#19

599 51 6
                                    

Pagi itu, di apartemen Irene.

Malam setelah mengusir Jimin, Yoongi segera membereskan apartemennya. Dia membuang semua barang yang berkaitan dengan Jimin. Dia tidak mau ada bayang-bayang Jimin disana. Dan dia langsung pulang ke apartemen Irene untuk tidur. Yoongi senang sekali. Dia sudah menceraikan Jimin. Niatnya untuk segera menikahi Irene akan segera terlaksana.

"Chagi, aku akan segera mengenalkanmu ke keluargaku hari ini."

Mata Irene membulat.

"Mwo? Tapi bagaimana jika mereka menanyakan Jimin?"

"Aku akan segera mengurus surat cerai ini. Mereka pasti tidak akan bisa berbuat apa-apa."

"Tapi aku takut, Oppa. Mereka pasti akan menolakku."

"Jangan khawatir sayang. Ada aku disampingmu." kata Yoongi menenangkan sambil memeluk Irene.

Irene yang mendengarnya hanya tersenyum sambil mengelus perutnya. Sedikit lagi maka impiannya menikahi Yoongi segera terwujud.

**

Setibanya di rumah keluarga Min, Yoongi segera menuntun Irene keluar dari mobil dengan pelan-pelan. Irene sejenak kagum dengan besar dan megahnya rumah ini. Sudah terbayang dipikirannya menjadi Nyonya Muda Min Irene. Irene menjadi senyum sendiri.

"Ada apa sayang?" tanya Yoongi melihatnya.

"Tidak, aku hanya sedikit tegang" sahutnya bohong.

Dilihat oleh Yoongi bahwa orangtuanya dan Jihoon sedang berbincang dengan dokter Kim. Dia lalu membawa Irene masuk.

Jihoon memanggilnya heran karena Yoongi datang bersama yeoja yang sepertinya pernah dia lihat, "Hyuung??"

"Jihoon-ah, kau tidak kuliah?"

"Ani, aku sedang libur... Dia siapa Hyung?" selidiknya melihat yeoja yang sedang mengelus perutnya ini. Dia hamil? pikirnya.

"Nuna mu." sahut Yoongi datar sambil berlalu, tangannya tetap menggenggam erat tangan Irene.

"Eomma...Appa... " panggil Yoongi.

Yang dipanggil menengok dan tersenyum melihat kedatangan anaknya. Tapi senyum itu hilang begitu melihat yeoja yang sedang hamil dibelakangnya. Mereka bingung, siapa itu?

"Yoon... siapa ini?" tanya Appa.

"Appa.. Eomma..Jihoon..Dokter Kim.. aku mau mengenalkan calon istriku.. Ini Bae Irene."

"Annyeong haseo.. Bae Irene imnida.." Irene memperkenalkan diri sambil membungkuk hormat.

"Jangan bercanda Yoon. Calon istri? Ingat kau sudah menikah! Mana Jimin?" Appa mulai emosi.

"Tidak ada Jimin, Appa. Istriku adalah Bae Irene. Kalian sudah memintaku untuk menikahi Jimin dan walaupun aku tidak menginginkannya tapi sudah ku lakukan. Sekarang saatnya keinginanku. Irene adalah pacarku bahkan sebelum kalian menyuruhku menikahi Jimin. Aku akan menikahi Irene, Appa. Apalagi sekarang...."

"Kau ingin menikah lagi? Apa kau gila Yoon?! Lalu bagaimana dengan Jimin? Apa dia sudah mengetahui ini?" potong Eomma Min dengan gusar.

"Tentu Jimin tahu, Eomma. Aku..sudah menceraikan Jimin." Yoongi berkata dengan tenang.

"APA?!" Eomma dan Appa teriak berbarengan.

"MIN YOONGI..!! APA-APAAN KAU, HAH?!"

Eomma merasa kecewa dan marah dengan Yoongi. Saat itu pula itu menengok ke arah Irene dan menjambak rambutnya.

