#35

984 52 6
                                    

"Aku memikirkan soal liburan....." kata Yoongi sambil memainkan rambut Jimin yang memeluk dadanya sekarang usai 'permainan' pagi itu, "Hanya kita berdua....Bagaimana??".

"Liburan? Lalu kantormu...?" Jimin menengadah memandang wajah Yoongi dari bawah. Wajah ini, tubuh ini, bau harum mint Yoongi adalah candunya sekarang.

"Hahahahaa... Kau selalu memikirkan kantor, sayang. Tenang, aku tidak akan bangkrut andai tidak masuk beberapa hari. Aku ingin mengajakmu liburan. Pantai atau gunung?"

"Aku ikut saja pilihanmu..." sahut Jimin sambil bangun memakai kimononya.

"Hawai? Appa dan Eomma punya villa di sana... Oke?"

"Jauh sekali...." Jimin memanyunkan bibirnya, "Jeju saja?"

"Eoh?" Yoongi memiringkan kepalanya.

Apa dia tidak salah dengar? Dia menawarkan Hawai dan istrinya ini hanya meminta ke Jeju saja? Dulu Irene saja selalu meminta liburan ke Paris, sedangkan Jimin?

"Kau tidak penasaran memang? Kita ke Hawai saja, sayang. Pantai di sana bagus, makanannya enak-enak... Kita coba sesuatu yang baru?" tawar Yoongi.

"Tidak, nanti saja kita ke luar negeri bersama Eomma, Appa, dan Jihoon. Makin ramai makin seru..." kata Jimin lagi sambil bersiap mandi.

Yoongi terdiam, wanitanya ini memang beda. Dia hanya mengangguk tanda setuju sambil tersenyum.

"Baiklah, aku atur semuanya."

**

Tiga hari kemudian...

Yoongi menaikan koper besar ke bagasi dibantu Jihoon, sedang Jimin sedang duduk di kursi teras di samping Eomma Min yang sibuk memberi nasihat.

"Jaga kesehatanmu, sayang. Ingat jangan terlalu lelah. Makan yang banyak tidak usah diet, kau pasti akan banyak jalan di sana. Jangan sampai pingsan lagi seperti waktu itu ya. Jangan lupa untuk menelepon kami di sini. Telepon setiap pagi, siang, dan malam sebelum tidur. Kabari segera kalau ada apa-apa, ya?" kata Eomma Min sambil menepuk tangan Jimin.

Appa yang melihat kelakuan istrinya hanya bisa bergeleng.

"Aish kau ini... Anak dan menantumu itu hanya liburan beberapa hari, nasihatmu panjang sekali seperti mereka tidak akan pulang lagi saja. Sudah, kelakuanmu itu malah membuat Jimin khawatir..."

Eomma langsung melirik tajam ke arah Appa.

"Biar saja... Jujur aku sedikit khawatir. Apa kita ikut saja, Yeobo?"

Jihoon yang mendengarnya lalu menimpali, " Eiiiiy Eomma! Mereka akan bulan madu di sana, bagaimana mungkin kau mau ikutan? Mengganggu saja. Ya kan, Hyung?"

Yoongi dan Appa hanya tertawa, sedang Jimin tersipu malu.

"Hahahahahahaha... Kami akan baik-baik saja, Eomma. Kau tidak perlu khawatir. Aku akan menjaga Jimin, bahkan rambutnya takkan rontok satu helai pun." seloroh Yoongi.

Eomma memajukan bibirnya. Dia masih mau mengajukan protes, hanya saja dilihatnya Jimin tertawa bahagia mendengar lelucon dari Yoongi membuat dia mengerem mulutnya lagi. Mungkin suaminya benar, jangan sampai kekhawatirannya membuat Jimin berpikiran macam-macam.

Koper sudah semua diangkut ke bagasi, saatnya Jimin dan Yoongi berangkat. Jimin mencium pipi Eomma dan Appa Min sambil berpamitan. Jihoon yang melihatnya langsung saja protes.

"Nuna, aku juga mau...." katanya sambil telunjuk kanannya menekan pipi gembulnya itu.

Permintaannya itu langsung mendapat pukulan ringan dari Yoongi di kepalanya, "Jangan macem-macem!".

Jimin langsung mendekati Jihoon dan mengecup ringan pipi adik iparnya itu kanan dan kiri, "Hahahahaha... Jaga Eomma dan Appa ya adikku yang manis."

"Ganteng, Nuna! Bukan manis.." sergah Jihoon cepat.

Yoongi yang melihatnya hanya geleng kepala, "Kami berangkat Eomma, Appa."

"Ya, hati-hati. Jangan mengebut, Yoon!" kata Appa dan Yoongi pun mengangguk.

Appa, Eomma, dan Jihoon melambaikan tangan sampai mobil itu keluar dari gerbang dan hilang dari pandangan mereka. Setelahnya Appa dan Jihoon masuk ke dalam melanjutkan pekerjaan masing-masing. Hanya Eomma yang masih terdiam menatap ke arah jalan.

"Firasatku sedikit tak enak. Lindungi selalu anak dan menantuku, ya Tuhan."


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 13, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Please, Come Back To Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang