[18] khawatir

1.9K 353 15
                                    



Jeon Wonwoo terus berjalan berputar-putar di ruang tamu rumahnya. Matanya berkali-kali melirik kearah ponsel, pintu, dan jam dinding bergantian.

Somi belum pulang, padahal udah hampir setengah 12 malam. Wonwoo hampir frustasi karena ponsel Somi mati dan gabisa dihubungin. Wonwoo juga berusaha menelpon Jeongin dan Kyla, tapi sama, ponselnya mati semua. Tanya Jungkook pun dia juga gatau karena Jeongin pun belum pulang.

Wonwoo mengetuk-ngetukkan ujung jarinya ke lantai. Gelisah.

Dia sudah hendak mencari Somi tapi dia juga bingung harus nyari dimana. Somi hanya pamit pergi sama temen-temennya tapi ga jelasin kemananya. Karena Jeongin juga bilang kalo dia ikut, jadi Somi pun dibolehin ikut.

Terdengar suara motor berhenti di depan rumah. Wonwoo langsung berlari membuka pintu tapi dia berhenti di depannya saja. Tidak keluar hingga ke pagar.

Terlihat Somi turun dari sebuah motor. Bukan motor Jeongin, Wonwoo tau itu. Somi masuk ke dalam rumah dengan hati-hati karena dia tau papanya udah ngeliatin.


"dari mana aja kamu?! Masuk!"


Somi terkejut dengan bentakan Wonwoo. Dia langsung berlari masuk ke dalam rumah, diikuti Wonwoo yang menutup pintu dengan dibanting.

"duduk!"

Wonwoo membentak Somi yang hendak naik ke kamarnya.

Dengan wajah menunduk, Somi duduk di sofa ruang keluarga. Dia tiba-tiba jadi gemeteran.

"dari mana kamu?!" bentak Wonwoo yang berdiri di hadapan Somi.

"maen pa," jawab Somi lirih.

"maen kemana?!"

"makan pa,"

"angkat mukanya," Wonwoo membentak lagi. Amarahnya sudah tidak bisa dibendung, "liat jam,"

Somi perlahan mengangkat wajahnya lalu melirik kearah jam dinding dengan air muka ketakutan.

"jam berapa?!"


Somi diam, takut membuka mulutnya.


"jawab!"

"setengah dua belas pa," cicit Somi kembali menunduk.


"KAMU DARIMANA AJA HAH?! DARI MAGHRIB SAMPE JAM SEGINI TUH MAEN KEMANA?!"

Somi diam. Menggigit bibirnya kecil, menahan agar air matanya tidak jatuh.

"GA NGASIH KABAR. HP MATI." seru Wonwoo, "KAMU TUH KEMANA SOMI?!"

Somi masih terdiam dan memejamkan matanya.

"KAMU TAU GA PAPA KHAWATIR?! TAU GA?! TAUNYA SENENG-SENENG DOANG, GA MIKIRIN ORANG RUMAH,"

"KAMU TUH CEWEK. MAU JADI APA KAMU MAEN SAMPE PULANG JAM SEGINI?!"

"PAPA GA PERNAH NGELARANG KAMU BUAT MAEN. TAPI TAU WAKTU, JANGAN NGELUNJAK,"

Air mata Somi mengalir. Dia terisak perlahan.

"kamu nganggep papa ga sih? Susah ya buat bilang pulang telat?" Wonwoo mendesih tajam bikin hati Somi makin menusuk.

"papa tuh khawatir sama kamu, kenapa kamu malah kayak gini,"

Wonwoo menghela nafasnya. Mengulum bibirnya, mencoba menahan emosinya.

[1] Jeon Somi & Papa Jeon ; The JeonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang