Sudah enam jam berlalu. Lisa dan ibunya sudah sampai di Incheon Airport. Mereka bergegas pergi menuju tempat tunggu di depan Bandara untuk menunggu taxi.
selang beberapa menit, akhirnya ada Taxi yang berhenti tepat di hadapan mereka.Kaca mobil terbuka."Taxi?"tanya sang sopir.
"Yes."Lisa mengangguk cepat.
Sopir Taxi itu turun dari mobil dan bergegas membawakan Koper kedua penumpangnya ke dalam bagasi mobil.
Ibu Lisa sudah terlebih dulu memesan kamar Hotel sebelum keberangkatannya dan Lisa ke Seoul. Dia sengaja memesan melalui aplikasi kamar Hotel Online karena praktis.
"Nyonya, kita sudah sampai,"ucap pak sopir pelan. Dia tidak ingin membuat kedua penumpangnya yang sedang tertidur pulas terkejut.
"Oh, iya."Lisa bergegas membangunkan ibunya yang masih tertidur.
"Kita sudah sampai?"tanya ibunya setelah terbangun.
"Iya,bu."
Mereka turun dari mobil. Dengan cepat pak sopir memberikan Koper Lisa dan ibunya yang sudah dia ambil dari bagasi.
"Ini pak, terimakasih."Ibu Lisa membayar, sedikit membungkukkan badannya memberi penghormatan.
"Terimakasih kembali, saya permisi." Dia bergegas pergi. Meninggalkan Lisa dan ibunya yang tengah serius memandangi suasana sekitar.
Seoul begitu berbeda, di sana sedang musim dingin dan mengharuskan mereka untuk memakai jaket tebal setiap harinya. pemandangannya juga berbeda, ada banyak sekali pohon yang hanya memiliki ranting dan tidak memiliki daun ataupun bunga sama sekali. Mungkin hal itu dikarenakan musim dingin.
Dan yang paling berbeda adalah penduduknya. Mereka berkulit putih, bermata sedikit sipit atau minimalis.
Lisa dan ibunya seakan menjadi orang aneh yang dipandang dengan tatapan tidak bisa ditebak, seperti merasa aneh dan bingung dari beberapa orang yang berjalan melewati mereka berdua.Seakan tau apa yang tengah dipikirkan oleh Lisa, ibunya segera mengajak Lisa pergi masuk ke Hotel."Masuk yuk,"ajaknya, sambil menunjuk ke arah pintu utama hotel yang jaraknya hanya beberapa langkah lagi.
"Aku masih betah bu,"rengutnya.
"Di sini dingin banget, kita masuk aja dulu. Setelah istirahat baru kita jalan-jalan."
"Siap kapten,"setuju Lisa.
Setelah sampai di dalam kamar Hotel, tiba-tiba saja dia teringat dengan seseorang. Seseorang yang telah menjadikan kota Seoul sebagai tempat tujuan utama yang wajib dikunjungi olehnya setelah kelulusan SMA. Memang, sedari dulu dia ingin berlibur ke Seoul, terlebih saat ada seseorang yang telah berjanji akan menemuinya di sana. KAI, nama itu selalu terngiang olehnya, dia adalah idol Kpop yang selama 1 tahun terakhir dia idolakan. Saat pertama kali dia melihatnya ... Saat itu pula dia mulai suka dengan senyumnya, tatapannya, tariannya, dan ....
"Astagfirullahalazim."Dengan tidak sadar dia telah membanggakan dan memikirkan lelaki yang bukan muhrimnya.
Aku salah, ini terlalu berlebihan, aku gak seharusnya kayak gini kan? gak boleh kayak gini.
gumamnya dalam hati."Lisa Sholat dulu,"peringat ibunya,
yang baru selesai melaksanakan sholat dzuhur."Iya bu." Dia Pergi mengambil mukena dalam koper, kemudian bergegas untuk berwudhu dan segera melaksanakan Sholat.
Lisa berdo'a memohon ampun atas semua dosanya dan dosa kedua orang tuanya. Tak lupa, dia mengadukan semua hal yang sangat membuatnya tidak tenang. Perasaan itu terus tumbuh dan membuatnya semakin tidak nyaman. Tidak mungkin bukan jika ia menaruh rasa pada idolanya sendiri?
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Fine Oppa ( Completed )
SpiritualIni adalah kisah tentang seorang gadis muslimah penggemar K-pop yang tidak menyangka akan bertemu dengan idolanya. Gadis itu bernama Lisa. Dia mengidolakan Kim Jong In (Kai Exo). Bukan mimpi tapi nyata, dia tidak menyangka bahkan tidak pernah berpik...