[12] serah kamu aja

2.1K 382 5
                                    

+lowercase & typos




somi duduk di pinggir lapangan dengan jinsol dan kyla yang mengapitnya. ketiganya sibuk menatap ponsel somi sambil ngeliat daftar yang udah dibikin somi semalam.

"yakin?" tanya kyla ragu.

"kok dua sih?" tanya jinsol sambil menatap somi bingung.

"kalo sama yang pertama gagal, gue coba yang kedua,"

"kalo gagal semua?"

somi menatap kyla sinis, "kok gitu sih lu? pasti ada satu yang berhasil kok. ini gue milih sesuai sama kriteria bokap gue tau,"

kyla menghela nafas, "ya kan persiapan buat kemungkinana terburuk som,"

"ntar lah, gue masih belom kepikiran," ucap somi sambil mengibaskan tangannya tak peduli.

"JINSOOLL!!"

mereka tersentak bersama dan melihat ke asal suara. ternyata kakak jinsol, naeun, yang memanggil jinsol karena mereka sudah di jemput.

berakhirlah kyla dan somi duduk berdua sambil melihat anak ekskul bola yang lagi latihan di lapangan. somi bersandar di pundak kyla yang katanya empuk sambil ngeliatin sepupunya yang lari kesana kemari ngejar bola. sore ini dia  pulang sama jeongin, jadi dia harus nungguin sepupunya itu sampe kelar latihan.

ponsel kyla bergetar di sakunya membuat somi ikutan tersentak. kyla mengecek pesan yang masuk lalu berdiri lalu menatap somi.

"bareng ga? atau lu mau mati bosen nungguin jeongin ekskul?" tanya kyla membuat somi mengerjap, masih blank, "kak vernon sama kak eunwoo kok yang jemput,"

somi tersenyum lalu mengikuti kyla berdiri dan berjalan keluar lapangan.

"eh lewat kantor bokap gue kan? turunin sana aja," ucap somi begitu mereka sudah di dekat mobil hitam milik kakak kyla.

kyla mengengguk pelan lalu masuk ke dalam mobil.

"hey somi," seru gadis yang duduk di samping kursi kemudi begitu somi masuk ke dalam mobil.

"kak eunwoooo," seru somi seraya memegang tangan eunwoo yang terulur ke belakang, "lama ga ketemu,"

"kamu ga pernah pulang bareng kyla sih," ucap vernon dari kursi kemudi.

"iya ih, kemana aja kamu? kita jadi jarang maen bareng lagi," sahut eunwoo.

"sibuk dia, ngurusin jodoh buat bokapnya," kata kyla membuat somi memukul lengannya.

"heh? beneran?!" seru eunwoo.

"wah jadi biro jodoh sekarang?" vernon ikutan buka suara.

"iya, klien pertamanya bokap dia sendiri. lu daftar juga gih, kak eunwoo juga boleh kalo mau," kyla berkata sambil menepuk bahu kakaknya.

"eunwoo nih, jomblo abadi," ucap vernon yang disambut pukulan dari eunwoo, "eh som, jodohin papa kamu sama eunwoo aja. dia katanya suka yang dewasa gitu,"

"heh goblo," eunwoo memukul kepala vernon pelan.

"iya kan? lu suka yang dewasa kan? enak tuh sama bokap somi, lu juga udah deket sama somi kan ya," ceracau vernon membuat eunwoo mendengus kesal.

"tuh som, kak eunwoo mau. lu mau ga tapi jadi anak kak eunwoo?" goda kyla membuat somi tersipu dan akhirnya malah terkekeh.

"boleh boleh, kak eunwoo mau?" balas somi.

"wah kalo anaknya udah setuju gue bisa apa ya," jawab eunwoo membuat suasana di dalam mobil hitam itu makin ricuh.

kericuhan terus berlanjut sampai akhirnya somi harus turun di depan kantor papanya. dia menyapa hampir semua orang yang dia jumpai. maklum dia dari kecil maennya disini terus jadi hampir semua orang dia kenal.

"tante," cicit somi pelan begitu dia sudah di depan meja sekretaris papanya.

"hay, kok ga bilang dulu mau kesini?"

joy yang tadinya sibuk ngecek berkas-berkas langsung menoleh kearah somi dan menyuruhnya duduk di sofa tunggu.

"jangan masuk dulu, ada tamu," ucap joy dan duduk di samping somi.

"siapa? mau rapat ya?"

joy menggeleng, "engga kok. pak doyoung, tau?"

somi membulatkan bibirnya, "tau kalo itu. ngapain tan?"

joy mengendikkan bahu pelan, "kamu mau minum apa?"

somi menggeleng, "ntar kalo somi pengen minum somi ambil sendiri aja,"

"yaudah kalo gitu, tante tinggal kerja lagi ya," ucap joy lalu kembali ke mejanya.

tak berselang lama pintu ruangan wonwoo terbuka dan dua orang laki-laki keluar dari dalam.

"makasih ya young," ucap wonwoo yang keluar terakhir sambil menutup pintu.

"santai," jawab doyoung sambil menepuk pelan bahu wonwoo, "sehat-sehat lu, jangan sakit lagi,"

somi langsung berdiri dari duduknya dan menghampiri keduanya, membuat wonwoo terkejut.

"eh ada somi ternyata," ucap doyoung yang melihat kedatangan somi.

"halo om," somi menyalami tangan doyoung sambil tersenyum.

"halo, lama ga ketemu ya," kata doyoung seraya menepuk lengan somi.

"won duluan ya," pamit doyoung, "om duluan ya somi,"

somi mengangguk pelan lalu mengikuti papanya masuk ke dalam ruangannya.

"kok kesini?" tanya wonwoo seraya duduk di kursinya.

"pengen aja pa," jawab somi yang sekarang duduk di sofa.

wonwoo tak menggubris somi dan kembali menatap layar laptopnya.

"pa, bu yerin mau ketemu papa," ucap somi tiba-tiba.

"ngapain? kamu ga berantem kan di sekolah?" tanya wonwoo dengan nada cemas.

somi menggeleng pelan, "gatau mau ngapain, somi ga pernah berantem tau,"

"kapan?"

"hmm belom bilang sih. papa bisanya kapan?"

somi malah balik bertanya.

"kapan aja. apa besok papa ke sekolah?"

"jangan," seru somi yang malah membuat wonwoo mengernyit, "ntar aja somi kasih tau kapan ketemunya, bu yerin tadi cuma tanya papa bisanya kapan gitu,"

"yaudah serah kamu aja deh,"




doain aku, mau ngebut nyelesain ini keburu diserang tugas rl hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

doain aku, mau ngebut nyelesain ini keburu diserang tugas rl hehe

[1] Jeon Somi & Papa Jeon ; The JeonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang