Chapter 15. Gotcha! I Catch You!

284 12 0
                                    

Sena mengendarai mobil nya dengan kecepatan yang terbilang mengerikan,hingga beberapa pengendara yang sempat berpapasan dengannya mengumpat kesal.

Tatapannya menajam ke arah jalan raya,tapi pikirannya sama sekali tidak sejalan dengan jalan raya yang ia terobos,ia masih memikirkan segala kemungkinan dan kebenaran yang akan ia kuak setelah apa yang ia dengar tadi.

"Lihat saja akan ku buat siapa pun yang sudah membuat kakak ku celaka menyesal dan merasakan yang namanya neraka dunia,tunggu hadiah mu tuan - tuan." Gumam Sena sambil menyeringai seram.

Flash Back

Sena Pov's

Aku senang bibi Haru mengajak ku membeli makanan di kantin rumah sakit,saat ini kami berjalan bersama menuju ke kamar kak Hide.

Rasanya seperti berjalan bersama ibu,hatiku menghangat kala ia mengusap rambut hitam ku,entah kenapa aku merasa nyaman berada di dekat wanita ini,ia begitu lembut,dan anggun,aku suka.

Candaannya juga berhasil membuat ku terkikik geli hingga perut ku sakit,tangan kanan nya mengapit lengan kiri ku seolah ia takut kehilangan anak gadisnya,rasanya aku ingin menangis di perlakukan seperti ini.

Aaaah...aku jadi rindu ibu,sangat sangat sangat rindu setelah kak Hide keluar dari rumah sakit aku akan memintanya untuk pergi berkunjung ke makam ibu untuk melepas rasa rindu ku,sudah lama aku tidak kesana.bagaimana kabar ibu ya?! Pikir ku.

Saat berbelok ke kanan kami akan mulai memasuki lorong yang di sebelahnya ada taman cukup luas,tinggal lurus dan kami akan mendapati adanya elevator yang akan membawa kami ke ruangan kak Hide.

Tidak sengaja saat melintasi taman aku melihat Hayato dan paman Kazuya sedang duduk di bangku taman dengan posisi membelakangi,aku sempat berhenti dan menatap punggung kedua lelaki itu,agaknya aku sedikit penasaran dengan apa yang mereka bicarakan karena sebelum keluar dari ruangan tadi aku melihat tersirat keseriusan yang amat sangat dari tatapan paman terhadap Hayato.

Aku tersentak kaget saat bibi Haru menyentuh bahu kiri ku,ku lihat wajahnya yang menyiratkan sedikit kekhawatiran - mungkin karena aku melamun - dan penasaran dengan apa yang kulihat.

Segera aku tersenyum untuk meyakinkan wanita ini jika tidak ada apa pun yang mengganggu ku,tatapan lembut tetapi menyiratkan kekhawatiran itu...membuat hati ku terasa hangat dan tentram.

"Sena ada masalah sayang?!" Tanya bibi Haru dengan nada sedikit khawatir.

"Eee...eh...oh tidak bibi." Ucap ku saat sadar dari lamunan ku kemudian tersenyum lebar ke arahnya.

"Tapi kenapa kau berhenti berjalan?! Aku bahkan berjalan sambil berbicara sendiri seperti orang gila karena kau tertinggal jauh di belakang,jahat sekali." Omelnya dengan nada merajuk di buat - buat.

Aku tertawa dengan ekspresi yang di tunjukkan bibi,dengan segera aku menjawab,"eemmm...bibi boleh aku minta izin?! Aku ketinggalan suatu barang di mobil,jadi boleh aku mengambilnya sebentar?! Bibi duluan saja ke kamar kak Hide katakan padanya jika aku ada di parkiran mengambil sesuatu di mobil."

"Kau yakin?! Apa tidak ingin bibi temani?!"

"Ah tidak usah,hanya sebentar kok."

"Baiklah kalau begitu,tapi ingat! Cepat kembali,aku tidak ingin di amuk kakak mu yang over protective jika sudah menyangkut dirimu,sangat merepotkan."

"Hahahhaa....aku janji bibi."

"Baiklah cepat menyusul dan jangan pergi kemana - mana tanpa izin mengerti."

The Other Side Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang