"Aku sudah tinggal bersamamu lebih dari 10 hari sekarang, bagaimana aku bisa melihatmu masturbasi?"
Taehyung dengan malas berbalik, tidak ingin memperhatikan Jungkook, "Meski begitu, aku tidak ingin kau melihatnya."
Jungkook membungkuk, menekan dadanya di punggung Taehyung dan berbisik, "Jadi kapan kau akan melakukannya? Aku bersamamu setiap detik, tapi aku tidak pernah melihatmu melakukan apa pun."
Taehyung menyikut pinggul Jungkook sangat keras, "Apa menyenangkan berbicara tentang hal ini di malam hari?"
Dengan menahan rasa berdenyut karena kesakitan, suara Jungkook berubah menjadi lebih kasar, "Bukankah hal-hal seperti itu harus dibicarakan di malam hari?"
Taehyung menutup matanya, mengabaikan pria horny di sampingnya itu. Jungkook mengulurkan tangannya ke celana Taehyung. Pada awalnya, dia berpura-pura menyentuh perutnya. Tapi ketika Taehyung tidak menepisnya, tangannya tiba-tiba menyelinap masuk. Taehyung langsung meraih tangannya untuk menghentikannya yang sudah mencapai area genital Taehyung.
Kemarahan tersulut di mata Taehyung saat dia tiba-tiba menerjang ke arah Jungkook, menyerang kelemahannya seperti orang gila.
"Pulanglah jika kau horny!"
Jungkook tertawa terbahak-bahak sehingga rahangnya terasa hampir jatuh, "Kita berdua pria, apa yang salah dengan sedikit sentuhan? Apa kau pernah mendengar, jika kau tersentuh oleh pria lain itu akan membantu meningkatkan dorongan seksualmu?"
"Omong kosong! Aku tidak pernah mendengar hal semacam itu. Lagipula aku tidak butuh bantuanmu. Dorongan seksualku sudah luar biasa dari awal."
Oohhh! Jungkook tercengang, "Jika kau berkata demikian, maka kau harus punya banyak pengalaman. Apa kau pernah berhubungan seks dengan pacarmu?"
"Jadi, bagaimana jika aku memang pernah melakukannya?"
Jungkook tidak tahu, apa karena rasa ingin tahu atau ketidaksabaran, dia hanya terus melanjutkan, "Ayolah, jujur. Kau masih perjaka, kan?"
Taehyung menjawab dengan acuh tak acuh, "Tanya saja pada dirimu sendiri, aku juga sama dengan kau."
Jungkook merasa jantungnya berdegup kencang.
"Ayo kita bicara. Ceritakan tentang saat kau melakukan pertamakalinya dengan Irene, dan aku akan memberitahumu tentangku dengan Jeongin."
"Aku tidak ingin mendengarkan saat kau melakukannya pertama kali dengan Jeongin," kata Taehyung.
Jungkook tersentak, "Kenapa tidak? Padahal itu akan membuatmu bergairah, tapi kenapa kau tidak mau?"
"Membuatku bergairah?" Taehyung mengejek, "Bukankah itu seperti dua pria yang tengah melakukannya?"
Jungkook memukul dahi Taehyung, "Siapa yang kau sebut sebagai pria?"
Tanpa memperhitungkan kekuatan tangannya, Jungkook memukul dahi Taehyung dengan sangat keras, membuat pria itu mengerang kesakitan.
Jungkook segera memeriksa tempat di mana dia memukulnya, dan dengan hati-hati meniup memarnya, "Apa itu sakit?"
Taehyung menggosok tangan Jungkook, dan menarik selimut menutupi lehernya, "Ayo kita tidur saja!"
"Jangan begitu!" Jungkook mencengkeram Taehyung dengan tubuhnya, "Ayolah, ceritakan padaku!"
"Mengapa aku harus menceritakannya padamu?" Taehyung sedikit tidak sabar.
"Untuk memuaskan keingintahuanku. Aku cukup tertarik untuk mengetahui kegiatan tidurmu."
"Bukankah kau hanya akan mencoba mengungkit luka lamaku? Aku sudah putus dengannya."
Melihat Taehyung yang tidak ingin membicarakan masa lalunya, tapi masih memikirkan gadis itu, entah mengapa Jungkook merasa sedikit kesal.
"Jika kau tidak memberi tahuku, berarti kau tidak berdaya. Atas nama Partai Komunis dan Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok, aku membencimu."
Bukan berarti Taehyung tidak ingin memberi tahu Jungkook, tetapi pada dasarnya memang tidak ada yang perlu diceritakan. Taehyung dan Irene pertama kali melakukannya adalah malam sebelum dia pergi belajar ke luar negeri. Taehyung bersikeras menginginkannya tetap tinggal, ingin melakukan sesuatu untuk mengikatnya, ingin dia tinggal di rumah sepanjang hari dan memanggilnya hubbie, hubbie. Dan bahkan jika dia pergi ke luar negeri, dia akan tetap ditandai sebagai miliknya. Tapi ketika Irene berdiri di depannya dalam tubuh telanjang, Taehyung hanya membeku pada akhirnya.
Pada saat itu, Taehyung berpikir bahkan jika mereka putus, keperawanan Irene adalah hadiah perpisahan terbaik yang bisa ia berikan kepadanya.
Karena itu, beberapa hari setela Ssetelah Irene pergi, Taehyung masih bermimpi tentang hari itu. Dan selalu berakhir di tempat dia begitu tertutup untuk melakukannya bersamanya.
"Bagaimana kalau kau yang memberitahuku tentang kau sendiri untuk pertama kalinya?"
Taehyung benar-benar tidak bisa membayangkan betapa susahnya Jeongin bisa menangani makhluk seperti Jungkook.
"Pertama kali aku? Itu sangat menyenangkan." Jungkook mulai menyombong.
Taehyung mulai tertarik, "Katakan padaku, seberapa menyenangkannya?"
Jungkook mulai menceritakan kembali dengan jelas.
Di tengah malam, saat dua pria yang tengah tidur di tempat yang sama dan berbicara tentang masalah erotis, bagaimana mungkin seseorang tidak bersemangat? Tidak lebih dari sepuluh kalimat, baik junior Taehyung ataupun junior Jungkook sudah berdiri kaku, bergerak-gerak di bawah lapisan tipis celana mereka.
Melihat adanya ereksi dari Taehyung, Jungkook mulai menggoda, "Apa kau pernah membiarkan orang lain melepaskan hasratmu? Rasanya benar-benar enak."
Taehyung tersenyum tidak nyaman, "Aku lebih senang melakukannya sendiri."
"Itu normal bagi teman dekat untuk menyentuh satu sama lain, kau tahu? Dan milikmu di sana tengah menjerit kepadaku."
"Pergilah ke neraka!" Taehyung turun dari tempat tidur, mengenakan bajunya dan pergi.
Jungkook terus menggoda dari belakang, "Kamar mandimu tembus pandang, jadi aku khawatir jika kau akan membiarkan juniormu mati kedinginan."
.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You Addicted? (Gejolak Masa Muda) | KOOKV ver. | # Book 1
FanfictionCerita yang di angkat dari novel boys love karangan Chai Jidan dengan perubahan nama-nama tokoh. > Description: Judul: Heroin 上瘾 Genre: Romance Penulis: Chai Jidan Negara Asal: China Bahasa Asal: Mandarin ---- Bai Lou Yin ---> Kim Taehyung Gu Hai...