Chapt. 81 : Joongin, Kemari dan Selamatkan Aku!

731 75 8
                                    

"Nak, bawa sepedaku ke sekolah. Seseorang akan menjemputku."

Sebuah sepeda tua berderit diletakkan di depan Taehyung dan Yoongi. Taehyung mengambil stang dan memanggil Yoongi, "Pergilah."

"Biarkan aku naik sepeda. Sudah lama sekali sejak terakhir kali aku menaikinya. Aku juga ingin mencoba."

"Apa kau baik-baik saja?" Kata Taehyung ragu.

Yoongi mengetuk dadanya, "Tidak masalah."

Taehyung skeptis membiarkan Yoongi naik sepeda. Ketika Yoongi mulai mengayuh, seluruh sepeda mulai bergetar hebat. Tubuh Taehyung juga bergoyang bersama dengannya. Ketika dia melihat parit saluran air di depan mereka, Taehyung dengan cepat melompat dari sepeda, berniat untuk memegang bagian belakang sepeda untuk menariknya kembali. Tetapi Yoongi telah mabawa sepeda itu ke dalam parit.

Untungnya, parit itu cukup dangkal. Sepeda itu tidak sepenuhnya terbenam di parit. Namun, stang sangat tidak sengaja tertusuk di area pribadi Yoongi. Terlihat sangat menyakitkan.

Taehyung berjalan mendekat. Yoongi menyelipkan kakinya dan berjongkok ke tanah, rasa sakitnya cukup jelas di wajahnya.

"Aku menyuruhmu untuk membiarkan aku mengendarainya, kan? Tapi kau bersikeras untuk mencoba. Apa baik-baik saja?"

Yoongi melambaikan tangannya, "Jangan berbicara denganku dulu."

Taehyung tercengang.

Pada akhirnya, Taehyung yang membawa Yoongi yang terluka ke sekolah.

Dua hari terakhir ini, Jungkook telah tinggal di tempat sepupunya Lee Changhee. Karena tempat itu agak jauh dari sekolah, dia telah merencanakan untuk pindah dalam beberapa hari. Tapi pertama-tama dia perlu melihat apakah apartemennya di Guomao telah selesai di renovasi atau belum. Jika itu sesuai dengan keinginannya, dia akan secara resmi pindah ke sana dan tinggal di sana seorang diri.

Taksi bergerak dengan lancar di jalan. Pemandangan luar dilewatinya satu per satu.

Segera ia mencapai jalan yang sudah dikenalnya ke sekolah.

Dia belum melihat Taehyung selama dua hari. Sesuatu merengek di hatinya saat memikirkan pemuda itu, namun ia masih rutin pergi ke sekolah dan kembali ke rumah sepupunya. Hidupnya tidak tampak berbeda, tetapi dia tahu itu semua hanya kebohongan.

Mobil berhenti di persimpangan. Di luar jendela ada toko sarapan Bibi Dambi yang penuh dengan pelanggan. Dia bisa melihat sosoknya membayang di celah tirai. Baru dua hari, tapi dia sudah kehilangan keahlian memasak Bibi Dambi. Duduk di taksi, dia bisa mencium aroma lezat yang mengambang di udara sedikit demi sedikit.

"Kita hampir sampai." Sopir mengingatkan Jungkook untuk menyiapkan uang.

Jungkook dengan cepat menemukan beberapa perubahan. Saat dia akan memberikan sejumlah ongkos, matanya melihat dua orang naik sepeda di luar jendela taksi.

Taehyung membonceng Yoongi ke sekolah. Mereka berdua berbicara dan tertawa bersama saat mendorong sepeda melalui pintu masuk sekolah.

Hati Jungkook memancarkan kemarahan yang tak terkendali. Kemarahan yang terjalin karena kecemburuan yang meluap di dalam hatinya. Dia menatap intens ke punggung Taehyung. Menatap sangat dalam pada wajah tenangnya itu. Dia tidak bisa menahan sensasi yang meluap dan menyebar ke seluruh tubuhnya.

'Ternyata aku satu-satunya yang merasa tidak nyaman, mengkhawatirkannya seorang diri. Aku hanya teman seperti yang lain dan dia dengan mudah menggantikanku dengan orang lain.'

Mobil itu berhenti dan sopir mengulurkan tangannya untuk mengambil uang dari tangan Jungkook, tetapi pemuda itu masih memegangnya dengan kuat.

"Apa lagi sekarang?"

Are You Addicted? (Gejolak Masa Muda) | KOOKV ver. | # Book 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang