[4] ❝trauma?❞

2.8K 475 15
                                    


Wonwoo sedang mengecek beberapa berkas yang baru saja diberikan Joy, sekretarisnya, kepadanya. Ada sekitar 10 berkas tentang pemasaran, anggaran perusahaan, dan beberapa berkas mengenai buku baru.

Jeon Wonwoo adalah founder sekaligus CEO di Semesta Pena Group. Sebuah perusahaan yang berkecimpung dibidang penerbitan dan media massa. Dari novel hingga buku pelajaran di terbitkan disini. Dari koran hingga portal berita online diproduksi disini.

Perusahaan ini seumur dengan usia Somi. Maka dari itu, kekuatan Wonwoo membangun perusahaan hingga sebesar ini adalah Somi.


Tok tok tok


Pintu ruangan Wonwoo diketuk dari luar, membuat si empunya ruangan beralih pandangan ke pintu.

Joy tidak menelponnya terlebih dahulu, berarti itu orang terdekatnya.

Wonwoo belum sempat menjawab ketukan itu tapi pintu sudah dibuka dan sebuah kepala melongok ke dalam. Lelaki dengan rambut hitam dengan gaya masa kini.


"ngapain lu?"

"gini ya cara nyambut sohib lama ala Jeon Wonwoo?"


Choi Zelo masuk ke dalam ruangan Wonwoo lalu menutup pintunya. Lelaki jangkung itu berjalan kearah meja Wonwoo.

Wonwoo berdiri dan menyambut kedatangan temannya itu.


"kapan balik?" tanya Wonwoo sambil menyuruh Zelo duduk di sofa di ruangannya.

"kemarin malem gue sampe, delay anjer di KL 5 jam. Setan emang,"

Wonwoo terkekeh mendengar cerita temannya itu.

"nih," Zelo menjulurkan kantong kertas yang dibawanya sedari tadi, "buat Somi,"

Wonwoo menerima kantong itu dan melihat isinya sekilas, "buat gue gaada?"

"ntar malem kalo buat lu,"

Jawaban Zelo membuat kening Wonwoo berkerut.

"bini baru kan?"

"gue minta oleh-oleh, bukan bini,"

"oleh-oleh yang paling lu butuhin sekarang itu bini,"

Wonwoo berdecak kesal, "ngaca woe, lu lebih butuh bini daripada gue,"

Zelo bersandar dengan nyaman di sofa ruangan Wonwoo dan menatap Wonwoo sombong, "Choi Zelo tidak butuh istri. Cukup cewek-cewek bisa muasin gue aja,"

Wonwoo memutar bola matanya malas. Zelo tidak berubah, sejak SMA hingga udah dewasa.

"mau minum apa lu?" Wonwoo bangkit dari duduknya menuju kulkas mini di belakang meja kerjanya. Mengambilkan minum untuk Zelo.

"apa aja yang beralkohol," jawab Zelo yang sekarang sudah mengeluarkan ponselnya.

"gue ga nyimpen alkohol di kantor," jawab Wonwoo lalu mengambil dua kaleng cola dari dalam kulkas.

Zelo berdecak, "ah lu mah, ga pecah apa otak lu?"


Wonwoo melemparkan kaleng cola ke pangkuan Zelo lalu kembali ke tempat duduknya semula. Dia membuka kaleng cola ditangannya dan meneguknya. Dia mengabaikan ucapan Zelo.


"ntar malem dugem yuk," ajak Zelo seraya membuka kaleng cola miliknya, "gue udah ajak yang lain nih,"

[1] Jeon Somi & Papa Jeon ; The JeonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang