15. FEBRUARI MENGUSIK HATI

113 4 0
                                    

Aku hanya tersungkur dikasurku aku hanya meratapi pagiku kali ini. Aku hanya menhirup aroma kopi pagiku yang kurasa pahit sekali nampak dari aromanya yang semakin pekat saja aku mencoba menghirup kopi tanpa  gula itu tapi jika kalian penikmat kopi aku rasa kopi ini paling nikmat pagi ini huuuh sungguh itu.

Kali ini aku ditinggal sendiri oleh kekasihku dia lebih memilih dengan teman temannya. Yah aku tak mau mau melarangnya pergi dengan siapa saja sebab hidupnya tidak tentang diriku saja. Aku hanya merasa aku sendirian kali ini dia asik dengan dunianya dan aku asik mengganggu dunia yang dia punya.

Pagi itu hanya ada aku dan ayahku yang kemudian pergi dengan temannya.

"Tumben gak jalan?" Tanya ayahku.
"Iya enggak"
"Emang gamau ajakin pacarmu kemana gitu?"
"Dia lagi sibuk"
"Yak kasihan gitu"
"Biarlah hidupnya juga perlu bahagia"
"Yaudah ayah keluar dulu yah"
"Iya"

Ayahku berlalu dan aku tinggal sendiri dan ditemani televisi didepanku.

Aku hanya merasa sepi sekali kali ini aku hanya merasa manusia paling menyedihkan waktu yang hanya kuhabiskan didepan televisi menonton doraemon dan meracuni otakku dengan acara acara alay waktu itu aku. Walau banyak diluar sana meraka yang tak jauh beda denganku waktu itu tapi aku hanya merasa sepi sekali kehidupanku.

Dia sudah berpamitan pergi dengan teman temannya. Perlu kalian ketahui aku tak punya teman yang kupunya hanya dia yang mau menghabiskan waktu denganku. Dan kali ini dia punya teman dan menghabiskan waktunya dengan mereka sedangkan aku terlentang dikasur dan menonton televisi yang acaranya berisi pencitraan artis artis indonesia yang aku benci sekali melihatnya

"Udah mau berangkat?"
"Iya ay aku pergi dulu yah"
"Iya hati hati"
"Iya ay"
"Have fun"

Yah kali ini dia sudah berlalu dan pergi meninggalkanku sendiri. Sekarang aku merasa hidupku kosong aku tak tahu apa yang harus kulakukan aku tak tahu apa yang harus kukerjakan. Aku hanya bisa tidur dan merasakan sepinya kehidupanku.

Saat aku ingin memejamkan mataku dan ponselku bergetar karena pesan dari kekasihku itu

"Ay nanti jemput aku jam 1 mau nggak?"

Sepertinya tuhan tahu keadaan hatiku yang sedang gundah itu.

"Iya ay dimana?"
"Di (nama toko swalayan seperi alfamart)"
"Iya kita mau kemana?"
"Mau beli (suatu benda jika dinamakan adalah kamera)"
"Oke jam 1 yah"
"Iya"

Aku bergegas bangun dari tempat tidurku dan bergegas mandi sebab aku ingin berkencan dengan pacarku waktu itu huuh senangnya tuhan sudah berpihak padaku kali ini. Tuhan tahu apa yang membuatku bahagia waktu itu. Terima kasih tuhan baiknya engkau padaku.

Aku sudah berpakaian yang pantas dilihat orang orang agar pacarku tak malau jalan denganku. Aku hanya menunggu jam 1 ity segera datang. Dan kemudian ponselku kembali bergetar.

"Ay gajadi deh kayaknya"
"Lah kok gitu? Kenapa?"
"Teman teman tidak mau aku tinggalin"
"Oh gitu yah iya gapapa"
"Kamu gamarah kan?"
"Enggak kok"

Kali ini aku hanya menahan semuanya didadaku aku hanya menahan semuanya. Aku kira ini waktu yang kuperlu tetnyata semua itu hanya seperti bayangan semu. Aku tak tahu perasaan sudah bercampur aduk semua nampak sesak didadaku aku hanya ingin berkata kasar kali itu tapi aku tahu kalau itu sia sia.

Aku hanya memilih menamcap gas motorku menuju tempat tinggi dan tak kembali. Aku pergi kedaerah Trawas (gampangnya daerah puncak gitulah) disitu aku lebih memilih warung kopi tepi hutan dan memesan sebuah kopi pahit untuk menenangkan pikirku. Dan rimbunya hutan menenangkan hatiku aku hanya diam dan menikmati apa yang kurasa pedih kali ini.

"Aku hanya paling tidak suka sebuah janji yang diingkari, sebab tak ada orang yang mau dibohogi"
~bang pian~

PANDANG PERTAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang