The Other Side

Chapter 11. Soul In The Darkness

Setahun sudah Sena menjalani masa di bangku kelas Xl bersama Azuki juga Hayato,dan semuanya berjalan dengan lancar Hayato bahkan memanjakan Sena seperti halnya Yuki adik Hayato di rumah,Sena sudah pernah bertemu dengan adik Hayato sekali,gadis berusia 14 th yang dingin dan ramah di saat bersamaan,sikap dingin yang keluar jika orang yang menurutnya tidak tepat dan tidak dekat dengan nya apalagi yang baru saja ia temui,tapi akan berbanding terbalik jika sudah akrab dan menjadi dekat,sikap dingin dan cuek nya akan hilang entah kemana digantikan dengan tawa yang menggelegar dan senyum yang riang dan cerah.

Yuki juga sempat perang dingin dengan Sena karena memang pada dasarnya mereka berdua adalah orang yang pendiam,akhirnya Sena mengalah setelah di tegur oleh Hayato dan berakhir ia yang memulai start,walau dalam percobaan pertama hasilnya sangat menyebalkan Sena tidak putus asa ia tetap mencoba dan berakhir denagn Yuki yang selalu menempel padanya,terkadang gadis bersurai ombak berwarna kebiruan itu sering datang ke apartemen nya bersama si kakak yang sifatnya jauh lebih hangat dari adiknya,jika Yuki sudah datang maka jangan harap apartemen yang selalu sepi seperti kuburan akan berubah drastis dengan tawa menggelegar dari 2 gadis yang out of character.

Sama halnya dengan Hideki,ia tahu jika Yuki itu adiknya Hayato tapi tetap saja mereka berdua akan mulai perang dingin jika sudah bertemu,lama perang dingin akhirnya Yuki mengalah karena penasaran dengan pria dewasa itu,jangankan dengan Sena Hideki saja yang notabene nya dingin,cuek,kejam,dan sadistic bisa berubah hangat dan out of character jika sudah bertemu dengan 2 gadis yang selalu bisa membuatnya tertawa terbahak.

Beda halnya dengan Azuki,Sena merasa sedikit jauh dengan gadis bersurai abu - abu itu,terkadang Sena merasa sedih tapi kesedihannya selalu hilang jika Hayato sudah berada di sebelahnya,menghiburnya,dan membuatnya kembali tertawa dan ceria seperti biasanya ( jika hanya bersama Azuki,Hayato,Yuki,dan Hideki saja Sena mau tertawa. ) dan dapat melupakan masalahnya dengan Azuki sejenak.sebenarnya Hayato pun merasakan hal yang sama dengan Sena tapi apa mau dikata jika memang begitulah keadaannya.

Sena merasa semenjak Azuki menjadi kekasih dari Sendagaya Takano hubungannya dengan gadis abu - abu itu sedikit retak dan merenggang,Sena merasa sedih pun percuma karena tidak akan memperbaiki keadaan,pada saat ujian kenaikan kelas Takano muda itu datang menghampiri mereka berdua yang tengah asik bercanda di dalam kelas,dengan gamblang nya Takano muda itu menyatakan perasaannya dihadapan seluruh siswa/siswi di kelas itu,ada yang bersiul kagum,ada yang kecewa,ada yang marah,ada juga yang cemburu,sebenarnya lebih mendominan oleh para siswi,hey siapa yang tidak menginginkan pemuda tampan idaman setiap wanita tersebut,tapi sangat di sayangkan pilihan nya jatuh pada gadis berambut abu - abu bermata ruby itu.

Tentu saja Azuki yang pada dasarnya memang suka pada Takano menerimanya dengan senang hati,dari situlah awalnya keretakan hubungannya dengan Azuki,tidak ada yang bisa dilakukan oleh Sena selain menasehati sahabatnya itu agar berhati - hati dengan Takano muda itu,tidak berbeda jauh dengan Hayato yang selalu memberi beberapa peringatan untuk Azuki,mengingat Takano itu adalah sahabat karib nya sejak kecil,tidak mungkin Hayato tidak tahu bagaimana sifat jelek dan seluruh keburukan pemuda casanova sekolah itu.

Sudah waktunya pulang,dan Sena yang baru saja beranjak dari kursinya dicegah oleh seorang pemuda berambut silver kebiruan,mendengus kasar gadis hitam itu hanya menyusun bukunya dan segera beranjak dari kursi ingin segera pergi dari kelas.

'Aish...dia lagi,aku sudah bilang tidak mau kan,tapi kenapa masih saja tidak menyerah?! Menyebalkan.' Batin Sena menggerutu.

"Berhenti di tempat mu Nona Yoshida." Tegur si pemuda.

Sena diam tapi bukan berarti menghentikan langkahnya,ia terus berjalan hingga ia merasa lengannya di cekal,ia tahu siapa pelakunya tapi ia tetap bertahan untuk tidak memalingkan wajah menatap pemuda di hadapannya.