22

3.4K 205 3
                                    

Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat, hingga seorang penduduk bumi yang saat ini sedang berdiam diri di kamar hanya bisa merenung dan memikirkan suatu hal yang begitu membuatnya frustasi.

"Aishh,"ucapnya, menjambak rambutnya pelan.

"Wae?"tanya D.O, teman sekamarnya.

"Jika kau dijauhi seseorang apa keadaanmu akan sama seperti keadaanku sekarang?"tanya Kai antusias

"Mungkin." D.O merenung sejenak. Dia berpikir apa dirinya juga akan mengalami hal yang sama seperti keadaan Kai sekarang.

"Tidak ada gunanya aku bertanya." Dia mendengus sebal, kemudian menyembunyikan wajahnya ke bantal.

"Tergantung sejauh apa pengaruh orang itu dalam hidup kita.  Jika kehadirannya sangat berarti, sudah pasti rasanya sangat menyakitkan."D.O ikut berbaring di kasur bersama Kai.

"Kau benar." Kai setuju. Dia rasa ucapan D.O sangat pas untuk situasi hatinya saat ini. Wajahnya masih tenggelam di atas bantal empuk.

"Siapa yang pergi menjauh?"tanya D.O, penasaran. Rasanya aneh seorang Kai menanyakan hal seperti itu padanya.

"Kau tidak perlu tahu,"balasnya cepat, merubah posisinya menjadi duduk dan langsung memberikan cengiran pada D.O.

"Tapi ... sepertinya aku sudah tahu." D.O pun merubah posisinya menjadi duduk dan menghadap ke arah Kai.

"Kau benar,"ujar Kai cepat.

"Aku belum memberitahu, tapi kau sudah membenarkannya."

"Baiklah, coba tebak, siapa yang berhasil membuatku seperti ini?" Kai menaikan alisnya ke atas.

"Gadis Promise?"

"Bagaimana kau tahu?"

"Hanya dia yang bisa membuatmu seperti ini. Bukankah kalian memang sedang dekat?"

"Kau benar, tapi sekarang semuanya berbeda. Dia pergi menjauh."

Sudah seminggu Lisa dan ibunya ada di Korea. Mereka berdua menikmati liburannya dengan tenang, aman dan nyaman. Berbeda dengan Kai yang tampak murung, karena sejak hari dimana dia pergi berbelanja Coklat dengan Lisa, dia tidak pernah bertemu lagi dengan Lisa sang gadis Promise.

Kai tidak mengetahui penyebabnya, tapi yang pasti Lisa berusaha menjauhi dirinya.
Setiap dia menghubungi Lisa melalui Chat tidak pernah dibalas, bahkan kadang tidak dibaca sama sekali. Setiap dia menghubungi melalui sambungan telephone juga tidak pernah diangkat.

Pernah beberapa kali Kai pergi ke Hotel tempat Lisa dan ibunya menginap, tapi tanggapan Lisa hanya biasa saja seperti menerima tamu asing yang sama sekali tidak dia kenal. Bahkan saat Kai mengajaknya mengobrol Lisa hanya menanggapi seperlunya.

Lisa tidak berubah, sikapnya masih sama ramah dan masih memperlihatkan senyumnya pada Kai. Hanya saja dia sedikit cuek dan terkesan menghindar dan Kai menyadari hal itu.

Kai pun sudah pernah beberapa kali mengajak Lisa pergi ke luar, tapi gadis itu selalu menolak dengan cara halus.

"Kenapa?"tanya D.O, menyadarkan Kai dari lamunannya.

"kau tidak perlu tahu,"jawabnya, berlalu pergi menuju kamar mandi.

"Astaga ...." D.O menggelengkan kepala, pusing menghadapi adik kecilnya itu.

Selang waktu beberapa menit Kai keluar dari kamar mandi. Kini, dia sudah memakai pakaian simple namun terkesan rapi, bersiap untuk pergi ke suatu tempat.

I'm Fine Oppa ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang