Chapter 5.Teman?!

605 28 0
                                    

Para siswa siswi yang masih berkeliaran di koridor sekolah berbisik sambil tertawa kecil kala seorang gadis berambut hitam panjang dengan penampilan yang berantakan melewati mereka,tak pelak mereka semua menutup hidung kala gadis itu lewat karna ada bau busuk yang sepertinya menempel pada gadis tersebut.

Sena berjalan cepat ke arah toilet wanita sambil terisak pasalnya saat ia baru saja membuka pintu ruang kelas nya kepalanya di jatuhi dengan penghapus papan tulis yang penuh dengan debu kapur,tidak sampai di situ,ia juga di siram air kotor bekas pel yang Sena yakini adalah air pel bekas membersihkan kelas mereka semalam yang belum sempat di buang.

Sampai di toilet Sena masuk ke salah satu bilik dan menangis di sana,entah apa salahnya Sena juga tidak tahu.jika benar ia punya salah maka ia bersedia meminta maaf kepada seluruh siswa siswi di kelasnya atau bahkan keseluruh penjuru sekolah termasuk juga guru - guru,ia bersedia jika memang ia benar mempunyai kesalahan,ia benar - benar tidak tahan lagi dengan seluruh siksaan yang ia terima setiap hari di sekolah.

Flash Back.

Sena berjalan santai menuju ke kelasnya dengan langkah yang ringan,senyum riang terpatri di bibir tipis gadis itu kala ia teringat akan kejadian semalam akhirnya ia bertemu dengan kakak laki - lakinya,Yoshida Hideki yang sering ia panggil dengan sebutan "kak Hide" datang berkunjung ke apartemen yang di berikan sang kakak padanya saat ia memasuki tahun pertama di SMA.

Sena sempat terkejut melihat siapa yang tengah berdiri di beranda apartemen nya,setelah sekian lama sang kakak menetap di negara Eropa sana guna mengurus beberapa cabang perusahaan yang menurut Sena sangat merepotkan akhirnya sang kakak datang menemuinya.

Tanpa terasa air matanya terjun membasahi pipi putih pucat nya,dengan perasaan rindu yang sangat besar dan tidak tertahankan lagi Sena menerjang sang kakak sambil menangis tersedu - sedu,ia senang amat sangat senang Sena bahkan meminta sang kakak untuk menginap di apartemen nya yang dengan senang hati di sanggupi oleh si kakak.

Bahagia Sena juga bertambah saat Hideki mengatakan ia akan tinggal beberapa hari di apartemen nya dan akan kembali pulang ke mansion utama,sebenarnya Hideki juga ingin membawa adik kecilnya tersebut kembali ke mansion utama keluarga Yoshida tapi keinginan Hideki di tolak mentah - mentah oleh adik kesayangan nya tersebut.

Senyum Sena bertambah lebar kala mengingat kejadian semalam di apartemen nya,main game sepuas nya dengan sang kakak,bercanda,bertengkar hanya karena hal kecil tapi kemudian kembali berbaikan dengan bujuk rayu sang kakak,makan bersama,bahkan dengan rengekan seperti anak tk Sena meminta Hideki untuk menemani nya tidur lebih tepatnya tidur bersama dengannya yang di tanggapi dengan senyuman lembut dan anggukan kepala menandakan Yoshida sulung tersebut setuju dengan permintaan adik kecilnya.

Layaknya anak kecil berusia 5 tahun Sena memeluk erat tubuh sang kakak seakan takut jika ia melepas pelukannya maka Hideki akan hilang seperti debu yang di tiup oleh angin,menenggelamkan wajahnya di dada bidang Hideki,Sena akhirnya terlelap di bantu dengan usapan lembut penuh kasih sayang dari sang kakak di kepala bersurai hitam legam miliknya.

Akhirnya Sena sampai di depan pintu kelas nya,tangan putih pucat tersebut terangkat dan dengan gerakan ringan menggeser pintu tersebut tanpa tau ada benda yang di jepit diantara pintu dengan kusennya,menyebabkan benda tersebut jatuh mengenai kepala Sena.

Sena tentu terkejut saat merasakan ada sesuatu yang menimpuk kepalanya,saat ia melihat kebawah ternyata benda yang menimpuk kepalanya barusan adalah penghapusan papan tulis yang penuh dengan debu kapur.

Baru saja ia kembali mengangkat kepalanya,ia kembali dikejutkan dengan seseorang yang menyiramkan sesuatu ke arahnya secara otomatis Sena memejamkan matanya erat guna menghindari air yang Sena yakini adalah air kotor karena bau tidak sedap yang tertangkap oleh indra penciumannya.seragam nya basah,begitu juga dengan seluruh tubuhnya mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki.

The Other Side Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang