Chapter 19. Semi Final

270 8 0
                                    

Ujian kelulusan selesai sorak sorai seluruh siswa/siswi kelas XII menggema di sepenjuru sekolah,merasa lega sekaligus senang sudah menyelesaikan ujian dengan mengerahkan semua kemampuan mereka.

Dan kini mereka sedang mengadakan perpisahan secara pribadi - jam pelajaran bebas karena baru saja menyelesaikan ujian.- kepada junior - junior mereka,ada diantara yang menyatakan perasaan mereka pada junior/senior yang mereka sukai,ada yang menghabiskan waktu dengan bersenang - senang bersama teman seperjuangan atau junior mereka,dan sebagainya.

Beda halnya dengan Sena yang tengah duduk diam di tempatnya sambil mendengarkan suara pemuda yang tengah mencetuskan akan mengajak para siswa/siswi seangkatan mereka untuk merayakan hari dimana mereka sudah berhasil menyelesaikan ujian di vila keluarga nya.

Bibir tipis nan pucat milik Sena menyunggingkan seringai misterius,membuat Hayato yang duduk di atas mejanya dengan punggug menyandar ke dinding sambil memainkan ponsel menatap bingung ke arah Sena.

"Hoi...jangan gila dulu,kita bahkan belum menerima pengumuman dan surat kelulusan tapi kau sudah gila duluan." Celetuk Hayato.

"Sembarangan! Yang gila siapa tuan muda?!" Balas Sena menatap Hayato tajam.

"Tentu saja kau. Tersenyum dan menyeringai seperti orang gila,padahal tidak ada objek yang menarik atensi mu."

"Heh...tentu saja ada yang menarik atensi ku."

Hayato menatap Sena curiga,ia merasa jika sahabat hitamnya ini tengah merencanakan sesuatu,tapi ia jelas tidak tahu apa itu. Sena terlampau sulit untuk di tebak.

"Apa yang kau rencanakan?!"

"Tidak ada,hanya perencanaan memberi kado terindah untuk seseorang yang sangat 'spesial'. Keh...mainan yang menarik."

"Hey...jangan pernah berbuat macam - macam bocah."

"Hn."

Jawaban ambigu yang hanya diwakili dengan 2 huruf itu mampu membungkam Hayato,terdiam dengan menatap Sena penuh tanya sekaligus khawatir.

'Apa yang sedang di rencanakan gadis ini?!' Batin Hayato bertanya - tanya.

.
.
.
.
.
.
.
.

Azuki yang sudah pulang duluan memilih ikut bersih - bersih bersama pelayan di mansion megah kepemilikan Yoshida ini.

Perlu di ketahui sejak insiden dimana Sendagaya mendatangi apartemen nya,Sena menyuruh dirinya untuk tinggal bersama di mansion itu,semakin Azuki menolak semakin Sena keras kepala menyeretnya untuk tinggal bersama.

"Haaaah..." Desah Azuki.

Jika boleh jujur Azuki masih ingin berada di sekolah bersama Sena dan Hayato,menikmati hari spesial ini bersama tapi apa boleh buat,ia dipaksa pulang oleh gadis hitam itu dengan memanggil langsung tangan kanan Hideki untuk menjemput serta mengantarnya pulang.

Bukan Azuki tidak suka dengan perhatian Sena,tapi tetap saja ia merasa kesal. Tangan kanan nya bergerak mengusap perutnya yang sedikit membuncit,kandungannya sudah 3 bulan dan selama itu Sena selalu merawatnya dengan baik,Hideki juga dengan senang hati menerima dirinya yang Hina ini. Tidak ada celaan sedikit pun,malah perhatian tulus dan sikap lembut yang selalu ia dapat dari pria dewasa itu. Mengingatkan dirinya pada sang ayah yang sudah tenang di alam sana.

Senyumnya mengembang saat merasakan pergerakan halus di perutnya ketika ia mengusap lembut perutnya sendiri. Sesekali ia terkikik merasakan pergerakan yang membuat perutnya geli seperti di gelitik dari dalam. Tidak menyadari jika seorang pria yang tengah membawa tumpukan dokumen di tangan kanannya tengah menatap penuh minta sambil berjalan mendekat.

The Other Side Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang