Selama pelajaran belajar mandiri, ruang kelas snagat berantakan dan dipenuhi kebisingan, dengan orang-orang yang saling bertanya dan saling menggoda. Bahkan ada beberapa siswa yang dengan sembunyi-sembunyi melempar bola, membuat kelas ramai seperti pasar malam.
Yoongi berbalik ke belakang, berbisik kepada Taheyung: "Jumat ini, pulanglah bersamaku!"
"Pulang denganmu? Ke Tianjin?"
Yoongi mengangguk, "Ya, aku selalu membicarakanmu kepada ibuku. Dia ingin bertemu denganmu."
Saat dia menyebutkan anggota keluarganya, Taehyung menjadi sedikit tidak antusias; dia pikir dia bukan tipe orang yang bisa menjilat keluarga orang lain. Orang normal berusia tiga puluh hingga empat puluh tahun menyukai anak-anak muda dan energik, yang selalu tertawa sebelum mereka berbicara dan yang proaktif. Kepribadiannya di bidang-bidang ini tidak mencukupi. Setiap kali dia pergi ke rumah teman sekelasnya, dia akan dengan dingin menjaga dirinya sendiri. Dan mereka yang tidak mengenalnya akan berpikir bahwa dia ada di sana untuk menagih utang dari keluarga itu!
"Tidak! Ketika ibumu tidak ada, maka aku akan pergi ke rumahmu dan bermain selama dua hari."
"Jangan mencoba menawar!" Sedikit kecemasan muncul di wajah tampan Yoongi. "Itu karena ibuku ingin melihatmu makanya aku mengundangmu."
Mendengar kata 'ibu' benar-benar membuat kepala Taehyung terluka.
"Makanan yang dibuat ibuku benar-benar enak."
Mendengar kata 'makanan', Taehyung pada akhirnya menjadi sedikit lebih bersemangat.
Jungkook mulai menggerakkan jari-jarinya di punggung Taehyung seperti sedang bermain piano.
"Ada apa?" Taehyung menoleh ke belakang.
Jungkook berkata dengan ringkas dan tenang, "Pada hari Sabtu pergilah denganku untuk membeli furniture!"
"Membeli furnitur? Untuk apa?" Ekspresi Taehyung jengkel.
Jungkook mengangkat alisnya. "Rumah baruku belum sepenuhnya dilengkapi. Ada banyak hal yang kurang, tidakkah kau melihatnya?"
"Jadi, kau harus pergi dan membelinya sendiri. Mengapa kau memintaku untuk pergi juga?"
Bukankah rumah itu untuk kita berdua tinggali?
Jungkook tidak berani mengatakannya dengan keras. Takut jika dia melakukannya, Taehyung tidak akan pergi bersamanya.
"Seleramu bagus, jadi aku bersedia membiarkanmu ikut."
Penampilan tirani di mata Jungkook mempengaruhi Taehyung secara mendalam; pesan dan petunjuk di dalamnya sangat jelas; 'Jika kau berani pergi ke rumahnya, aku tidak akan membiarkannya pergi!'
Sebenarnya, Taehyung juga ingin menolak Yoongi. Tetapi ketika Jungkook memasuki situasi itu, itu membuat hati Yoongi menjadi sedikit asam.
"Akhir pekan lalu aku pulang dan sudah memberi tahu ibuku. Dia sudah menyiapkan banyak makanan."
Taehyung merasa sangat tidak nyaman, "Baiklah kalau begitu. Aku akan membeli hadiah dan kau bisa membawanya pulang untuk memberikannya kepada Bibi! Katakan padanya, ketika aku bebas selama liburan musim dingin, aku akan pergi ke rumahmu dan bermain di sana. "
Yoongi tidak mengatakan apa pun.
Setelah pelajaran usai, Park Jimin mengeluarkan sekantong mie instan 'Little Raccoon' dari lacinya, dan mengunyahnya dengan penuh semangat. Tiba-tiba, dia mendengar raungan keras seperti guntur dari pintu belakang kelas, menyebabkan dia menggigil dan menjatuhkan serpihan mie ke seluruh tubuhnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/143230173-288-k864730.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You Addicted? (Gejolak Masa Muda) | KOOKV ver. | # Book 1
FanfictionCerita yang di angkat dari novel boys love karangan Chai Jidan dengan perubahan nama-nama tokoh. > Description: Judul: Heroin 上瘾 Genre: Romance Penulis: Chai Jidan Negara Asal: China Bahasa Asal: Mandarin ---- Bai Lou Yin ---> Kim Taehyung Gu Hai...