"Apa yang kau lakukan pada anak dan menantuku, hah?!! Dasar kau perebut suami orang!! Mati kau....!!" oceh Eomma sambil menjambak kuat.

Irene yang tiba-tiba diperlakukan begitu kaget dan hanya bisa berteriak, "Awww... Hentikan! Sakiiit.... Yoon tolong aku...!"

Semua terkejut melihat adegan tersebut. Yoongi dan Jihoon berusaha melerai. Yoongi memegang Irene, Jihoon memegang Eomma. Sementara dokter Kim berdiri dekat Appa.

"Lepaskan aku, Jihoon! Biarkan aku menampar yeoja jalang ini!! Gara-gara dia Jimin dan Yoongi harus berpisah!!"

"EOMMA!" bentak Yoongi, "Bukan salah Irene, tapi semua salah Jimin. Dia yang hadir diantara kami berdua. Bahkan sekarang Irene sudah mengandung anakku."

Eomma Min terkejut setengah mati.

"Kau sudah berani membentakku Yoon!! Pikiranmu sudah gila dipengaruhi perempuan ini, hah?! Dan apa katamu, hamil?? Bagaimana dia bisa hamil kalau kau sendiri mandul, MIN YOONGI!! Pikirkan itu...!!"

Yoongi terkejut mendengar kata-kata Eomma, terlebih lagi Irene. Mukanya berubah pucat ketakutan.

"Mandul....? Jangan bercanda Eomma. Itu sama sekali tidak lucu!!" Yoongi berteriak.

"Silahkan tanya ke dokter Kim, dan ini hasil check up mu! Aku sengaja menambahkan tes kesuburan untukmu dan Jimin. Dan ternyata hasilmu negatif." Appa melemparkan berkas check up itu.

"Maaf Tuan Yoongi. Semua itu benar, seperti yang tertera dihasil. Anda mandul, Tuan. Saya baru mendapatkan hasilnya tadi pagi. Oleh karena itu saya cepat kesini memberitahukan kepada orang tua Anda."

Yoongi membaca berkas itu sambil bergetar. Mukanya merah menahan marah. Dia lalu menoleh ke Irene.

"Kau menipuku, chagi?" tanyanya tidak percaya. Dia marah dan menangis.

"Aku..tidak Yoon..Ini betul anakmu.." Irene membantah sambil memegang tangan Yoongi.

Yoongi segera menepisnya, "Tapi kau lihat hasil ini! Disini dibilang aku mandul..MANDUL!!"

Dia berkata keras sambil menangis, "Anak siapa itu? Katakan padaku!!"

Merasa terpojok Irene mengaku sambil menangis, "Saat kau ke London, aku berjanji temu dengan Seungyoon. Kami mengobrol dan minum-minum sampai lupa.... Yoon aku mohon maafkan aku! Aku hilang akal karena Seungyoon tidak mau mengakui anak ini dan sekarang dia pergi entah kemana. Aku tidak ingin anak ini lahir tanpa ayah! Maafkan aku Yoon, aku mohon...!!"

Wajah Yoongi bertambah marah, bagaimana mungkin saat dia pergi wanita yang dicintainya malah selingkuh dengan mantan pacarnya? Tidak...ini pasti salah.. Yoongi tidak percaya kenapa jadi begini.

PLAK..

Yoongi menampar keras Irene.

"Aku tidak percaya kau bisa melakukan ini. Aku mempercayaimu, mencintaimu, tapi kau tega menipuku...bahkan berselingkuh di belakangku...!!" bentaknya keras. Hilang sudah rasa cintanya pada yeoja ini. Bahkan dia lupa kalau Irene sedang hamil. Apa pedulinya? Toh itu bukan anaknya.

"Ayo kita pergi...!! Ada hal yang harus kita urus!" Yoongi menyeret Irene dengan kasar pergi dari situ, meninggalkan keluarganya yang melihatnya dengan emosi.

Please, Come Back To Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang