Chapt. 108 : Papa Kim Menikah

605 77 3
                                    

Ketika panggilan semalam, Jungkook telah mengatakan semua yang ingin dia katakan dari lubuk hatinya. Dia tidur nyenyak malam ini. Pagi harinya, Jungkook turun bersama Sehun. Sehun pergi untuk mengambil mobil sementara Jungkook menunggunya di pintu keluar.

Tiba-tiba, sebuah sepeda datang dan berhenti tepat di depan Jungkook.

Jungkook terkejut. Dia tidak berpikir bahwa Taehyung akan berinisiatif untuk mendatanginya terlebih dahulu setelah dia memarahinya semalam. Tampaknya istrinya ini tidak selalu harua manja. Terkadang, beberapa omelan sangat bermanfaat untuk hubungan emosional mereka. Jungkook merasa sedikit bangga kepada dirinya sendiri, tetapi dia tidak menunjukkannya di wajahnya. Masih tetap menatap Taehyung seperti kemarin.

"Kenapa kau datang kesini? Apa kau tidak malu mengendarai sepeda yang rusak seperti itu?"

Dengan kata lain,

'Tidakkah kau selalu menempatkan kita di dalam dua strata yang berbeda? Hari ini, aku akan melakukan apa yang selalu kau lakukan kepadaku, membuatmu merasa sakit hati dan membiarkanmu mengalami bagaimana rasanya ketika niat baikmu dianggap sebagai niat buruk.'

Taehyung sengaja tidak berdebat dengan Jungkook. Dia mengeluarkan sekantong makanan, ada roti hangat di dalamnya. Dia mengulurkannya ke arah Jungkook tanpa ekspresi apa pun.

Bau manis menyerang hidung!

Mata Jungkook mengikuti kantong itu dengan mulutnya yang terbuka lebar, tetapi dia pura-pura tidak melihatnya.

"Apa itu?"

Taehyung mengeluarkan roti dan memasukkannya ke mulut Jungkook.

"Roti kukus. Aku membelinya dari Bibi Dambi tadi. Kau belum makan ini selama beberapa hari kan?"

"Mengapa kau membeli ini untukku?"

Jungkook mengatakan itu sambil mengunyah rotinya. Kata-kata yang dia ucapkan tidak sesuai dengan gerakan mulutnya.

"Jika kau tidak ingin memakannya maka berikan saja padaku."

Taehyung baru saja akan menyimpan kantongnya kembali ketika Jungkook meraih tangannya untuk merebutnya. Sebenarnya Taehyung hanya ingin menggodanya saja. Jadi setelah melihat Jungkook mengambil kembali atas kemauannya sendiri, Taehyung dengan santai membiarkannya.

Satu mobil mewah perlahan berhenti di depan mereka

Sehun menurunkan jendela mobil dan menatap Jungkook.

"Apa kau masih membutuhkanku untuk mengantarmu ke sekolah?"

Jungkook masih mengunyah, jadi itu tidak nyaman baginya untuk berbicara. Dia segera menggelengkan kepalanya.

Sehun mengalihkan pandangannya ke arah Taehyung. Taehyung memberinya senyuman. Jendela mobil perlahan naik. Senyum Taehyung telah menembus jendela mobil antipeluru itu dengan baik.

Bertahun-tahun kemudian, Sehun masih akan mengingat senyuman itu.

Senyuman itu seperti berlian alami. Terlihat mempesona di luarnya, tetapi memiliki tekstur padat dan tak bisa ditembus di dalamnya.

Satu minggu kemudian, Sehun sudah kembali. Hari pernikahan Kim Heechul dan Bibi Dambi akhirnya tiba.

Sabtu pagi, gang di rumah Taehyung sibuk dengan aktivitas. Ada dua kata merah besar yang ditempelkan di ambang pintu, beberapa lampu berwarna digantung di pohon belalang di pintu masuk, begitu banyak kertas petasan merah bertebaran di tanah ...

Heechul membawa putranya, Jungkook, dan orang-orang dari departemen kantornya untuk pergi menjemput pengantinnya dengan megah.

Ketika mereka tiba di pintu masuk rumah Bibi Dambi, mereka diblokir oleh sekelompok bibi-bibi, juga beberapa pelayan dari restoran Bibi Dambi. Bibi Dambi berasal dari daerah pedesaan, dan para bibi itu adalah keluarganya. Jangan melihat betapa lembutnya mereka, sekarang masing-masing dari mereka berjuang dengan ganas untuk mempersulit para pengantin pria.

Are You Addicted? (Gejolak Masa Muda) | KOOKV ver. | # Book 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang