bukan somi namanya kalo gampang menyerah. bukan keturunan keluarga jeon kalo gagal dua kali langsung putus asa.
semua orang yang dekat dengan wonwoo jadi sasaran somi buat dikorek-korek masalah wanita idaman papanya itu. sampai pada akhirnya, jeon jungkook membeberkan gosip yang bikin somi bahagia.
"yang om denger nih ya, dari gosipnya karyawan. katanya, sekretaris papa kamu tuh naksir papa kamu,"
"tante joy?!" seru somi saat dia mendengar pernyataan dari jungkook.
"iya, joy. katanya sih suka caper caper ke papa kamu, ya tapi ngertilah papa kamu kayak gimana,"
berdasarkan pernyataan jungkook itulah, sekarang wonwoo duduk di depan sekretarisnya disebuah cafe yang berada di rooftop salah satu hotel terkenal.
dia ditipu lagi sama somi. sebenernya tidak benar-benar ditipu karena dia tau ini adalah bagian dari rencana anaknya, namun jungkook memaksanya untuk datang.
"turutin aja bang, kesian udah reservasi mahal. biar ga kecewa banget dia. lagian lu kenal kok sama yang ini,"
karena ucapan jungkook itulah wonwoo berangkat dan lagi-lagi mengalami shock saat melihat siapa yang akan ditemuinya.
bagaimana tidak terkejut jika orang yang akan dijodohkan olehnya adalah sekretarisnya sendiri yang hampir setiap hari dilihatnya di kantor?
"maaf ya, kamu jadi kena sama permainannya somi," ucap wonwoo mencoba menghilangkan ketegangan diantara mereka berdua.
joy tersenyum canggung membalas ucapan bosnya itu. padahal hatinya sedang meloncat kesana kemari karena bisa makan malam berdua dengan bos gantengnya itu.
"somi bilang apa emang kok mau kesini?"
wonwoo penasaran tipu daya apa lagi yang dibuat somi biar bisa mancing orang terjebak blind date.
"pak jungkook yang nyuruh saya kesini,"
jawaban joy membuat wonwoo memandangnya lebih intens lalu mendecih pelan. setelah adik iparnya, sekarang adik kandungnya juga ikut-ikutan jadi pegawai biro jodoh somi.
"bilang apa dia?"
joy meneguk air liurnya lalu menatap wonwoo takut-takut, "katanya bapak mau makan malam sama saya,"
satu alis wonwoo naik, membuat joy makin keringat dingin tak karuan. kemudian wonwoo mengalihkan pandangan dan meneguk isi gelas di depannya.
"udah punya pacar?" tanya wonwoo tiba-tiba, membuat joy tersedak minuman yang separuh jalan masuk mulutnya. untung tidak tersembur keluar.
dia menggeleng pelan sambil terbatuk.
wonwoo menyodorkan sapu tangannya kepada joy, "maaf maaf, kaget ya?"
joy menerima uluran sapu tangan dari wonwoo lalu mengusapkan pada bibirnya pelan-pelan, lalu tersenyum canggung kepada wonwoo.
"maaf kalo pertanyaan saya bikin kaget, cuma penasaran aja," jelas wonwoo, "kayaknya selama kerja sama saya kamu ga pernah keliatan pacaran. atau saya yang gatau?"
"pernah kok pak, dua kali kayaknya,"
"umur kamu berapa emang?"
joy mengerlingkan alisnya kemudian berdeham, "hm .. 28 .."
wonwoo mengangguk mengerti, "ga dikejar buat nikah terus tuh sama orang tua?"
joy tersenyum kecut mendengarnya. terlalu tepat diucapkan karena hampir tiap hari orang tuanya akan menanyakan perihal jodoh dan jodoh.
"hampir tiap hari ditanyain kapan nikah kok pak,"
wonwoo tersenyum mendengar jawaban joy, "ya emang gitu. abis nikah pasti dimintain cucu. dipaksa lagi,"
mau tak mau joy ikut tersenyum geli karena memang benar begitu adanya. dia melihatnya sendiri itu terjadi pada kakak pertamanya.
"target nikah gaada?"
"hm .. tahun depan kalo udah ada calonnya,"
"mau cari yang kayak gimana emangnya?"
joy menggigit bibir bawahnya sebentar, memikirkan jawaban yang tepat untuk menjawab pertanyaan orang yang sebenarnya dia cari, "yang baik .. yang bisa bimbing saya ajalah pokoknya. ga neko-neko,"
kekehan wonwoo membuat joy mengerutkan kening. pikirannya bergejolak. apakah dia salah jawab?
"sebenarnya somi ngatur ini semua buat blind date," kata wonwoo dan sekita mata joy membulat, "saya gatau kenapa dia jadi ngebet nyariin istri buat saya dan saya juga gatau kenapa kamu dijadiin target,"
mata joy semakin membulat sempurna mendengar pernyataan yang disampaikan oleh wonwoo. memang akhir-akhir ini ada desas-desus bosnya ini sedang mencari istri. tapi dia tak menyangka dia dijadikan salah satu kandidat calon sama anak bosnya.
"saya minta maaf kalo ini semua buang-buang waktu kamu," ucap wonwoo, "saya harap kamu dapat lelaki yang kamu mau. jangan yang galak kayak saya ya,"
joy, lagi-lagi, tersentak mendengar ucapan wonwoo. apalagi sekarang wonwoo malah terkekeh.
"saya tau kok kalian semua sering bilang saya galak,"
joy menggeleng cepat membuat wonwoo memandangnya geli.
"bapak ga galak kok, cuman tegas,"
Park Joy
sekretaris wonwoo di kantor
diam-diam suka wonwoo, tapi bagi wonwoo dia hanya salah satu pegawai favoritnya
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Jeon Somi & Papa Jeon ; The Jeons
FanficJeon Somi punya cerita, Papa Jeon pun punya cerita [ 1st of family story ] Jeon Somi & Jeon Wonwoo © 2018 by quillea [ 010318 - 080518 ]