Chapter 1.Yoshida Sena

3.5K 79 18
                                    

Pagi yang cerah menyambut seluruh siswa siswi yang ada di SMA kyoshin,lobi sekolah yang tampak ramai dengan siswa siswi yang mulai berdatangan untuk memulai aktivitas di sekolah,mengambil sepatu khusus dari loker masing masing yang di sediakan oleh pihak sekolah.

Pada barisan kedua,loker paling ujung tampak seorang siswi yang tengah sibuk mengeluarkan segala jenis sampah dari dalam loker sepatunya.hal ini ia dapati setiap pagi,walau tau siapa pelaku nya tapi ia hanya diam menunggu waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu, 'sedikit menegur mungkin' pikir nya dengan bibir nya yang dihiasi dengan seringai tipis.

Sena pov's.

Beginilah keseharian ku yang terus ku dapat pada pagi hari,selain loker sepatu ku meja tempat ku di kelas pun pasti sudah ditumpuki dengan sampah dan berbagai jenis cairan yang menjijikkan,termasuk juga air seni.entah milik siapa aku juga bingung dari mana mereka mendapatkan cairan sisa yang di produksi dari manusia tersebut.

Ah iya,aku lupa memperkenalkan diriku sendiri namaku Yoshida Sena.aku memiliki kulit putih pucat dengan rambut hitam panjang yang lurus menjuntai sampai pinggang,sama halnya dengan warna bola mataku yang senada dengan warna rambutku.

Tidak heran jika setiap hari aku mendapat hal hal seperti yang kujelaskan barusan,jangankan setiap hari saat aku baru memasuki tahun pertama di sekolah ini pun sudah begini,satu tahun sudah berlalu hingga aku duduk di bangku kelas XI dan kejadian ini masih saja berlanjut.melaporkan hal seperti ini kepada guru adalah suatu hal yang merepotkan sekali gus membuat ku malas untuk menjelaskan secara detail,aku lebih suka menyelesaikannya dengan caraku sendiri,ada rasa kepuasan lebih yang kurasakan.

Haaaah....setelah membuang seluruh sampah ini,selesai sudah di sesi pertama sesi kedua akan ku mulai lagi di dalam kelas nanti.entah apa yang telah kulakukan hingga mereka seenaknya memperlakukan ku seperti ini,dasar tikus tikus got pengganggu dan tidak berguna,pikirku dalam hati dan melenggang pergi menuju kelas setelah urusan ku selesai dengan loker juga sepatu ku yang amat sangat kotor.

End Sena pov's.

Kelas XI-A adalah kelas dimana seluruh murid yang ada didalam adalah murid terpilih dan Tidak diragukan lagi kualitas nya,Yoshida Sena seorang gadis pendiam dengan rambut hitam panjang sepinggang,berkulit putih pucat,dengan iris hitam sekelam malam adalah salah satu siswi yang mendiami kelas tersebut.sena terkenal akan kejeniusannya,selain jenius ia juga mempunyai wajah yang amat elok sehingga banyak yang iri dengannya.meski begitu,sena adalah seorang yang sangat tertutup bahkan ia lebih memilih sendirian daripada berdekatan dengan beberapa murid di kelasnya,pola pikir nya pun sulit untuk di tebak.tidak ada yang tau akan apa yang ada di dalam pikiran gadis misterius tersebut.

Di sinilah Sena,berjalan menuju kelas nya dengan tatapan intimidasi yang mengarah padanya.bagi sena itu adalah hal biasa,bahkan ia setiap hari mendapat perlakuan seperti itu.tanpa peduli dengan apa pun,ia terus berjalan ke arah kelasnya mengabaikan bisik bisik dari seluruh siswa siswi yang ia lewati.

Saat sena sampai,seluruh murid yang tadinya ricuh dan berisik terdiam seketika dan memandang ke arahnya.dengan langkah pelan nan tenang,ia menuju ke arah bangku nya yang terletak di lorong ke 4 tepat di sebelah jendela barisan ke 3 dari depan.pandangannya mengarah kepada mejanya yang ditimpuki dengan berbagai macam sampah tidak lupa dengan banyak coretan,sedangkan di bangku nya terdapat lem yang jika ia mendudukkan diri,ia yakin roknya akan menempel erat pada bangku di sebabkan oleh lem tersebut.

Sena diam,tidak merespon apa pun.gelak tawa terdengar dari seisi kelas,Sena menatap tajam setiap orang yang ada di kelas membuat beberapa orang yang ada di sana terdiam.merasa sedikit takut dengan tatapan tajam yang sena tunjukan barusan,walau bagitu sebagian besar murid yang ada di kelas itu tetap tertawa bahkan semakin keras.merasa tidak melakukan kesalahan sama sekali.

"Siapa?!" Tanya Sena

"Siapa pelaku yang telah meletakkan sampah ini di meja ku dan siapa juga yang menaruh lem begitu banyak di bangku ku?!" Tanya sena memperjelas pertanyaannya masih dengan menatap tajam seisi kelas nya.

"Aku yang melakukan nya,kenapa?! Kau ingin protes?! Silahkan saja,aku tidak merasa jika yang kulakukan itu salah" ucap salah seorang gadis berambut cokelat terang dengan iris yang senada dengan rambutnya,Shinozaki Sayuri.

"Hey kau,harusnya kau sadar kalau yang ada di meja mu itu sangat cocok untukmu.jadi jangan salahkan kami jika kami menaruh nya di situ,lagi pula kau juga harus berterima kasih karna kami telah membantu." Timpal salah satu gadis berambut pirang dengan iris soft violet,Hanayori Ikumi.

Sena hanya menatap datar 2 gadis yang tiba tiba maju ke hadapannya dan berkata terus terang jika mereka lah pelakunya.jika saja para gadis tersebut lebih peka,maka mereka bisa melihat tatapan tajam nan menusuk yang sena arahkan pada mereka berdua,beberapa murid yang sedari tadi menertawakan sena menyadari jika tatapan gadis tersebut berubah bertambah mengerikan.mereka juga menyadari jika dari tatapan tersebut,tersimpan nafsu membunuh yang amat pekat untuk menghabisi kedua gadis yang ada di hadapan gadis berambut hitam tersebut.

Merasa takut dengan tatapan sena,para murid di kelas tersebut lebih memilih diam dan kembali ke bangku mereka masing masing.terlampau takut dengan tatapan menusuk dari gadis berambut hitam tersebut.beda halnya dengan 2 gadis yang tadi mengaku melakukan hal tidak sopan tersebut,tawa mereka bahkan bertambah kencang.bebagai macam cemooh mereka lontarkan kepada sena yang masih tetap diam menatap mereka tajam.

Kedua tangan sena mengepal hingga buku buku jarinya memutih,bahunya sedikit bergetar menahan amarah,emosi semakin meluap di hatinya.sedetik kemudian ia bisa mengendalikan emosinya memilih menenangkan diri untuk tidak menunjukan emosi dalam bentuk apa pun.'sabar sena,ada waktunya mereka mendapat teguran darimu.'pikir sena dengan seringai kecil yang bermain di bibir pucat nya,tidak bisa ikumi & sayuri pungkiri jika mereka sedikit takut dengan seringai sena yang sempat mereka lihat sekilas.

"Hentikan seringai bodoh mu itu sialan,dasar gadis aneh" sentak mereka kesal dan beranjak pergi menuju bangku tempat mereka duduk.

Sena hanya diam tidak merespon akan perilaku yang ia dapat dari sayuri dan ikumi.ia lebih memilih mengambil tong sampah yang di sediakan untuk kelas,dan membuang seluruh sampah yang ada di mejanya.di susul dengan mengambil peralatan kebersihan untuk membersihkan sisa kotoran pada meja juga lem yang melekat pada kursi nya.saat ia selesai membersihkan meja dan kursinya saat itu juga,guru bidang study masuk dan memulai mengajar dengan menjelaskan materi materi kepada murid murid nya.lain hal dengan sena yang biasanya selalu mendengarkan guru saat menjelaskan,kini ia tengah sibuk merencanakan teguran apa yang harus ia berikan pada kedua gadis yang tadi membully nya.mengalihkan tatapannya ke arah sayuri dan ikumi yang ada di bangku kedua dari depan di lorong sebelah nya.

Merasa di perhatikan,sayuri mengedarkan pandangannya,dan detik itu juga ia merasa jantung nya berhenti berdetak kala ia bertemu pandang dengan sena.ia juga bisa melihat seringai menyeramkan bertengger manis di bibir pucat milik sena.'kenapa dia menatapku seperti itu?! Tatapannya sungguh mengerikan,apa apaan gadis itu?! Dadar gadis aneh.'batin sayuri merasa takut kala ia bertemu pandang dengan sena barusan,dengan cepat sayuti mengalihkan pandangannya dari sena.tanpa ia sadari wajahnya kian memucat merasa takut dengan pandangan sena yang tertuju pada nya tadi.'menarik,kau ingin bermain sayuri?! Baik aku akan mengikuti arah permainan mu,tapi jangan menyesal dengan keputusan salah yang telah kau ambil.ku harap kau suka dengan 'teguran halus' yang akan ku berikan padamu,nikmati hari kebebasan mu yang tinggal sedikit ini,sayuri.'batin sena masih memandang tajam sayuri dengan seringai yang kian melebar menghias bibir pucat nya.

.
.
.
.
.
.
.
.

To Be Continued











Masih baru....jadi mohon maklum jika ada banyak kesalahan.. 🙏

Hope you're like this story.

Menyusul chapter selanjutnya.
See you.

The Other Side Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang