Chapter 2.Teror Berdarah

1.3K 46 24
                                    

Pukul 12 : 30,adalah waktu dimana semua murid berhamburan di SMA Kyoshin menuju ke kantin mengisi perut meraka yang sejak tadi berbunyi minta di isi,ada yang pergi ke kantin ada juga yang menetap di dalam kelas karena membawa bekal dari rumah,ada juga yang beranjak dari kelas mencari tempat yang menurut mereka tenang untuk menikmati makan siang mereka.

Tak terkecuali Sena,ia lebih memilih tetap duduk di bangku nya dan mengeluarkan kotak makan siang nya,membuka kotak makan siang nya dan mengambil sumpit nya,bersiap menyantap hidangan yang ada di hadapannya.saat akan mengambil sepotong telur saat itulah ia tersentak kaget ada bola kasti kotor berlumpur melayang ke arah nya dan masuk tepat ke dalam kotak makan siang nya.gelak tawa terdengar,bukan hanya itu ada kata cemooh lagi yang ia dengar dan ia mengenali suara yang mencemooh nya,suara Hanayori Ikumi.

"Hahahahahaha...aduh maaf Sena,aku tidak sengaja.padahal aku ingin membuang bola kasti itu dengan melempar ke arah jendela di dekat mu,tapi malah memantul ke arah mu.aduh maaf ya" ucap Ikumi dengan nada yang mengejek

Sena diam,tidak merespon apa yang dikatakan Ikumi.pandangannya terus mengarah pada kotak makan siang nya yang sudah terisi dengan bola kasti kotor berlumpur dan sebagian isinya yang berhamburan keluar karena hantaman bola tadi.kelereng hitamnya bergerak menatap seluruh orang yang berada di kelas tersebut dengan tatapan yang sulit di artikan,tak sengaja kelereng hitamnya bertemu dengan kelereng cokelat terang yang kini menatap nya terkejut.

Sayuri yang tak sengaja bertemu pandang dengan Sena sedikit terkejut,ia juga merasa jika tatapan gadis itu kian menajam menatapnya.ketakutan semakin besar,tatapan yang sama dengan yang tadi pagi saat tak sengaja ia bertemu pandang dengan Sena.'tatapan itu lagi,entah kenapa saat melihat tatapan itu aku merasa seperti ia ingin membunuh dan mencabik cabik kami berdua,ah mungkin hanya perasaan ku saja.' Batin Sayuri menenangkan dirinya.Sayuri memberanikan dirinya untuk menatap balik ke arah Sena,dan benar saja Sayuri kembali melihat bibir pucat Sena membentuk lengkungan keatas,lebih tepatnya menyeringai tipis dengan aura yang memberat,menambah kesan misterius dan mengerikan secara bersamaan terpancar dari gadis itu kala seringai tersebut melengkung cantik di bibir pucatnya.

"Jaga matamu Sena,atau aku akan mencungkil keluar kelereng hitam mu itu" ucapan Sayuri dengan nada mengancam yang di buat buat.

"Apa kau ada masalah dengan mataku?! Atau kau takut ku pandangi seperti itu?! Karna sedari tadi saat aku melihat mu wajah mu kian mencuat" balas Sena dengan nada mengejek,mengesampingkan bahwa ia kini di tatap di penuh emosi oleh gadis berambut cokelat yang barusan mengancam nya.

"Jaga mulut mu brengsek,kau ingin mulut mu robek ya?!" Bentak sayuri sedikit emosi dengan balasan mengejek yang dilontarkan Sena padanya.

"Silahkan saja jika kau bisa,aku sangat menantikan masa dimana kau bisa merobek mulut ku ini.aku tidak sabar menunggu." Balas Sena dengan seringai semakin mengembang di bibir pucat nya.

Sena pun beranjak dari bangku nya,mengambil kotak makan siangnya yang tidak sempat ia cicipi sedikit pun.Sena berjalan menuju pintu kelas,bermaksud keluar kelas untuk membuang makan siang yang tadinya sangat menggiurkan kini berubah menjadi seonggok benda yang menjijikkan akibat bercampur dengan lumpur yang terbalut di bola kasti tersebut.

Sena berjalan santai saat melewati dua gadis yang barusan membulinya,saat berpapasan dengan Sayuri,Sena sengaja mendekatkan diri dan membisikkan sesuatu pada gadis berambut cokelat tersebut.sedetik kemudian iris cokelat terang itu membelalak lebar,wajah nya memucat,bahu serta lutut nya bergetar,ketakutan semakin menjalar di hatinya.'bahaya gadis itu sungguh berbahaya.' Batin Sayuri ketakutan.

Kelereng hitam Sena tidak sengaja menangkap gelagat gadis berambut cokelat di belakang nya,tersenyum sinis,akhirnya ia lebih memilih melanjutkan langkah nya untuk membuang makan siang nya dan berlanjut ke toilet ingin mencuci tangan.kelihatannya kantin adalah opsi kedua yang harus ia pilih untuk mengisi perutnya yang kosong.

The Other Side Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang