#6

532 51 0
                                    

Sudah satu tahun semenjak kematian Park Ahjumma. Selama itu pula Jimin berusaha meneruskan kehidupannya. Tanpa ibunya disampingnya, dia menjelma menjadi gadis yang kuat dan mandiri.

Appa Min memberinya sebuah mobil agar Jimin tidak perlu repot naik bis saat pergi kemana-mana. Tapi Jimin menolaknya. Berbagai cara Appa Min lakukan agar Jimin mau menerima hadiahnya, dan selama itu pula Jimin bertahan pada pendiriannya. Dia bertekad tidak mau merepotkan keluarga Min, walaupun dia tahu harga mobil itu tidak seberapa dibanding harta kekayaan keluarga Min.

Diperbolehkan memanggil Eomma dan Appa saja sudah menjadi kehormatan yang istimewa bagi Jimin. Yoongi dan Jihoon pun mendukung keinginan Eomma Min itu. Apalagi Jihoon, dia bilang dia akhirnya merasakan juga menjadi kakak, dipanggil Oppa oleh adiknya.

**

Hari ini hari ulang tahun Eomma Min
Makan malam sudah disiapkan dengan baik oleh Jung Ahjumma. Ya, pelayan muda itu naik pangkat menggantikan Park Ahjumma. Dia orang yang baik terutama kepada Jimin. Mereka hanya berbeda umur  5 tahun, lebih tua Jung. Park Ahjumma sudah mengajarkan banyak hal kepadanya, itu sebabnya kepergian Park Ahjumma sangat membuatnya sedih.

"Sangeil chukkae Eomma. Panjang umur dan berbahagia selalu" ucap Jimin tulus sambil tersenyum.

"Selamat ulang tahun Eomma tersayang" Jihoon memeluk Eomma Min.

"Happy birthday Mom" ucap Yoongi singkat.

"Hahahahaha.. anak-anak Eomma semuanya berkumpul. Eomma senang sekali." seru Eomma Min riang.

"Selamat ulang tahun Yeobo. Aku selalu mencintaimu" ucap Appa Min sambil mencium mesra.

"Terima kasih sayangku.. Nah ayo sekarang kita makan"

Mereka lalu menyantap makan malam itu dengan riang.

"Oiya anak-anak. Malam ini Eomma dan Appa akan mengumumkan sesuatu, khususnya untuk Jimin dan Yoongi."

Mendengar namanya disebut Yoongi langsung terduduk tegak.

"Ada apa Eomma?" tanyanya.

"Yoongi dan Jimin dengar baik-baik. Eomma dan Appa bermaksud untuk...menjodohkan kalian dalam ikatan pernikahan"

"Uhuk..uhuk...!!" Yoongi yang sedang minum jadi tersedak mendengar ucapan barusan.

"Eomma.. Appa... Apa-apaan ini?!"

"Eomma, aku yakin kau salah bicara kan?" kali ini Jimin yang bicara.

"Waah... Wah... Nampaknya aku akan segera punya ipar" canda Jihoon jahil.

"Yoongi dan Jimin dengar. Kami berdua menjodohkan kalian karena kami melihat kalian cocok satu sama lain. Lagipula kalian sudah saling mengenal dari kecil, iya kan? Percayalah, kalian pasangan yang terbaik satu sama lain" Appa Min menjawab.

Bagaimana pun semua tahu, perkataan yang keluar dari Eomma dan Appa Min bagaikan sebuah titah. Tidak ada yang berani membantahnya.

"Eomma.. Appa.. aku mohon jangan seperti ini. Bagaimana kalau Oppa Yoongi sudah memiliki pilihan sendiri? Perjodohan bukan hal yang bisa diterima di jaman modern seperti ini." Jimin berusaha melunakkan hati orang tuanya.

"Aku tidak menerima menantu lain selain dirimu Park Jimin." Ucap Appa.

"Lagipula apa kurangnya dirimu? Kau cantik dan baik, apa yang menyebabkan Yoongi menolakmu?"

"Tapi Appa.. aku sudah punya pilihanku sendiri" akhirnya Yoongi bersuara.

" Eomma tidak setuju Yoon. Jimin adalah yang terbaik untukmu. Percayalah"

"Tapi Eomma aku tidak mencintainya. Hubungan kami hanya sebatas saudara.. Please Eomma jangan seperti ini"

Entah kenapa hati Jimin sakit mendengar perkataan Yoongi barusan.

"Cinta bisa datang belakangan Yoon. Aku tidak menerima penolakan. Kami akan segera menyusun acaranya. Kalian berdua tahu beres saja" sergah Appa lagi.

Yoongi hanya diam. Wajahnya memerah tanda dia sedang menahan amarah. Segera dia bangkit dari duduk dan tanpa berkata apa-apa pergi dari ruang makan itu.

"Oppa...." panggil Jimin.

"Biarkan saja Jimin-ah, nanti juga reda sendiri" ucap Jihoon.

"Ngomong-ngomong aku mendukung rencana ini lho. Tapi Appa tolong tambah uang jajanku lagi ya"

"Yak Min Jihooon...!!" teriak Appa dan pukulan sendok di kepala Jihoon jadi jawabannya.

Please, Come Back To Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang