Yak.....lagi - lagi filter 😑Maaf 🙏🙏🙏 bukan bermaksud yang lain,hanya saja ini menceritakan kilasan hidup si Yoshida sulung sewaktu ia masih remaja dulu 😅😅
Sungguh bukan maksud yang lain...
Jika merasa bosan kalian boleh skip langsung 😅😅
Ehehe.... 😊 selamat membaca....
.
.
.
.
.Hideki pov's.
Hujan deras melanda kota Tokyo tanpa pandang bulu,membuat setiap orang yang tadinya sedang asik nya menjalankan segala aktivitasnya harus tertunda dan mencari tempat hanya untuk sekedar berteduh dari derasnya guyuran hujan,tidak terkecuali denganku yang bahkan sudah memakai payung pun tetap basah kuyup karena derasnya hujan.
Walau sudah bahu ku sudah basah kuyup langkah ku tetap saja santai dengan payung hitam di tanganku,aku baru saja pulang dari sekolah dan untuk mengulur waktu agar sampai sedikit lebih lama ke rumah aku melambatkan laju kaki ku.
Ah iya aku lupa memperkenalkan diri,nama ku Yoshida Hideki 12 tahun duduk di bangku kelas IX Sekolah Menengah Pertama,berkulit putih bersih dengan rambut hitam legam seleher yang saat ini ku ikat setengah,bola mataku sama hitam nya dengan rambut ku,anak perempuan di kelas ku selalu bilang jika mataku sekelam langit malam,entahlah siapa peduli.
Apa?! Kalian pasti bingung bagaimana bisa di usia semuda itu sudah berada di jenjang SMP?! Yah begitulah disaat usia ku masih berada di jenjang Sekolah Dasar sudah harus tamat dan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi,aku lulus dari Sekolah Dasar dengan hasil yang memuaskan,para guru bilang otak ku terlampau jenius untuk seukuran anak SD dan karena mereka menganggap jika kemampuan ku di atas rata - rata maka aku lulus pada saat akan naik ke kelas V SD,jadilah sekarang aku duduk di bangku kelas IX SMP dan sebentar lagi akan mengahadapi ujian kelulusan.
Baik cukup untuk perkenalannya,saat ini aku hanya berjalan menunduk memperhatikan jalan dengan payung hitam di tangan kanan ku,tinggal berbelok ke kiri memasuki gang maka perumahan elit akan dapat dilihat dengan megahnya,salah satunya adalah mansion ku mansion keluarga Yoshida.aku menatap bangunan megah bergaya jepang kuno tersebut dengan tatapan tidak berminat sedikit pun,menghela nafas sebentar aku pun memasuki mansion besar itu dan mengucapkan salam,kalian tahu apa yang saat ini kulihat?! Ya...itu ibuku,tengah menggendong adik perempuan ku yang masih berusia 2 tahun,itu memang biasa tapi ada sesuatu yang membuat ku selalu meneteskan air mata dengan hati yang teriris,ibuku dipukuli oleh ayahku tepat di depan mata ku sendiri tanpa adanya perlawanan sedikit pun.
Ketika mendengar suara ku,ayah langsung menghentikan aksinya kemudian berlalu pergi dengan menabrak keras bahu ku,aku tidak peduli yang dipedulikan sekarang adalah ibuku.ku ambil alih Sena yang ada di gendongan ibu dan membantunya berdiri.
Ibu tersenyum lembut ke arah ku,berbanding terbalik dengan ku yang tidak menunjukkan ekspresi apa pun,pandanganku kosong tetapi tubuh ku tetap bergerak menjalankan perintah otak ku.
Terkadang aku bingung bagaimana bisa ibu tidak melawan sedikit pun ketika di pukuli oleh ayah,saat ku tanya kenapa jawabannya hanya ; "kau tahu Hide?! Sebenarnya ayah mu itu adalah seorang yang sangat baik,hanya saja ia menjadi seperti itu karena tekanan juga tuntutan pekerjaan.ibu mohon jangan pernah membenci mau pun sampai bertengkar dengan ayah mu nak."
Jawaban yang sama bahkan dengan tambahan untuk melarangnya membalas balik kepada ayah ku,aku benci ayah! Kenapa?! Karena ia tidak pernah menghargai ibu ku sedikit pun,bahkan terang - terangan membawa pelacur ke rumah dari luar sana tepat hadapan kami semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Other Side
Mystery / Thrillersisi lain yang tersembunyi,yang bahkan dirinya sendiri pun tidak mengetahui sisi lain yang terpendam dalam dirinya.ia tidak akan menyadari apa yang telah ia lakukan,misteri tersebut selalu menghantui dirinya hingga ia lebih memilih untuk menutup dir...