Chapter 11 : 'New Story'

86 5 0
                                    

(Halo...  Kita berjumpa kembali menunggu lama ya!  Para readers
Kalau soal itu sorry sorry ye...
Kalau begitu silahkan nikmati cerita chapter kali ini😃😊)

(Happy Reading Guys 👧👩..)



Yuki pov

"Permisi Mr. Ackerman ada kiriman khusus untuk anda"

Aku meletakan alat kerjaku menatap siapa yang berbicara di hadapan ku ternyata sekretaris ku dengan pose mengintip nya membuat ekspresi ku datar.

"Kiriman...? Dari...??? " aku sengaja mengatakan tersebut dengan wajah anehku mendapatkan jawabannya setelah 30 detik.

"Ada kiriman bunga pak, saya tidak tahu dari siapa tapi kata pengantar bunganya dia berinisial 'Y' " tidak lama kemudian sikap sekretaris berubah gugup yang mengundang perhatian mataku "kenapa kamu gugup? "Tanyaku.

"I-i-itu pak" tunjuknya ga jelas membuat diriku tambah keheranan, dan sekali lagi hal tersebut mengundang perhatianku dan akhirnya aku melihat sendiri keheranan ku dan saat aku melihat ruangan ku bagaikan taman bunga dadakan yang membuatku kesal pada ujungnya.

"BUANG ITU SEMUA BUNGA...
AKU TIDAK MAU ADA SETANGKAI BUNGA ADA DIKANTORKU BIKIN SEMPIT SAJA TUH BENDA" perintahku sambil berjalan dekat bunga melihat secarik kertas menempel disitu.

'Semoga kamu menyukainya my yuki... -_-'

From 'Y''

Aku tarik kertas itu langsung aku gulung kertas itu apanya my yuki seenaknya saja dia memanggil ku kaya gitu dan lagi emoticon yang kau kasih itu jelek.

"Seret bunga itu dari ruangan ku cepat!!! CEPATTT!! AKU TIDAK MAU ADA KIRIMAN ANEH LAGI MENGERTI" ujar ku langsung kembali ke ruangan ku sambil membanting pintu keras.

Jangan membuatku kesal Yvone akan aku beri pelajaran dia kalau dia mengirim bunga lagi yang ke 3 kalinya pikirku tidak suka.

***

Pikiran kejadian itu terulang di kepalaku kekesalan hal lalu terekam di otakku melihat kejadian dulu yang pada akhirnya aku menjadi pasangan dia.
Aku hanya menghela nafas setelah apa yang terjadi aku harus beradaptasi dengan keadaan berbeda seperti saat ini, aku sedang mengurusi kantorku tapi dalam pengawasan dari Yvone.
Kau tahu bagaimana rasanya diawasi... Tidak enak kan sama kaya diriku tidak enak malah bikin bete... Mataku tertuju ke pintu ruangan ku dibalik pintu tersebut ada dua bawahan Yvone yang ditugaskan oleh atasan nya untuk mengawasi diriku menyebalkan dan lagi saat aku menolak dia tetap lah Yvone sang keras kepala dan berhati batu oh jangan lupa dia pria mutlak setiap ucapan dia dianggap mutlak olehnya dan dia tidak suka mendengar kata 'tidak' hal itu lah yang membikin diriku sebal.

"Aah~"

Triing triing

Mendengar suara telepon langsung aku angkat.

"Iya" ucapku singkat.

"Yuki!! "

"Paman armin...
Tumben sekali paman armin menelopon, ada apa? "

"Yuki bisa kamu ke distrik M
Ini darurat, paman armin membentuhkanmu sekarang"

"Ba-baiklah paman, aku akan kesana sekarang! " ucapku langsung bergegas pergerakan ku langsung berhenti saat aku mengingat bahwa diluar ada anak buah Yvone hal itu membuatku harus berpikir ulang bagaimana menyingkirkan mereka dari sini tapi bagaimana caranya...

"Ah... ~ terpaksa aku harus membujuk Yvone supaya aku lepas dari pengawasan dia"

Saat aku ingin menelopon Yvone sebuah keberuntungan datang menghampiriku Yvone datang ke ruangan ku,  aku yang masih memegang Hp ku langsung aku taruh kebawah.

My Husband is Devil [END][#SEQUEL2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang