+lowercase & typos
"abang tuh mikir ga sih?" tanya jungkook dengan nada kesal kepada wonwoo yang masih berbaring diatas ranjang rumah sakit.
"lu bilang mau sembuh, tapi kenapa masih minum aja?"
"khilaf," jawab wonwoo singkat sambil memandang keluar jendela, menolak untuk menatap wajah adiknya.
jungkook menghela nafas kasar, tak habis pikir dengan kelakuan abangnya di usia sedewasa ini.
"gue harus ngomong apa ke somi kalo dia tanya lu sakit apa bang? dia liat lu muntah darah, yang bener aja gue bilang lu gapapa," jawab jungkook membuat wonwoo akhirnya menoleh kepadanya.
"jangan bilang," ucap wonwoo pelan.
"dia tanya," sahut jungkook, "kita udah ga bisa bohong lagi. biarin somi tau biar somi bisa ikut jagain lu,"
wonwoo menggeleng pelan dan kembali menatap keluar jendela.
"mau lu apa sih bang? kalo emang gamau somi tau ya lu jaga kesehatan," bentak jungkook tak sabar.
"gue cuma khilaf dek. jangan kasih tau somi apa-apa, gue gamau dia khawatir,"
"lu gini aja dia khawatir. ngapain sih pake disembunyiin segala?"
"nanti kalo udah waktunya gue kasih tau dia,"
jungkook mengacak rambutnya kesal, "semua aja lu jawab gitu. setelah sembunyiin tentang nyokapnya sekarang lu juga sembunyiin tentang penyakit lu. lu kenapa sih?"
"gue cuma gamau somi sedih,"
***
setelah papa masuk rumah sakit, somi punya banyak hal yang harus dicari tau. dia tau nama penyakit papanya tapi dia ga pernah tau itu penyakit apa. tanya ke om jungkook sama tante yein ga ada hasilnya. nyuruh jeongin juga anaknya ogah-ogahan.dia sampai tanya ke jinsol, teman sekelasnya, yang ayahnya seorang dokter.
"sol, beneran seserem itu?" tanya somi sambil menatap jinsol takut.
"gue gatau juga som, kata bokap gue tuh itu macem apa ya kelanjutan maag," jinsol menengadah menatap somi sambil berpikir.
"emang penyebabnya apa?" tanya kyla ikutan nimbrung.
jinsol melirik keatas sambil mengerutkan dahi, mengingat kembali apa yang diucapkan ayahnya kemarin, "stress, makan ga aturan, alkohol, infeksi ... " jawabnya menggantung, "gue juga rada lupa,"
"jadi bokap gue ga boleh stress?" tanya somi.
jinsol mengangguk, "kata bokap gue tuh kudu makan teratur, ga banyak pikiran, ga minum alkohol, banyak olahraga gitu,"
somi langsung menundukkan kepalanya hingga mentok ke atas meja kantin, " susah banget sih. bokap gue mah pasti banyak pikiran orang kerjanya mikir terus gitu,"
"ya lu bantuin lah," ucap jinsol, "lu jangan ngerepotin mulu,"
"susah, "ucap somi sambil manyun.
"kalo ga lu cariin pacar aja," sahut kyla ngasal sambil mainin sedotan di gelas teh raciknya.
somi dan jinsol langsung menoleh bersamaan kearah kyla yang pasang wajah datar.
"kok lu pinter?" kata somi sumringah.
kyla menoleh kearah jinsol penuh tanya. jinsol pun menatapnya sumringah.
"som beneran?" tanya kyla kembali menatap somi.
somi mengangguk bersemangat, "gue bakal cariin pacar buat bokap gue, jadi bokap gue bakal ada yang ngurusin dan ga sakit lagi,"
"som?" kyla masih tak percaya usulan ngasal dia malah bikin somi bersemangat.
"gue mau cari tau dulu tipe bokap gue kayak gimana, ntar gue cariin deh yang mirip,"
"coba lu tanya om lu, terus temen-temennya bokap lu juga biar lu tau," usul jinsol bikin kyla geleng-geleng kepala.
"oke, gue udah tau mau tanya ke siapa aja," jawab somi.
"kalo bokap lu gamau?" tanya kyla masih tak yakin dengan rencana somi.
"gue bakal atur kencan buta buat bokap gue,"
"ih seru tuh, ntar gue bantuin ya," sahut jinsol bersemangat.
kyla menepuk jidatnya ga habis pikir sama ulah kedua temennya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Jeon Somi & Papa Jeon ; The Jeons
Fiksi PenggemarJeon Somi punya cerita, Papa Jeon pun punya cerita [ 1st of family story ] Jeon Somi & Jeon Wonwoo © 2018 by quillea [ 010318 - 080518 ]