Pukul 5 sore Sena baru beranjak dari kantor kakak nya menuju rumah,sesekali senyum bermain di bibirnya kala mengingat adegan - adegan yang tadi ia lakukan di kantor sang kakak.
Jujur ia bukan bermaksud membuat kacau tapi ia hanya ingin bermain dan bercanda dengan kakak sampai - sampai melibatkan beberapa karyawan,ia juga masih ingat bagaimana wajah kesal kakak nya yang menatap dirinya sambil memijit pangkal hidung.
Tawa kecil keluar dari bibirnya saat dengan gemas Hideki menerjang dirinya dan menggelitik tubuhnya habis - habisan,sebagai hukuman katanya.
Beberpa karyawan bahkan tangan kanan kakak nya si Tamura,berterima kasih padanya karena mereka berhasil melihat wajah boss besar mereka yang biasanya dingin,kejam,dan sinis,berubah menjadi tersenyum dan berbagai ekspresi keluar.
Mereka puas melihat itu,3 - 4 karyawan laki - laki Sena panggil ke ruangan kakaknya yang sukses membuat beberapa karyawan mendapat pelototan tajam dari boss mereka,walau takut tapi mereka terpaksa masuk karena mereka juga terjepit oleh adik si boss,dengan santainya menyeret mereka untuk menemani nya bermain.
Mengingat itu semua Sena menjadi terkikik sendiri,bahkan para maid dan butler yang melihat nya sempat bergidik takut,ya setelah kejadian dimana ia pingsan di sekolah Hideki tidak mengijinkan dia kembali ke apartemen lagi,dengan sangat terpaksa ia menyetujui perintah kakak nya untuk tinggal kembali di mansion,mau bagaimana lagi saat itu perintah Hideki tidak bisa ia bantah wajahnya juga menyeramkan,dengan berat hati Sena pun mengiyakan perintah si kakak.
Sena pun beranjak dari sofa ruang tamu,ia bermaksud menunggu kakak nya pulang tapi tak kunjung datang,ia langkah kan kaki nya menuju kamarnya di lantai 2,manik hitamnya bergulir menatap arloji hitam yang bertengger di pergelangan kirinya,'sudah pukul 21 : 00 kenapa kakak belum pulang juga?! Biasanya ia sudah tiba di rumah pada pukul 19 : 30,apa dia sedang lembur ya?!' Batin Sena merasa bingung.
Sena menjatuhkan tubuhnya di kasur perasaan ya tidak enak pikirannya terus tertuju dengan Hideki,ia jadi takut terjadi apa - apa dengan kakak nya,dengan segera ia menggelengkan kepalanya keras menepis jauh pikiran negatif nya.
"Lebih baik aku mandi saja,sebentar lagi kakak pasti datang." Gumam Sena sambil beranjak dari kasur memburu kamar mandi yang bersatu denga kamarnya.
15 Sena habiskan di kamar mandi,keluar dengan hanya mengenakan handuk yang menutupi tubuhnya dan handuk kecil di kepala yang menggulung rambutnya,kaki nya melangkah ke arah sudut kamar dimana kemari berwarna cokelat terletak,membuka nya kemudian memilah beberapa pakaian yang ingin ia kenakan.
Tangannya berhenti di udara saat ingin mengambil celana training di bagian atas,matanya bergulir menatap ponselnya yang ia letakkan di kasur,berdecak sebentar ia pun melangkah dan mengambil ponselnya yang berdering.
Saat membuka flip ponselnya senyum merekah di bibir kala melihat nama yang tertera di layar ponselnya,'kak Hide memanggil.' Dengan segera ia pun memencet tombol 'answer' kemudian langsung menempelkannya di telinga.
"Halo kak Hi..." ucapan Sena terputus saat mendengar suar tidak ia kenal di seberang sana.
"Halo bersama dengan keluarga dari Yoshida Hideki?!"
"Iya benar saya adiknya,anda siapa tuan?!"
"Saya inspektur polisi yang saat ini menangani kakak anda yang sudah di lari kan ke rumah sakit..."
Waktu seakan berhenti berputar saat Sena mendengar kakaknya dilarikan ke rumah sakit,ia merasa dunia seketika runtuh menimpa dirinya kristal bening muncul di pelupuk matanya,dan jatuh membasahi pipi putih itu.
Baru tadi siang ia menjahili kakaknya dan membuat kantor Yoshida gerupuh karena ulahnya,dan sekrang ia menerima kabar jika kakak nya dilarikan ke rumah sakit,lelucon apa ini?!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Other Side
Misteri / Thrillersisi lain yang tersembunyi,yang bahkan dirinya sendiri pun tidak mengetahui sisi lain yang terpendam dalam dirinya.ia tidak akan menyadari apa yang telah ia lakukan,misteri tersebut selalu menghantui dirinya hingga ia lebih memilih untuk menutup dir...