#7

500 46 0
                                    

Jimin berada di kamarnya sekarang. Ucapan Appa dan Eomma terus muncul di kepalanya. Dijodohkan? Bagaimana mungkin?

Dirinya dan Yoongi memang saling mengenal dari kecil. Dan memang dirinya mengagumi Yoongi, ah bukan..bukan kagum. Dirinya menyukai, menyayangi Yoongi. Tapi dirinya sadar Yoongi tidak akan memilih dirinya. Wanita di kafe waktu itu yang bernama Irene, ya dialah pilihan Yoongi. Wajar bila sekarang Yoongi marah. Apalagi ini semua karena dijodohkan? Rasanya dijaman modern seperti ini kata "dijodohkan" menjadi bias.

"Aku senang bila akhirnya bisa bersanding dengan Yoongi. Tapi kalau caranya seperti ini, aku malah kasihan padanya. Yoongi tidak punya pilihan lain. Appa tidak suka dibantah..." Jimin mulai bicara sendiri.

"Aku harus bagaimana Eomma? Aku bingung....." kepala Jimin tenggelam dalam bantal. Pikirannya kusut. Dia merasa senang dan khawatir disaat bersamaan.

"Aku bisa menolak. Tapi keluarga Min sudah terlalu baik padaku. Aku tidak tega." katanya lagi.

Merasa tidak mendapat jawaban, Jimin keluar dari kamar dan berjalan ke taman. Dan disana dia menemukan Yoongi yang sedang terduduk diam.

"Oppa..." panggilnya pelan.

Yoongi menengok.

"Mau apa kau?" tanyanya sedikit kasar. Jimin kaget dengan sikap Yoongi tapi dia berusaha tenang.

"Ani Oppa. Aku hanya kaget kau ada disini." jawabnya takut.

Tiba-tiba Yoongi bangun dari duduknya.

"Apa tidak cukup bagimu semua perhatian dan kasih sayang orang tuaku, sehingga kau juga menginginkan diriku? Hah?!"

Jimin terkejut dan mundur satu langkah ke belakang.

"Oppa... Ani... Apa yang kau katakan? Aku tidak pernah ada maksud apa-apa."

"Jangan berkelit kau Park Jimin!! Kau tahu aku sudah punya pasangan, tapi kau merencanakan semua ini untuk memilikiku? Kenapa bukan Jihoon yang jadi sasaranmu?!"

Diberondong pertanyaan itu membuat dada Jimin menjadi sesak. Matanya mulai tergenang.

"Min Yoongi....Oppa... aku tidak pernah merencanakan apapun dengan orang tuamu. Dan aku tidak bermaksud merebutmu agar jadi milikku. Aku pun sama terkejutnya dengan rencana mereka. Aku tahu kau marah, tapi kau tidak bisa menyalahkan dan melampiaskan semua kepadaku. Aku pun bingung dengan semua ini"

Mendengar jawaban Jimin, Yoongi duduk kembali sambil berteriak frustrasi.

"Aaaarggh... Apa yang harus ku lakukan!! Aku mencintai pacarku. Aku mencintai Irene. Aku akan mengenalkan dia ke Eomma dan Appa minggu depan, tapi kenapa semua malah seperti ini!"

"Oppa... Aku akan bicara dengan Eomma dan Appa untuk membatalkan perjodohan itu." Jimin berkata lagi.

"Tapi aku tidak mau menjadi anak durhaka Jim. Aku tidak ingin melihat mereka sedih" Yoongi bicara pelan setelah emosinya mulai stabil.

Jimin terdiam mendengar jawaban Yoongi. Dia tidak menyangka Yoongi masih memikirkan perasaan orangtuanya.

Yoongi bangun dan berjalan masuk ke dalam rumah meninggalkan Jimin yang masih berdiri mematung.

"Oppa...??"

"Bersiaplah Jim. Semuanya akan berbeda setelah ini" Yoongi berkata sambil berlalu.

Jimin yang mendengarnya merasa bingung.

Please, Come Back To Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang