Pukul 06 : 30 Sena sudah berangkat menuju sekolah,Hideki yang sudah bangun lebih dulu dan sudah berkutat di dapur menyiapkan sarapan bingung sendiri ketika adiknya itu berangkat pagi sekali ditambah ia mengabaikan sarapannya.
Hideki ingat betul jika semalam adiknya itu pulang dengan wajah dingin tanpa sepatah kata pun,langsung menuju kamarnya sedetik kemudian ia bisa mendengar suara ribut berasal dari kamar gadis itu.
Mengingat kejadian semalam Hideki hanya bisa menghela nafas lelah karena mendapati sang adik yang mengamuk kesetanan menghancurkan semua barang di kamarnya,bahkan lengan kanan nya disabet oleh adiknya menggunakan pisau lipat ketika ia mencoba untuk menenangkan Sena,dan sekarang lengan kekar berkulit putih itu terbalut dengan perban putih yang kontras dengan kemeja kerja biru dongker yang ia pakai.
"Semalam ia sangat gila,semoga ia tidak melakukan apa pun yang merugikan dirinya." Human Hideki sambil mengutak - atik ponsel nya.
Setelah mendapat nomor ponsel yang ia cari,ia pun memencet tombol hijau di layar tersebut kemudian mendekatkan benda kubus gepeng tersebut ke telinganya,suara panggilan terdengar sebanyak 2x setelahnya terdengar suara serak seorang pemuda yang sangat ia kenali.
"Halo." Ucap suara serak di seberang sana.
"Astaga kau baru saja bangun Hayato?!" Tanya Hideki tidak percaya.
"Ish...memang apa urusan kakak jika aku baru saja bangun?! Aku lelah semalaman bekerja membantu ayah,alhasil aku bangun kesiangan ada perlu apa?!" Curhat Hayato kemudian bertanya ada keperluan apa pria tang sedang meneleponnya ini.
"Ah iya terserah,aku ingin minta tolong pantau Sena jangan sampai ia melakukan sesuatu yang merugikan dirinya karena semalam penyakitnya kambuh lagi setelah ia pulang dari sekolah,lengan ku saja ia sabet saat sadar ia pun panik dan segera mengobati luka ku." Curhat Hideki.
"Hah?! Memang ada apa dengannya sampai ia kembali mengamuk?!"
"Aku tidak tahu,ia juga sudah berangkat 1 jam yang lalu tolong ya aku harus berangkat bekerja sekarang."
"Iya iya baik."
Setelah sambungan nya terputus Hideki pun berjalan meninggalkan dapur menuju ruang tamu,menyambar jas,kunci mobil,serta tas laptop yang tadi ia taruh di meja ruang tamu kemudian beranjak pergi menuju garasi,memanaskan mesin mobil nya sebentar kemudian tancap gas menuju kantor nya.
Sedang di koridor sekolah yang masih sepi,tampak Sena berjalan tergesa menuju kelasnya berharap ia bisa menenangkan diri sedikit dengan kesendirian di kelasnya nanti,saat sampai matanya menangkap seorang gadis berambut abu - abu yang tengah duduk melamun dengan air mata yang menetes membasahi pipi nya.
Belum ada seorang pun di kelas itu kecuali Sena yang baru saja datang dan seorang gadis yang tengah menangis di dalam ruangan itu,niat untuk menenangkan diri pupus sudah saat melihat objek emosinya memuncak ada di depan mata.
Dengan langkah cepat Sena segera menghampiri gadis yang masih melamun sambil menangis tersebut,belum sadar jika ada seseorang yang menghampiri dirinya
Grep.
Si gadis yang tengah melamun terkejut ketika lengan kirinya yang ia letak di atas meja dicengkeram kuat oleh tangan putih milik seseorang,iris ruby nya naik menatap siapa pemilik tangan yang tengah mencengkeram kuat lengan kirinya,iris ruby itu sedikit membelalak terkejut saat melihat gadis yang sangat ia kenali tengah menatapnya tajam.
"Se...Sena." Gumamnya pelan.
"Azuki....ikut.aku.sekarang!" Ucap Sena dengan suara yang rendah membuat Azuki sedikit takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Other Side
Mystery / Thrillersisi lain yang tersembunyi,yang bahkan dirinya sendiri pun tidak mengetahui sisi lain yang terpendam dalam dirinya.ia tidak akan menyadari apa yang telah ia lakukan,misteri tersebut selalu menghantui dirinya hingga ia lebih memilih untuk menutup dir...