Chapter 6 : 'Bad News'

96 5 0
                                    

Anak buah sang suami yang diperintahkan merlina datang menghadap pada sang nyonya besar.

"Lapor madam kami mendapat kabar dari keluarga Ackerman bahwa putra sulung levi dan yuri menolak perjodohan ini, dia beranggapan bahwa perjodohan ini dianggap gila baginya karena jenis kelaminnya sama seperti tuan muda madam"

Merlina kaget mendengar kabar buruk yang disampaikan oleh bawahannya dengan refleknya buku yang dipegang nyonya besar jatuh tergeletak ditanah.

"A-apa... ti-tidak mungkin ini tidak mungkin terjadi... kenapa dia menolaknya...." Merlina langsung berpikir dengan cepat dia mendapatkan rencana meski sepintas "aku harus tahu apa penyebabnya dan mungkin aku harus dekat dengan calon menantuku kali saja pikirannya berubah dan menerima anakku benar itu" merlina langsung berdiri, wanita itu mulai berjalan angkuh menuju kamarnya dan mengambil smartphonenya lalu dia menelopon temannya dan meminta temannya yang waktu itu menghadap ke dirinya.

"Aku tidak akan membiarkan hal yang sudah aku rencanakan hancur berantakan" ujar terlihat jengkel pada kabar yang membuat dia shock.

Petra pov

Aku terkejut saat temanku memberitahuku lewat hpnya bahwa teman arisannya itu pengen ketemu di kafe, "semoga tidak ada sesuatu hal terjadi padaku amin!" Ujarku dan melanjutkan mengurus putri-putriku yang masih kecil dan imut ini.

Beberapa jam kemudian aku menunggu temanku dan nampaknya dugaan ku benar nyonya merlina datang bersama temanku aku berdiri dan menyambut mereka lalu kami berdua duduk kembali, saat aku duduk suasana ditempat ini sudah mulai canggung karena itu aku berdeham dan mulai membuka suara "ekhem.... Jadi apa yang akan kita bicarakan ditempat ini? " aku mencoba tersenyum agar suasana canggung ini menjadi reda "begini, aku memintamu datang ke kafe ini karena ada masalah penting yang ingin aku bicarakan" ujar merlina dengan gaya angkuhnya.

"Termasuk aku?! " tunjuk temanku termasuk teman merlina menatap wanita disamping kami dia menunjuk dirinya karena dia merasa kalau dia harus tahu atau tidak.

Aku menatap merlina kemudian dia sedang menimang saking memandang wanita yang menjadi temanku termasuk dia maksudku "kalau kamu sih, meningan jangan dengerin deh kalau tidak ada keperluan lebih baik kamu pergi" ujar merlina, temanku hanya menatap kesal karena dia merasa kaya babu bagi merlina kemudian dia pamit ke aku dan merlina lalu pergi dengan raut betenya dan sekarang hanya aku dan nyonya kendrick di kafe ini.

"Ekhem ! Jadi nyonya apa yang ingin nyonya kendrick bicarakan kepada saya? " tanyaku sedikit mangut-mangut.

"Begini... Mengenai perjodohan antara anakku dengan calon menantuku , kenapa dia membatalkan perjodohan ini! Aku tidak mau semua yang aku impikan berantakan apa kamu tahu maksudku!? "

"Aku mengerti maksud anda nyonya, tapi bagaimana lagi dia itu sangat keras kepala sekali dia bilang nggak tetap nggak nantinya"

Merlina menatapku jengah dan mulai bersikap serius sekarang "pokoknya aku tidak perjodohan anakku terhenti karena kata 'NGGAK' aku ingin semuanya berjalan mulus"

'Nyonya Kendrick ini nampaknya serius dengan perjodohan ini tapi kan... Apa aku boleh tanya ga ya! Meningan tanya'

"Nyonya kendrick-"

"Panggil saja merlina biar kelihatan akrab"

"O-ok, nyonya merlina apa aku boleh menanyakan sesuatu pada anda"

"Tentu saja boleh" balasnya membuatku lega.

"Begini... Sebenarnya keponakan saya yuki bisa menerima perjodohan ini tapi harus ada alasan Dan pendekatan padanya" merlina mendengar hal itu hanya mengernyitkan alisnya "maksudku adalah bolehkah aku mendengar alasan anda biar aku bisa meyakinkan yuki atau anda yang bilang padanya langsung"

My Husband is Devil [END][#SEQUEL2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang