My Husband is Devil [END][#SEQUEL2]

Chapter 10

Yvone melakukan sesuatu keanehan kepada yuki dia membuat yuki terganggu akan kehadiran dirinya, yuki merasa muak dengan tingkah nya seperti kekanakan dan merengek membuat yuki what, dia itu kan sudah memberikan peluang kepada dia untuk dekat dengan adiknya kenapa sekarang dia bersikap seperti ini kepadanya yang notaben cowok.

"Begitu eka... Aku tidak tahan dengan sikapnya dan apa lagi, DIA MENJADI STALKER PENGANGGAGU! " teriak yuki frustasi mengadu pada eka yang notaben cowok tapi sedang hamil.

Eka yang mendengar keluhan yuki hanya bisa menarik nafas dan keluar saja, dia sebetulnya kaget dan heran dengan tingkah kakak iparnya yang sekarang begini apa dia sedang ingin mencoba pendekatan dengan yuki mengingat kejadian malam itu membuat eka berpikir.

Malam hari itu Yvone datang ke apartemen dengan wajah masa nya, marcus yang membukakan pintu nampak terkejut awalnya yang kemudian dia menerimanya sampai Yvone mengeluh akan perasaan nya saat malam itu.

"Aku meminta kakaknya yuki memberikan undangan kepada adiknya tapi saat aku bersama adiknya aku tidak menemukan sesuatu yang bisa mengembangkan perasaan didalam ini sampai dia tanpa terasa menghina hubungan seperti kalian, aku bingung dan kecewa apa yang harus aku lakukan dan bahkan ibu masih marah padaku marcus" unek-unek yang ada pada diri Yvone membuat keadaannya menjadi berantakan marcus merasa kasihan melihat kondisi kakaknya sudah aut-autan dia hanya menggaruk kepala sampai Yvone membuka suaranya kembali mendengarkan bagaimana dia kecewa nya saat dia kencan bersama adik keluarga ackerman itu sampai mengutarakan kepribadiannya terlalu realistis sama seperti Yvone tapi tidak terlalu tinggi dan Yvone adalah orang pemikiran terbuka yang membuat marcus mengakui kehebatannya akan pemikiran terbuka sang kakak.

"Haa~ baiklah aku mengerti masalah kakak sekarang, jadi adik perempuan calon tunangan kakak Itu tidak terlalu menerima hubungan kaya kami selain dia harus melihat secara langsung pembuktian yang ada yang berarti kakak harus... Dekat dengan yuki dan menikahinya dan langsung memperlihatkan pembuktian itu sehingga dia akhirnya percaya begitu" Yvone hanya mengangguk membenarkan perkataan sang adik.

Eka yang dari tadi mendengar langsung sedih berkecamuk dia tidak tega melihat sahabat tersayang nya tersakiti dia ingin berjalan ke ruang keluarga ingin menginterupsi pembicaraan tersebut dan ingin mengatakan bahwa 'yuki harus mendapatkan kebahagiaan' tapi sebelum itu eka tertegun mendengar perkataan sang kakak ipar yang membuat dirinya merasa lega.

"Berarti Jika aku melakukan itu, aku akan menyakiti mereka berdua dan juga ibu akan marah kepadaku kembali tampa balas kasihnya, dan aku tidak mau seperti itu meskipun aku kasar aku memiliki hati lembut kau mengerti" ujarnya menatap sang adik.

"Aku mengerti lalu sekarang apa yang harus kakak lakukan? " tanya marcus tidak ambil pusing.

"Meski aku gagal dengan orang yang membuatku tertarik, kenapa tidak aku coba dengan sang kakak pilihan ibu aku ingin tahu sifat dan wataknya meskipun.... Diantara kalian sudah tahu siapa dia?!"

Marcus yang awalnya tidak mengerti hanya mengernyitkan keningnya. Eka menatap tidak percaya akan pola pikir sang kakak yang ternyata tahu sesuatu sepintar itukah kakak iparku ini takjub eka sambil mengelus perut agak membuncit.

Setelah beberapa lama tanpa tidak ada jalan bantu tapi marcus dan eka sangat mendukung sang kakak/ipar mereka saat Yvone berpamitan dari apartemen marcus, Yvone membisikan sesuatu kepada sang adik ipar.

"Aku tahu kau adalah sahabatnya... Aku mengerti akan sikapmu barusan dan jangan menghalangi ku jika dia meminta padamu untuk menjauhiku padanya. Kamu mengerti eka! " bisik tajam Yvone, eka hanya mengangguk saja sambil menelan ludahnya kasar.

Melihat mata dan wajah secepat kilat berubah ramah kepada sang adik lalu pergi meninggalkan tempat adik dan istrinya, eka hanya menarik nafas saja seketika "tadi apa yang kakak bisikan padamu" tanya marcus penasaran, eka melirik wajah suaminya "hanya sebuah perhatian yang menakutkan bagiku, hehehehe" balas eka janggung.