Jungkook menyeret Taehyung bersamanya ke klub premium di Sanlitun Bar Street, untuk bertemu teman-temannya yang belum dia temui begitu lama.
(Sanlitun Bar Street adalah area dekat pusat kota Beijing yang ramai, berisi banyak bar populer dan toko internasional.)
"Ini temanku dari sekolah, namanya Kim Taehyung."
Kim Joongin tertawa ketika menepuk bahu Taehyung, "Terlihat bagus, bro."
Jungkook menunjuk pada Chanyeol. "Namanya Park Chanyeol."
Chanyeol mengangkat gelasnya, menyambut Taehyung.
"Aku Kim Joongin."
Taehyung berbalik dan tersenyum padanya.
Keempat remaja itu kini duduk di satu meja, menikmati percakapannya yang ceria. Meskipun berasal dari kelas sosial yang berbeda, memiliki kesukaan yang berbeda, mereka bergaul dengan baik karena usia mereka yang dekat. Mereka berbicara tentang segala hal. Mulai dari sekolah, minuman keras, sepeda, plat nomor, mobil, gadis, dan akhirnya topik pembicaraan mabuk yang umum, seks.
Chanyeol meraih bahu Taehyung. "Katakan, apakah Jungkook pernah memukul wanita di sekolah?"
Taehyung menjawab dengan jujur "Tidak"
"Bukankah aku sudah memberitahumu?" Joongin berbicara dengan sangat yakin. "Dia setia kepada Jeongin. Di jaman ini hampir tidak ada orang yang setia kepada pacarnya seperti Jungkook."
Joongin mengira saat dia tidak melihat Jungkook baru-baru ini karena pria itu sudah mendapatkan pacar yang baru. Setelah mendengar Joongin mengatakan itu, bagaimana dia bisa meragukan temannya. Chanyeol benar-benar mengagumi Jungkook. Saat orang-orang selalu mengganti kekasih mereka, Jungkook tetap setia kepada pacarnya yang "berani".
"Hei, apa kau mengenal Lee Jeongin?" Joongin bertanya kepada Taehyung.
Taehyung mengangguk, "Ya, aku pernah bertemu dengannya sekali."
"Biarkan aku memberitahumu. Jungkook benar-benar pergi keluar dari jalannya untuk Jeongin. Aku yakin kau bahkan tidak mengenal Jungkook yang biasa ketika melihatnya bersama dengan gadis itu."
"Aku sangat yakin kalau itu bukan Jungkook. Tapi aku benar-benar tidak mengerti mengapa dia memperlakukannya dengan baik."
Kim Joongin terus berbicara tanpa henti, dia merasa gelisah jika dia tidak memberi tahu Taehyung tentang kepengecutan dan momen memalukan Jungkook.
"Aku beritahu kau, jangan tertipu oleh wajahnya yang dingin. Setiap kali dia melihat Jeongin, dia akan tersenyum sangat lebar sampai matanya tidak bisa terbuka selama tiga hari. Setiap kali kami berbicara, yang keluar dari mulutnya selalu 'Jeongin ini, Jeongin itu' sampai kita bosan. Biasanya jika kita menginginkan sesuatu kepadanya, kami hanya harus memberitahu Jeongin. Begitu Jeongin yang menyebutkannya, dia tidak pernah mengatakan tidak padanya ... "
Taehyung menyela ketika Joongin berbicara panjang lebar.
"Bukankah dia memang selalu begitu?"
"Hah?"
Sebelum Joongin bereaksi, Jungkook sudah ada di samping mereka. Dengan tangannya menepuk Taehyung dan menyeringai.
"Apa yang kalian bicarakan?"
Taehyung mengambil gelas anggurnya dalam satu tegukan, menjawab. "Tidak Ada."
Jungkook memberikan Taehyung segelas penuh anggur. "Cobalah yang ini dan lihat bagaimana rasanya."
Taehyung menyipitkan mata dan meminumnya melalui sedotan. Dia bisa merasakan rasa panas yang jatuh ke tenggorokannya.
"Ini terlalu menyengat."
Jungkook mengangkat gelas, meminum anggur melalui sedotan yang Taehyung gunakan. Ekspresi wajahnya terlihat puas, seolah minuman buruk itu telah mengubah rasanya.
"Aku pikir ini tidak buruk."
Tertegun, Chanyeol menabrak bahu Joongin.
"Bukankah kau pernah mengatakan kalau Jungkook tidak akan pernah meminum sisa orang lain?"
Tawa Kim Joongin pecah. "Aku tahu dia kabur dari rumah, tapi aku berharap bahwa hidupnya tidak terlalu berat baginya."
Ketika mendengar musik yang datang dari luar, mereka meninggalkan ruangan. Kemudian duduk di meja bar untuk menikmati suara gitar, bass, dan drum yang ramai dan menstimulasi dengan keras. Di lantai dansa, anak laki-laki dan perempuan menari-nari, memutar dan memutarkan tubuh mereka seperti orang gila di bawah lampu redup klub.
Chanyeol berbalik ke arah Taehyung. "Apa kau punya pacar?"
"Dulu. Tapi kita sudah putus."
Chanyeol tersenyum, "Gadis yang di sana terus saja menatapmu."
Taehyung bahkan tidak mengangkat kepalanya, tetapi malah bertanya kepada Chanyeol tentang masalah yang sangat penting.
"Jungkook ... apa kalian dan Jungkook pernah melakukan sesuatu yang brengsek satu sama lain sebelumnya?"
Ktika Taehyung bertanya seperti itu membuat Chanyeol tersedak minumannya.
"Tunggu di sini." Chanyeol berjalan menuju Jungkook dan meraba paha orang itu. Wajah Jungkook berubah menjadi hitam. "FUCK!"
chanyeol kembali ke arah Taehyung, matanya berkata, "Apa menurutmu itu mungkin?"
Melihat ekspresi wajah Jungkook, Taehyung segera tahu jawabannya.
Chanyeol melanjutkan "Jungkook membenci ketika orang-orang menyentuhnya. Jika yang kau katakan itu benar, Joongin dan aku tidak akan berdiri di sini hidup-hidup."
.
.
TBC
![](https://img.wattpad.com/cover/143230173-288-k864730.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You Addicted? (Gejolak Masa Muda) | KOOKV ver. | # Book 1
FanfictionCerita yang di angkat dari novel boys love karangan Chai Jidan dengan perubahan nama-nama tokoh. > Description: Judul: Heroin 上瘾 Genre: Romance Penulis: Chai Jidan Negara Asal: China Bahasa Asal: Mandarin ---- Bai Lou Yin ---> Kim Taehyung Gu Hai...