Chapter 6. Kebohongan Yang Pertama

431 25 0
                                    

Sebuah Lamborghini hitam memasuki pekarangan SMA Kyoushin menuai tatapan kagum dari seluruh siswa siswi yang baru saja datang,mata mereka jelalatan memperhatikan mobil mewah tersebut dan menantikan sosok yang akan keluar dari mobil tersebut.

Sena mulai khawatir saat melihat sekelilingnya dari dalam mobil kakak nya yang ia tumpangi,pasalnya ia sudah melarang keras agar sang kakak mengantar sampai gerbang saja dan ditolak mentah - mentah oleh Hideki,jadilah ia bimbang harus turun atau tidak mengingat seluruh penghuni sekolah sangat membencinya,ia yakin setelah ia turun nanti pasti banyak cemooh juga perlakuan buruk yang harus ia terima.

"Kakak aku sudah bilang kan cukup mengantar sampai gerbang saja,kenapa kakak keras kepala sekali?! Lihat mereka semua menatap ke arah kita." Ujar Sena dengan nada yang seperti ingin menangis dan marah di saat yang bersamaan.

"Lho...memangnya kenapa?! Apa aku salah mengantar adikku sampai ke sekolah?! Dan untuk tatapan mereka,abaikan saja anggap mereka lalat yang butuh perhatian penuh." Balas Hideki cuek.

"Bukan itu masalahnya,jika mereka tau aku yang turun dari mobil kakak mereka pasti akan semakin gencar untuk...." Sena segera me rem kata - katanya dengan mengatupkan bibir pucatnya,ia tidak mau jika kakak nya sampai tahu kalau ia selalu di bully di sekolah.

"Untuk? Untuk apa?" Tanya Hideki dengan nada dingin,matanya menajam kala melihat gerak gerik adiknya,entah perasaan nya saja atau bukan Sena tampak gelisah di tempatnya. Hideki merasa tidak beres dengan ucapan Sena yang terpotong juga tingkah laku gadis itu.

Sena semakin gelisah kala Hideki menatap tajam dirinya,jangan lupakan nada dingin yang keluar saat kata - katanya ia potong agar kakaknya tidak tau bagaimana ia di sekolah.manik hitam itu bergerak gelisah,otaknya sibuk mencari alasan yang tepat agar kakak nya percaya,semakin Hideki menatapnya tajam Sena semakin merasa takut ia juga merasa bulu roma nya berdiri saat melihat tatapan tajam kakaknya mengarah padanya,'ini pertama kalinya kak Hide menatap ku seperti ini,Tuhan apa yang harus ku jawab agar ia percaya?!' Batin Sena meringis.

"Sena kau tidak sedang menyembunyikan sesuatu dariku kan?!" Tanya Hideki memecah lamunan Sena.

"Te...tentu saja tidak." Jawab Sena sedikit gugup.

"Lalu mereka semakin gencar untuk apa?!" Tanya Hideki lagi dengan tatapan menyelidik.

"Untuk....untuk mengejar juga menangkap mu." Jawab Sena seadanya ambil memejamkan matanya erat.

"Ha?" Bingung Hideki.

"Iya benar,jika mereka tau aku di antar oleh kakak pasti para siswi akan mencari tahu tentang mu tentunya dengan memaksa ku untuk menceritakan segalanya tentang mu,yah singkatnya menggali informasi.mereka selalu berisik jika melihat pria tampan." Jelas Sena yang terdengar lucu di telinga Hideki.tentu dah itu adalah kebohongan belaka.

"Hahaha...begitu kah?! Baiklah aku mengerti sekarang kau harus segera keluar dan pergi ke kelas mu,sebentar lagi bel tanda pelajaran pertama akan di mulai." Ucap Hideki terkekeh kecil sambil mengacak rambut Sena lembut.

Saat akan keluar tubuh Sena sedikit menegang kala mendengar kata - kata Hideki yang membuat ia jadi merasa bersalah sekaligus takut jika sampai terbongkar.

"Aku berharap kau tidak sedang berbohong dan menyembunyikan sesuatu dari ku Sena." Ucap Hideki lagi yang di balas senyuman meyakinkan walau Hideki tahu jika itu adalah senyuman yakin dengan paksaan.

'Ada yang tidak beres dengannya.' Batin Hideki.

Sena keluar dari mobil,saat ia keluar seluruh tatapan tidak percaya dari siswa siswi di sekitarnya mengarah padanya.Hideki membuka kaca mobilnya dan mengeluarkan setengah tubuhnya,melambaikan tangan juga melempar senyum lembut ke arah Sena yang di balas dengan lambaian tangan juga senyum yang kaku,dan itu cukup untuk menambah rasa penasaran Hideki akan apa yang tengah terjadi dengan adiknya.

The Other Side Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang