#29

587 44 12
                                    

Yoongi kembali ke kamarnya dengan hati sakit. Dengan merebahkan tubuhnya di kasur, Yoongi memejamkan matanya mengingat apa yang telah Jimin katakan tadi.

 "Aku merasa aku lebih baik kehilangan ingatanku, daripada aku harus mengingat semua kenangan yang buruk di antara kita."  

"Ternyata begini sakitnya ditolak ya?" Yoongi tertawa miris. Dia lalu meremas kepalanya kuat-kuat dan menggigit bibirnya sambil menangis. Malam ini dia lebih merutuki kesalahannya dibandingkan yang sudah-sudah. Kekhawatirannya terbukti. Jimin menjauhinya. Bahkan memilih tetap amnesia dari pada harus sakit hati lagi karena sikap Yoongi.

"Jimin-ah, aku mohon maafkan aku. Jangan tinggalkan aku lagi, Jim." gumamnya sambil menangis pelan. Dan terus begitu sampai akhirnya dia tertidur karena kelelahan.

**

Pagi harinya sarapan berjalan seperti biasa. Jihoon yang terus mengoceh. Eomma dan Appa yang sesekali menanggapinya sambil kadang mengobrol berdua. Hanya Jimin dan Yoongi yang terdiam. Sesekali mata Yoongi melirik Jimin yang duduk di seberangnya. Sedangkan Jimin hanya sibuk makan sambil menundukan kepalanya.

"Eomma..." panggil Jimin tiba-tiba.

"Ya sayang. Ada apa?" sahut Eomma Min dengan lembut.

"Bolehkah aku keluar hari ini? Aku ingin pergi berenang di klub."

"Tentu saja boleh. Biar nanti Yoongi yang mengantarmu." sahut Eomma lagi.

"Ani, Eomma. Aku pergi dengan Jihoon Oppa saja, kau mau kan Oppa?" seru Jimin menengok ke arah Jihoon.

Jihoon yang ditengok hanya bisa bengong. Karena dia tidak ada janji sebelumnya dengan Jimin.

"Aku? Aku tidak bisa, Nun..Ah..Jimin-ah. Aku ada janji dengan temanku hari ini. Lagipula kau tidak bilang kemarin kalau mau berenang hari ini." tolak Jihoon.

"Biar aku yang menemanimu...." kata Yoongi sambil berharap dalam hati Jimin menyetujuinya.

"Ah.. Ani.. Kalau begitu aku minta Pelayan Shim dan Jung Ahjumma saja yang menemaniku. Boleh ya Eomma?"

"Sayang, bukankah lebih baik kalau Yoongi ikut menemanimu?" tanya Appa kali ini.

"Tidak Appa, aku hanya ingin pergi dengan Pelayan Shim dan Jung Ahjumma saja. Aku berjanji akan menjaga diri dengan baik. Begitu aku pusing seperti kemarin aku akan secepatnya pulang." tolak Jimin tanpa memandang ke arah Yoongi.

Yoongi tersenyum mendapat penolakan seperti itu, walaupun hatinya harus sakit lagi kali ini.

"Baiklah, biar nanti supir Hwa yang mengantar jemput kalian." Appa mengabulkan permintaan Jimin.

"Ah terima kasih Appa, Eomma. Aku akan siap-siap dulu." Jimin mencium Appa dan Eomma Min dengan senang lalu bergegas naik ke kamarnya.

"Ahahahhaha anak itu... Sudah lama aku tidak melihatnya sesenang itu." kata Eomma sambil terkekeh.

Pasangan Min itu tidak sadar ada lubang di antara Jimin dan Yoongi sekarang.

**

Ketiga yeoja itu bermain air dengan gembira. Sesekali Pelayan Shim dan Jung Ahjumma saling berbalas menyemprotkan air. Jimin yang melihatnya tertawa dengan lepas.

"Ah, aku capek Nona...." keluh Pelayan Shim setelah dirinya dibalas guyuran air oleh Jimin.

"Ahahahahahhaha.. Unnie kau ini baru main begitu saja sudah lelah. Dan lagi..." Jimin menjeda kata-katanya menarik nafas panjang sambil berenang ke tepi lalu duduk di dalam gazebo, "Jangan panggil aku nona saat kita sedang bertiga saja. Apa kau lupa?"

Please, Come Back To Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang