"Apa? Kau ingin pindah?"
Jungkook menganggukkan kepalanya, "Sekolahku saat ini terlalu dekat dengan rumah. Dan karena sekarang aku telah pindah, itu cukup merepotkan tanpa transportasi yang dapat diandalkan."
Lee Chanhee sedikit terkejut dengan kata-kata Jungkook, "Apakah kau baru saja mengatakan bahwa kau pindah rumah?"
Jungkook duduk bersandar santai pada kabinet sambil menyalakan sebatang rokok sebelum menjawab, "Aku bertengkar dengan orang tuaku."
Lee Chanhee merebut rokok di tangan Jungkook, "Kau terlalu muda untuk merokok. Biarkan aku memberitahumu, merokok dapat mempengaruhi pubertasmu."
"Aku sudah melewati masa pubertas."
Mata Chanhee tanpa sadar melirik area selangkangan Jungkook, tapi dia cepat menarik tatapannya dan pura-pura tidak ada yang terjadi saat dia memulai percakapan baru.
"Jadi, sekolah macam apa yang kau cari?"
"Di sinilah aku membutuhkan bantuanmu."
"Aku tahu itu. Tidak ada hal yang baik saat kau mencariku."
Jungkook tersenyum kecil, "Sekarang, kau adalah satu-satunya keluarga yang dapat aku andalkan."
Chanhee merasa tersentuh ketika mendengar kata-kata itu. Jungkook seperti saudaranya sendiri; dia akan selalu mengikutinya kemanapun dia pergi. Bahkan ketika mereka berdua tumbuh dewasa, itu masih sama. Tidak peduli apa, dia akan selalu datang untuk menemukannya.
"Sebenarnya, istriku baru saja berteman dengan seseorang yang kebetulan seorang kepala sekolah."
"Lalu cepat dan katakan padanya untuk membantuku."
"Tunggu," Chanhee memegang tangan Jungkook, "Aku harus memberitahumu sebelumnya. Sekolah ini bukan sekolah tingkat atas, lingkungan belajar tidak sebagus sekolahmu sekarang; yah, itu tidak terlalu buruk."
"Selama aku bisa belajar di sana, semuanya terserah padamu."
*****
Kim Taehyung baru saja menyalakan komputer dan masuk ke e-mailnya; kotak masuknya dipenuhi dengan spam lebih dari dua puluh yang belum dibaca dari alamat luar negeri, dan mereka berasal dari orang yang sama ... Bae Irene.
Hapus, hapus semuanya sepenuhnya.
Jika dia mengakhirinya, dia harus melakukannya sehingga tidak akan ada jejak perasaan tersisa.
"Taehyung-ah ... kemarilah.”
Suara Nenek Kim memanggilnya dari kamar sebelah. Taehyung buru-buru berdiri dan berjalan ke kamarnya. Nenek Kim sedang duduk di sofa, sosok mungil dan gemuknya seperti patung Buddha kecil. Jika dia tidak mengucapkan sepatah kata pun, semua orang akan mengira dia memiliki tubuh yang sehat dan pikiran yang jernih. Tapi begitu dia berbicara, kata-katanya akan membuat mereka takut.
"Taehyung-ah, *potong apel untukku."
*Dia menggunakan "kan, memotong yang biasanya digunakan ketika mengacu pada memotong kayu/pohon
Taehyung sudah terbiasa dengan jenis pembicaraan seperti ini. Dia segera mengambil apel dan mulai mengupasnya. Ketika dia setengah selesai, Nenek Kim tidak bisa menonton lagi; dia mengambil kulit apel dan mulutnya menggumamkan sesuatu, lalu memakannya.
Taehyung mencoba untuk menghentikannya, "Nenek, jangan memakannya."
"Tebal, tebal,"
Taehyung mengerti bahwa neneknya berkata dia memotong terlalu dalam kulit apelnya.
Setahun yang lalu, neneknya adalah seseorang yang sangat banyak bicara; selama pertemuan keluarga kau hanya akan mendengar suaranya. Pada saat itu, nenek Kim adalah orang yang sangat cerewet. Sepuluh orang tidak dapat bersaing dengannya. Baru mulai tahun ini, nenek Kim dirawat di rumah sakit karena emboli paru dan kemudian trombosis terbentuk di sepanjang pembuluh darah yang membawa aliran darah ke otak kecil, yang menyebabkan dia berbicara dengan ucapan yang tidak bisa dijelaskan.
* Emboli paru-paru : penyumbatan tiba-tiba di arteri paru-paru.
* Trombosis : kondisi serius yang disebabkan ketika bekuan darah menghalangi aliran darah di pembuluh darah.Ambil apel sebagai ganti “potong apel” misalnya. Dan sebagian besar waktu, dia akan memanggil kakek Kim sebagai Paman , atau memanggil bibi Taehyung sebagai kakak perempuan. Seiring waktu, dia bahkan akan memanggil cucunya sendiri sebagai seseorang yang berusia sama dengannya.
"Nenek, aku akan kembali ke kamarku. Komputer masih menyala."
"Tunggu sebentar, aku ingin mengobrol denganmu lebih lama."
Satu hal lagi, meskipun pidato nenek Kim tidak sama seperti sebelumnya, dia masih bisa dengan antusias melakukan obrolan. Bahkan mungkin lebih dari sebelumnya. Setiap kali dia bisa mendapatkan seseorang, dia akan terus berbicara tanpa henti; ke titik bahwa semua orang di lingkungan akan lari setiap kali mereka melihatnya. Jujur saja, hanya anggota keluarganya sendiri yang dapat sepenuhnya memahami "pidato" -nya yang baru saja dibuat.
"Kapan kau akan kembali ke sepatu (sekolah)?"
"Sekitar satu minggu atau lebih"
Nenek Kim mencengkeram tangan Taehyung dengan ekspresi wajah yang dilebih-lebihkan, dia tampak seperti seorang wanita kecil yang sehat.
"Belajarlah yang keras, jangan menimbulkan masalah (arogan)."
Kim Taehyung menggunakan suara bayi untuk membalas, "Nenek, jangan khawatir. Aku tidak akan menimbulkan masalah (arogan)."
Dalam waktu kurang dari lima menit nenek Kim mulai tertidur lelap. Biasanya orang yang lebih tua akan mengalami kesulitan tidur, namun nenek Kim adalah pengecualian. Dia akan bangun jam delapan pagi untuk sarapan, dan kembali tidur sampai siang, makan siang, tidur lagi sampai jam empat sore, bergerak di sekitar rumah sebentar, mulai makan malam, lalu pada pukul delapan dia akan masuk untuk tidur malam.
Berbeda dengan nenek Kim, kakek Kim akan bangun dan meninggalkan tempat tidurnya pada pukul empat dini hari, mengendarai sepeda di sekitar lingkungan. Pada siang hari dia akan kembali untuk makan, pergi keluar lagi di sore hari, kembali di malam hari untuk makan malam. Kemudian pergi berjalan-jalan sebentar, dan pada saat dia kembali, itu akan sangat larut malam.
Mereka hanya memiliki satu kesamaan: Mereka sama-sama berkepala buruk (mental tidak teratur atau bingung).
Misalnya, mereka berdua menonton beberapa program di televisi dan kemudian di malam hari mereka akan menghubungkan semua acara bersama. Keesokan paginya, mereka akan datang dengan drama TV yang lengkap dan rinci, dan akan segera menemukan seseorang untuk menceritakan kembali kisah itu.
****
Kim Taehyung dengan nyaman mengambil kain di sofa dan menutupi nenek Kim di dalamnya, lalu dia berjalan keluar ruangan.
.
.
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
Are You Addicted? (Gejolak Masa Muda) | KOOKV ver. | # Book 1
FanfictionCerita yang di angkat dari novel boys love karangan Chai Jidan dengan perubahan nama-nama tokoh. > Description: Judul: Heroin 上瘾 Genre: Romance Penulis: Chai Jidan Negara Asal: China Bahasa Asal: Mandarin ---- Bai Lou Yin ---> Kim Taehyung Gu Hai...