Setelah selesai dengan pembicaraan nya dengan Hideki,Azuki langsung keluar dengan meninggalkan Hideki yang masih asik membaca buku di ruangan tersebut.
Saat sudah keluar dari ruangan tersebut,Azuki dikejutkan dengan sosok Sena yang berdiri bersandar pada dinding sebelah kusen pintu,melihat Sena berdiri di situ Azuki jadi gelagapan,tubuhnya terasa panas dingin.
Tubuhnya menegang kala manik hitam kelam itu beralih menatap dirinya,walau tatapan itu terkesan kosong tapi Azuki bisa merasakan bahwa tatapan itu adalah tatapan ketakutan dan kesepian bercampur menjadi satu,melihat itu Azuki jadi merasa iba.
Lama menatap Azuki,Sena pun kembali mengalihkan ke arah lantai,selama 5 menit mereka terdiam tanpa bergerak dan mengucapkan sepatah kata pun akhirnya Sena membuka suara.
"Bisa kau ikut aku?!" Ucap Sena lirih.
"Te...tentu." Balas Azuki kikuk.
Baru saja mereka akan beranjak dari sana,tampak seorang pemuda bersurai baby blue berjalan cepat ke arah mereka dengan nafas yang tidak teratur,jangan lupakan wajah yang menunjukkan kekhawatiran yang sangat kentara itu.
"Kau...hah...hah...dari mana saja?! Baru saja ku tinggal ke dapur sebentar kau sudah menghilang." Ucap si pemuda sambil ngos - ngosan.
"Hihihi...maaf kan aku Hayato,aku hanya berjalan - jalan sebentar bosan di kamar terus." Ucap Sena sambil terkikik kecil.
"Aku bahkan sudah mengitari seluruh taman di mansion ini Sena,lalu...bagaimana bisa kau ada di sini?" Ucap Hayato dengan penuh selidik.
"Um...bagaimana ya?!" Ucap Sena dengan menaruh jati telunjuk nya di dagu.
Hayato dan Azuki yang melihat pose Sena yang seperti itu jadi gemas sendiri dan ingin mencubit gadis di hadapan mereka,tapi tidak jadi karena ekspresinya berubah menjadi jahil dalam sedetik.
"Ra.ha.si.a" Balas Sena sambil menyeringai jahil,bonus dengan mata sebelah kanan yang ia kedipkan ke arah Hayato.
"Ish...kau ini."
"Hahahaha...aku pinjam Azuki dulu,dan ingat jangan mengikuti kami ini urusan perempuan."
Setelah mengatakan itu Sena segera menyeret Azuki ikut bersamanya entah kemana,sedangkan Hayato hanya melongo menatap kepergian mereka.
Menghela nafas sejenak Hayato pun memutuskan mengetuk pintu cokelat tua di hadapannya,setelah mendengar izin dari orang di dalam ia pun segera menekan kenop pintu tersebut dan menyelinap masuk.
"Jadi apa reaksinya?!" Tanya Hayato tiba - tiba.
"Sopan sedikit Tokisaki,kau bahkan belum menunjukkan wajahmu tapi kau sudah bertanya hal yang aku sendiri belum mengerti." Balas Hideki sambil menutup buku yang sedari tadi berada di tangannya.
"Oh ayolah,kakak tahu apa maksud ku." Balas Hayati sambil mendudukkan diri di kursi yang tadi di tempati Azuki.
Hideki yang baru akan menyesap kopi hitam di tangannya tidak jadi guna menatap tajam pemuda bersurai baby blue yang kini duduk santai di kursi sebelahnya,sedangkan Hayato hanya menatap Hideki dengan tatapan tanpa dosa sambil bersiul kecil.
"Apa?!" Tanya Hayato tanpa dosa.
"Apa aku mengijinkan mu untuk duduk di situ?!" Tanya Hideki dingin.
"Tidak."
"Lalu kenapa kau duduk?"
"Ini kan kursi tempat untuk duduk,bukan tempat untuk pipis,jadi apa salahnya jika ku duduki?!"
"Tidak sopan,aku bahkan belum mempersilahkan mu untuk duduk."
"Apa untuk duduk saja harus di persilakan dulu?! Kau kan bukan bangsawan dalam melakukan segala sesuatu harus ada aturannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Other Side
Mystery / Thrillersisi lain yang tersembunyi,yang bahkan dirinya sendiri pun tidak mengetahui sisi lain yang terpendam dalam dirinya.ia tidak akan menyadari apa yang telah ia lakukan,misteri tersebut selalu menghantui dirinya hingga ia lebih memilih untuk menutup dir...