16

9.9K 589 72
                                    

-Violet Pov-

Aku pikir setelah aku berani perjuangin cintaku, hidupku bakal lebih tenang. Aku pikir dengan adanya perasaan cinta diantara kita, kita bisa melawan kepedihan dunia bersama.

Tapi ternyata itu salah. Letak permasalahannya bukanlah tentang hubungan terlarang kita, maupun payahnya aku dalam memperjuangkan hubungan kita.

Dan yang pasti, aku juga nggak akan nyalahin kamu kok. Haha.. Harusnya aku tau konsekuensinya dari dulu.

Kamu itu bagaikan pelangi, sedangkan aku cuma bayang-bayang. Perbedaan kita terlalu mencolok. Semua orang terpesona saat liat kamu. Dan disaat yang sama, keberadaanku bahkan sering nggak dianggap.

Mhmm.. Kayaknya pengorbananku waktu itu sia-sia ya. Sungguh konyolnya diriku.

Kuhabiskan waktu berjam-jam hanya untuk menangisi kebodohanku karena telah memilihmu, hingga akhirnya aku terlelap jauh meninggalkan kenyataan pahit ini.

...

Keesokan harinya, aku tetep berangkat sekolah seperti biasa. Udah bisa dipastikan kalau mata ku kelihatan bengkak, tapi aku nggak peduli. Yang aku lakuin sekarang cuma ngejalanin kesibukan lain yang bisa ngebuat aku sedikit ngelupain dia.

Aku masuk ke kelas kayak biasa. Bisa terlihat kalau beberapa orang melihatku dengan tatapan heran namun tak ku hiraukan dan berjalan ke arah bangku milikku.

"Vi, kamu abis nangis?" tanya cewek yang belakangan ini deket sama aku.

"Aku nggak pa-pa kok." jawabku sambil memaksakan senyum.

"Kalau ada masalah cerita aja ya? Siapa tau kita bisa bantu." aku mengangguk. Well, satu hal yang aku suka dari siswa-siswi sekolah ini adalah rasa solidaritasnya yang tinggi.

Hingga akhirnya bel masuk pun berbunyi dan dimulailah KBM hari ini.

...

"Tumben kesini?" tanya seseorang yang tiba-tiba duduk disebelahku. Ya, sekarang waktu istirahat dan aku sedang menghabiskan waktu di perpustakaan sekolah.

"Aku sering kesini. Justru kamu yang nggak pernah." balasku dengan malas. Orang itu hanya memberikan cengiran khasnya.

"Heeei"

"Apa sih, Reza? Ganggu tau."

Dia hanya tersenyum dan merampas novel di tanganku.

"Ganggu apa hm? Emang kamu beneran baca ini novel?" godanya.

"Iya lah. Mana siniin." aku berusaha merebut novel yang sudah ia angkat tinggi-tinggi.

"Kalo kamu beneran baca, coba ceritain dong gimana ceritanya." aku terdiam. Sejak tadi aku emang nggak bener-bener baca itu novel. Pikiranku malah melayang kemana-mana.

"Haha.. Aku menang ya" ejeknya

"Terus?" aku pun mulai sebal dengan ulahnya.

"Kamu kenapa sih sebenernya?" tanyanya

"Aku nggak papa tuh. Emang aku kenapa?" elakku

"Gausah bo'ong. Dari muka mu aja keliatan kalo kamu lagi galau. Cerita aja. Percaya deh sama aku." setelah memikirkan perkataannya, aku pun mengangguk pelan.

"Umm.. B-bisa dibilang... Aku ngeliat pacarku lagi mesra-mesraan sama orang yang pernah aku suka." terlihat Reza menampilkan ekspresi kagetnya.

"Lah? Kamu udah punya pacar?" seketika, aku memasang ekspresi cemberut. Astaga.. Kenapa itu yang jadi pertanyaannya?!

"Masalahnya bukan disitu tau."

"Ehem. Yaaah.. Yaudah sih. Relain aja. Yang harus kamu lakuin berarti tinggal buat dia nyesel udah nyelingkuhin kamu."

I'M STRAIGHT!✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang