Chapter 22 : 'Punishment'

80 2 0
                                    

Yuki pov

Aku baru pertama kali ini melihat mata itu yang membuatku harus menelan ludahku sendiri.

"kau harus dihukum, yuki!"

_________

Tangan Yvone memegang tanganku dan menyeretku ke mobilnya.

"pelan-pelan Yvone, tanganku sakit!".

"aku tidak peduli"

Yvone pun melajukan mobilnya sedikit cepat dan bertambah cepat sehingga membuat jantungku berdetak lebih cepat, apa dia sedang berniat membunuhku ah!.

15 menit kemudian...

Akhirnya mobil pun berhenti aku sudah mulai mengatur nafasku.

"kau ingin membunuhku ah!" teriak ku marah padanya.

dia pada akhirnya tidak mengubris teriakan aku dan malahan menarikku masuk kerumah.

"ikut aku!" ujarnya datar nan dingin.

"eeh..eehh Yvone... Sa-sakit tahu... Le-lepaskannnn...!" teriak aku meronta tapi dia masih tidak mengubrisnya.

BRAK!!!

Aku sampai kaget dia membuka pintu kamar sekasar itu sampai membanting tubuhku ke kasur sampai suara denyitan kasur juga pun terdengar di telingaku.

Apa dia semarah itu sampai membanting diriku sekasar ini, ah.. hari ini benar-benar sial.

Setelah aku berdebat pada pikiranku, mataku ngebelalak mulutku langsung tidak bisa berkata apa-apa.

"Yvone...apa yang sedang kamu lakukan! "

"Tentu saja sebagai istri...  Kau harus mematuhi semua ucapan suami" Yvone pun menghadap kearahku dengan kemeja putih yang sudah dibukanya kemudian dia lempar dan mulai membuka celana bawahnya yang membuatku melotot.

"Se...se...se..stop...stop..stop!! Yvone jangan bilang kamu—" aku tidak bisa berkata lagi saat Yvone sudah mulai setengah telanjang.

"Ini adalah hukuman mu...  Layani aku Istriku "

Aku hanya bisa menelan ludahku sendiri dan mulai bereaksi untuk melayani suamiku.

Pertama  aku merendahkan tubuhku sejajar dengan bawah tubuhnya yang bisa aku lihat dia sudah membuka resleting celananya yang membuat tanganku bereaksi membuka isi dari bungkusan tersebut dan saat melihat miliknya yang cukup/agak besar ini membuat reaksi ku harus menelan kekesalan atas kebodohanku kenapa dia harus tahu... Dan bodohnya dia tahu dari rolan yang mengetahui persembunyianku menyebalkan.

Aku pun mulai mengocok miliknya menggunakan tanganku.

"Hhaa~…… Haa~" desah Yvone.

Setelah mengocok miliknya yang agak besar ini menggunakan tanganku aku pun dilanjutkan dengan melahapnya membuat desahan duamiku semakin terdengar aku pun memundur majukan mulutku yang membuat miliknya terasa lebih besar didalam mulutku.

'Apa yang sebenarnya aku lakukan sih!  Menyebalkan...  Tapi meski begitu aku sudah menyerah untuk mengakui diriku manly atau apa'

Merasa maju mundur ku semakin cepat membuat tangan Yvone bereaksi menekan kepalaku membuat dia membantu gerakan mulutku semakin cepat yang membuat miliknya masuk ke tenggorokan ku paling dalam.

"Haa~ haaa~ yuki kau nikmat sekali...  Istriku yang paling the best" ujar Yvone sembari menekan kepalaku lebih dalam yang membuat diriku harus memuntahkan isi miliknya.

"FUAH~ " akhirnya aku bisa bernafas lega...  Miliknya sudah keluar beserta memperlihatkan saliva saliva putih yang masih keluar pada milik junior Yvone.

"Yuki perlihatkan mulutmu! " perintah Yvone.

Aku tunjukan mulutku dan dia langsung tersenyum sinis dan menciumku kemudian dengan nafsu dan erotis yang membuatku mabuk kepayang akan ciuman panas ini.

"Kamu cantik dan erotis sayang...  Melihatmu seperti ini aku tidak tahan untuk merasuki mu" ujar Yvone yang memaksaku berdiri dan melemparkanmu ke arah kasur.

"Yvoneee~" ujarku sedikit mendesah.
"Aku merindukan hole mu sayang" Yvone pun kemudian menindihku dan mulai mencium bibirku sampai lidahnya masuk ke mulutku mengabsen semua isi didalamnya yang mengakibatkan nafsuku dan nafsu nya semakin meningkat dan setelah itu dia mulai membuka bajuku dan bawahanku setelah itu dia mencium semua tubuhku,  meraba sisi sensitif tubuhku dan membuat kiss mark di sela-sela leher , perut,  dada dan pahaku pun dibuat kiss mark.

Kedua   Yvone pun mulai mengisap milikku yang mengakibatkan milikku menegang dan membuat diriku mendesah.

"Haa~ aaahhhaa~ Yoo... Yvoo..nee~" aku semakin tidak tahan dibuatnya mengakibatkan hisapannya semakin cepat dan kuat membuat aku mendesah lebih keras.

"Aahhh... Aahhh... Yvon...e... Le..e..ebih.. Ce..p...a..t... Aaahh~ aaahh~"

"As you wish my love" ujarnya yang membuat aku memeluk dirinya kuat saat dia mulai menciumku kembali.

Setelah itu dia pun memasukan miliknya ke dalam hole ku yang tersa panas ini yang membuatku awalnya kesakitan tapi lambat laut menjadi nikmat terasanya.

"Aku akan mulai sayang, ini juga sebagai hukumanmu" ujarnya cukup menekan aku pada akhir kata.

"Hukum aku Yvone... Hukum aku! " balasku yang membuat dia tersenyum sinis.

Dia pun mulai memasukan miliknya lebih dalam dan dalam lagi membuat mendesah nikmat bercampur sakit selepasnya dia menggerakan miliknya awalnya lambat tapi tidak lama menjadi cepat membuat pinggul dan otot nya bereaksi dengan kuat dan kokoh yang membuat mataku mengagumi keindahan tubuh Yvone dan mulai meraba semua otot yang tercetak pada tubuhnya yang membuatku mendesah nikmat saat milik Yvone mengejot prostat ku.

"Aahhh... Yvone... Te..te..terus... Di..di..di..dis...an..a.. Aahh.. Aah.. " desahku nikmat.

Yang membuat dia mempercepat gejitannya yang membuat tidak berhenti mendesah sampai akhirnya dia sudah pada ujung klimaksnya dan menyemburkan isinya pada tubuhku.

"Istriku... Yuki" ujarnya di selingi ciuman dan setelahnya dia mulai membatuki ejakulasi dan sampai pada titik akhirku, akhirnya aku menyemburkan kenikmatanku di depan suamiku.

"Yv.. Yvone a..a..aku mi..mi..minta maaf" ujarku diselingi desahan kelelahan.

Yvone mengusap kepalaku yang membuat diriku nyaman.

"Tidak usah kau pikirkan... Ayo! Kita tidur" ujar Yvone.

Aku pun hanya mengangguk kepala saja dan kemudian aku tertidur dengan pulas dan jangan lupakan dia mencium keningku dan memelukku dengan dekapan hangatnya membuatku merasa nyaman di dalam kungkungannya itu.


16/07/2019
My Husband is Devil

Happy Reading...  Everyone 😁😄😆

My Husband is Devil [END][#SEQUEL2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang