kita bisa menjualnya."
Taehyung sangat marah satu, hingga dia bisa saja memuntahkan darah karenanya.
Jungkook memutar kepalanya untuk melirik Taehyung. Tangannya terulur untuk mencubit pipi bocah itu tetapi dengan cepat dia menghindari tindakannya ini. Sekali lagi, dia mengulurkan lengannya dan menarik Taehyung ke dalam pelukan. Tangannya dengan lembut mengelus dagunya.
"Kau harus mencukur janggutmu," kata Jungkokk, "aku akan membantumu bercukur ketika kita kembali."
Taehyung tidak setuju dengan ide itu.
"Itu sudah cukup, jangan pikirkan tentang hal itu," Jungkook menggunakan kata-kata lembutnya untuk membujuknya. "Aku sudah membelinya, tidak bisakah kau menjadi sedikit senang?"
Taehyung masih mempertahankan ekspresi depresinya.
Jungkook bergerak mendekati Taehyung dan mencium telinganya, suaranya benar-benar menggoda, "Sayang, sayang, sayangku yang baik ..."
Jika ini seperti waktu sebelumnya, Taehyung pasti sudah melemparkan lengannya dan menampar anak itu. Tapi perasaannya masih belum melemah tentangbinsiden sebelumnya.
Sifat yang dipenuhi dengan kemarahan hanyalah salah satu aspek dari Taehyung. Hatinya, di sisi lain, masih memiliki lapisan penyesalan dan kegelisahan yang tebal.
Melihat penampilan Jungkook yang tidak tahu malu dan menyebalkan, emosi yang penuh kebencian semakin membengkak di dalam hatinya, dia segera menghadapi Jungkook dan menggigit jakun lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You Addicted? (Gejolak Masa Muda) | KOOKV ver. | # Book 1
FanfictionCerita yang di angkat dari novel boys love karangan Chai Jidan dengan perubahan nama-nama tokoh. > Description: Judul: Heroin 上瘾 Genre: Romance Penulis: Chai Jidan Negara Asal: China Bahasa Asal: Mandarin ---- Bai Lou Yin ---> Kim Taehyung Gu Hai...