Chapter 25 : 'I Don't Care'

60 2 0
                                    

Yuki pov

Aku merasa pelukan itu mulai longgar aku langsung memutar balik badan melihat Yvone masih tengah tidur pun aku langsung mengelus jidat dia sambil tersenyum dan setelahnya aku mengelus pipinya dan hidung dan terakhir bibirnya yang membuatku tidak tahan ingin menciumnya meski gengsi sih aku tanpa pikir panjang aku mngecup bibirnya sembari terkekeh ria.

"Apa yang kamu tertawakan yuki ku sayang?" Suara serak Yvone membuatku menotis dia yang ternyata dia pun sudah bangun saat merasakan kecupan kecil dari seseorang.

"Tidak kok!" Aku menatap dia lekat-lekat "sekarang jam berapa?" Tanyaku padanya dia yang sudah mulai meregangkan badan lalu dia berpose duduk sambil mencoba meraih smartphone nya yang tergeletak di atas laci "jam 08.00" Yvone yang berpikir langsung menatap lekat padaku yang seperti curiga akan sesuatu.

Aku yang mengerti arti dari tatapanya hanya menghela nafas panjang "aah~ ada masalah kah jika aku menanyakan waktu?!" Yvone pun kemudian menggelengkan kepala , aku yang memperhatikan hal itu melanjutkan "aku ingin pergi ke perusahaanku jangan protes! Sudah lama aku tidak mengecek kondisi perusahaan keluargaku,  kumohon Yvone... iya!" Ujarku mengeluarkan puppy eyes yang seimut-imut nya biar dia luluh.

Pada akhirnya dia menghela nafas panjang dan menatapku dengan lekat meski awalnya tatapan itu membuatku kaku tapi tidak lama kemudian tatapan itu berubah lembut.

"Baiklah aku izinkan kamu pergi kesana tapi dengan satu syarat kamu kesana dengan salah satu bawahanku... kamu mengerti yuki" ujar Yvone serius.

Pada awalnya aku ingin protes tapi mendengar ucapan serius nya aku tidak bisa melawan dan akhirnya aku hanya mengangguk menyetujui syarat dari Yvone yang sebenarnya menyebalkan.
Yvone yang melihat gelagatku yang begitu menurut dia pun tersenyum hangat sambil mengusap atas kepalaku "saa... jadilah anak baik untuk yuki... aku tidak suka kamu menjadi anak nakal seperti kejadian kemarin atau masa lalu" mengingat ucapannya tadi aku baru ingat bagaimana nasib Kesha dan rolan aku dengar dari pelayan mereka kena marah dari Yvone,  apa mereka baik-baik saja kah!.

Tapi emang nya aku peduli dengan nasib mereka meski terdengar jahat tapikan itu semua awal bermulanya dari mulut pedas Kesha tapi bagaimana dengan rolan... rolan kan cuma mencoba membujukku saja apa dia juga ikut kena hukuman.

"Ne~ Yvone aku dengar dari pelayan kamu mengkasih hukuman ke anak buah kepercayaanmu... aku... seperti merasa bersalah.. karena diriku rolan terlibat dalam masalah ini padahal masalah ini kan hanya aku dan Kesha" aku menunduk kepala sedih setelah mengucapkan hal itu aku yang merasa bersalah merasa ga enak dengan kejadian kemarin membuat mataku berair selepasnya.

Yvone yang melihat ulahku seperti langsung memelukku dan mengusap kepalaku ditambah mencium keningku selepasnya.

"Kenapa kamu menangis hah! Jangan pikirkan hal itu.... aku tidak mau kamu bersedih karena merasa bersalah pada mereka, aku yang menghukum mereka karena mereka berbuat salah dan aku tidak mau milikku ternodai oleh orang lain makanya aku menghukum mereka" ujar Yvone yang masih memelukku dengan hangat di tambah sentuhan dari usapannya yang membuatku nyaman ini membuat hatiku terasa gundah sekarang, aku sebenarnya bukan memikirkan mereka tapi memikirkan masa depanku bagaimana perjalanan hidupku bersamanya kedepan apa lagi aku sangat sadar bahwa diriku ini seorang lelaki tapi kenapa dia memilihku.

Aku pun menatap dia setelah dia mengelus atas kepalaku "Yvone kamu tahukan aku itu laki-laki" Yvone mengangguk "aku tahu" balasnya.

"Terus kenapa kamu memilihku, aku bukan nya peduli tentang hal ini tapi jika aku tidak memikirkan hal ini bagaimana dengan cerita hidup kita kedepan, aku bukan lah Eka yang memiliki keistimewaan yang tidak bisa didapat kan orang banyak, tapi kenapa kamu memilihku padahal kamu sadar bahwa aku tidak bisa memberikanmu keturunan.... terkadang aku berpikir meski ucapan Kesha pedas tapi dari setiap perkataanya ada benarnya dan aku sadar itu jika... beberapa tahun kedepan aku memang tidak bisa memberimu keturunan... ce... ceraikan aku!" Meski berat aku bilang seperti itu tapi aku harus bersikap seperti ini sebelum terlambat dan setelah aku berucap seperti itu dia menatapku dengan aura yang tak mengenakan disekitarnya.

My Husband is Devil [END][#SEQUEL2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang