28. DIA MENEMUKAN YANG BARU

86 3 0
                                    

NB: Ini hanya sebuah kisah pemanis saja kalian jangan percaya dengan cerita ini, musyrik.  Percaya sama Allah saja yah.

Kali ini aku sedang duduk santai depan rumahku dan ditemani secangkir kopi hitam panas. Dan semua perasaan rindu yang kian tak terbalas. Dan mendengarkan lagu fourtwnty puisi alam. Dan menikmati suara serangga khas kebun yang berisik menambah nikmatnya sore itu. Dengan semua perasaan yang sudah menjadi semu dan suma lara yang kian menjadi sendu.

Sore itu temanku tiba tiba mengirimiku sebuah pesan.

"Bang udah putus?"
"Kenapa emang?"
"Gak sih tanya aja"
"Iya ada apa"
"Udah putus?"
"Kenapa?"
"Foto pacarmu di pake snap WA orang"
"Wah siapa?"
"Dono (sebut saja itu)"
"Iya udah putus lama"

Sebenernya waktu itu aku bilang belum.

Yah hanya sekedar bercanda waktu tidak ada maksut lebih. Dan ternyata kali ini terjadi salah paham. Si lelaki itu tidak merasa enak denganku dan aku sedang tidak bermaksud apa apa. Dan sang dewi Sinta pun ikut marah kepadaku, aku bukan bermaksud mengganggu mereka aku todak ada maksut seperti itu. Sungguh!

"Maksud kamu apa? (dengan mengirimkan sebuah screen capture)"
"Aku tadi bercanda, gaada maksud apa apa"
"Sekalian aja bilang aku phobia sama laki laki"
"Iya maaf aku salah"
"AKU BENCI"

Dan semenjak aku tahu kata itu, sekarang aku berpikir  iya aku lupa aku sudah menjadi orang lain, dan sudah tak berhak atas dirinya.

Sepertinya aku sudah menggagalkan usaha orang yang sedang mendekatinya. Aku seperti penggagu bagi mereka kali, mungkin sekarang aku harus berhenti berjalan dia sudah berlari dan menemukan pelangi. Kini aku berhenti dan menetap disini ditempat yang sama dan hati yang sama seperti pertama aku jatuh cinta padanya.

Sekarang dia tak mungkin kembali, sekarang aku disini sendiri dan sepi sekali rasanya. Aku terdiam dan duduk memandang kenangan yang setiap hari berputar dikepalaku. Biar aku senang dengan semua kenanganku, aku sedang terjebak di kenangan bahagiaku. Sungguh zona nyaman yang sangat mengasikkan dan tetap berharap dia lelah berlari dan kembali kali ini.

Aku selalu melakukan semua hal dengan tangan kananku. Aku tidak menggunakan tangan kiriku sebab kalau dia sudah lelah masih ada bahu yang mampu menopang kepalanya dan menahan semua rasa sedihnya bahuku masih mampu.

Saat aku tahu tentang hal itu seketika aku tidak bisa mengingat apapun, aku hanya semakin sakit semakin lara dan patah kali ini. Seolah sekarang aku berhenti berjalan aku dia saja dibawah hujan, hujan yang sangat deras. Aku sedang tak ingin berteduh aku adalah hujan dan akan tetap menjadi hujan.

Yah nampaknya aku sedang patah dan sampai disini saja kali ini kisahku, aku sedang tidak ingin ceritaku aku sedang malas sekali kali ini. Aku sedang patah hati yang kedua kali, aku terluka akan hal kecil ini. Walau kutahu aku sudah bukan siapa siapamu lagi tapi sakit itu masih ada disini iya disini, tersayat rapi sekali.

Yah sekarang aku harus tidur aku sudah mengantuk sekali sudah 2 hari aku tidak bisa tidur. Aku lelah sekali dan besok aku harus suntik difteri dan semoga aku baik baik saja dan tidak alergi, sebab temanku ada yang pingsan karena difteri ini, selamat malam.

PANDANG PERTAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang