Sedaritadi para member yang sudah berada di dalam mobil memperhatikan apa yang dilakukan Kai dan Lisa. Begitu Kai masuk ke dalam mobil, mereka langsung mempertanyakan apa yang Kai lakukan dengan gadis itu.
"Apa yang kau bicarakan dengan gadis itu?" tanya D.O penasaran.
"Tidak, aku hanya berbincang sedikit,"
jawab Kai terkekeh pelan."Apa yang kau pegang?"
Sehun yang kebetulan duduk disebelah Kai langsung merebut gantungan kunci yang dipegang olehnya."Ah,tidak tidak."teriak Kai sambil terus mempertahankan agar gantungan Kunci miliknya tidak terlihat.
"Wah, ini terlihat seperti gadis yang naik ke atas panggung tadi,"ucap Sehun sambil memperlihatkan gantungan kunci itu pada semua member.
"Memang itu hadiah darinya,"ucap Kai sembari mencoba mengambil gantungan kunci itu dari tangan Sehun.
"Apa kau tertarik padanya?"goda Chanyeol Jahil.
"Aku hanya ingin berteman,"jawab kai keceplosan. Seharusnya dia bisa bersikap biasa saja,seolah tidak tahu dan tidak mengurusi para temannya yang Kepo.
"Sepertinya dia gadis baik,"puji D.O pada Lisa, dia berniat untuk mendukung Kai.
"Bolehkah aku meminta itu?"
goda Chanyeol sambil menunjuk kearah gantungan kunci pemberian Lisa yang masih dipegang Sehun."Tidak,"teriak Kai langsung mengambil gantungan kunci itu ketika Sehun lengah.
"Jangan berisik, itu akan menarik perhatian. Kita akan langsung pulang ke seoul,"ucap Suho dari arah kursi samping kemudi.
Mereka akhirnya menyudahi keributan itu. Beberapa menit kemudian, sampailah mereka di Bandara Soekarno Hatta. Semuanya langsung bergegas menaiki pesawat.
Sesampainya di dalam pesawat, mereka langsung tertidur karena kelelahan. Tapi ada satu member yang masih terjaga dan belum tertidur.
"Ada apa denganku?"ucap Kai pelan, sembari menatap gantungan kunci pemberian Lisa.
"Apa aku tertarik padamu?"
"Mana mungkin?"tolaknya cepat.
"Kita berbeda, sangat berbeda. Kau masih berstatus seorang pelajar, aku hanya ingin berteman denganmu. Ya, hanya berteman!"gumamnya, Apa yang membuatnya berpikir bahwa dia menyukai gadis itu?
"Tidak mungkin."perkataannya itu tidak sengaja terdengar oleh D.O yang duduk disebelahnya.
"Apa yang tidak mungkin?"tanya D.O, dia terbangun karena merasa mendengar sesuatu.
"Ah,tidak, aku hanya belum bisa tertidur,"
Jawab Kai, sedikit terkejut karena takut D.O mendengar perkataannya."Cepatlah tidur,"tuntas D.O, langsung melanjutkan tidurnya kembali.
"Baiklah."tanpa berpikir panjang, dia langsung berusaha untuk tidur.
Setelah beberapa jam di perjalanan, Akhirnya mereka sampai di Seoul. Mereka langsung bersiap-siap keluar dari pesawat dan pulang menuju apartement. Dengan mengenakkan topi dan masker mulut agar tidak ada yang bisa mengenali mereka.
Sesampainya di apartement, mereka semua berpisah pergi ke kamar masing-masing. Kai satu kamar dengan D.O, mereka berdua memasuki kamar bersama.
Bruk,
Kai menghempaskan tubuhnya pada kasur dan langsung bergegas tidur. Sedangkan D.O, dia hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan temannya itu, tanpa merasa terusik sedikitpun karena sudah sangat terbiasa.
Di dalam tidurnya Kai bermimpi. "Assalamualaikum,"ucapnya pada seseorang.
"Waalaikumsalam,"Jawab seorang gadis yang berdiri memunggunginya. Gadis itu memakai gamis berwarna pink dan kerudung yang senada, membuat gadis itu terlihat sangat anggun meski belum terlihat wajahnya.
"Kenapa kau baru datang?"tanya gadis itu, sembari membalikkan badannya menghadap ke arah Kai.
"Aku belum siap,"jawabnya, mencoba untuk melihat wajah gadis yang ada di hadapannya itu.
Dan tiba-tiba,
"Bangun,"teriak D.O, mencoba membangunkan Kai dari tidurnya.
"Ya!, kenapa kau membangunkanku," teriak Kai, beralih menatap D.O dengan tajam.
"Sudah siang, kau harus bangun. Kita akan makan siang bersama dengan yang lainnya,"ucap D.O dengan tatapan polos, seakan tidak merasa bersalah dengan apa yang telah dia lakukan pada Kai tadi.
"Ah,baiklah,"tuntasnya,bergegas bangun dan pergi menuju kamar mandi.
Ditempat lain, Lisa sedang menceritakan pengalamannya saat pergi ke konser semalam pada ibunya.
"Benarkah?"tanya ibunya, setelah mendengarkan semua cerita Lisa yang begitu panjang.
"Iya bu, terus aku di kasih nomer handphone salah satu member Exo."
sambil kegirangan, dia sangat semangat menceritakan pengalamannya itu."Wah, beruntungnya anak ibu. Tapi kamu harus ingat, dia itu berbeda dengan kita. jadi jangan berharap." Ibu nya menegaskan, bukanlah hal yang tidak mungkin jika timbul rasa suka pada Lisa untuk idolanya itu.
"Iya bu, lagian umur kita beda jauh,dia gak mungkin ada rasa sama aku. Dia cuman ngehargain fans nya aja bu,"
Jawab Lisa meyakinkan. Tidak pernah terpikirkan bahwa apa yang dikhawatirkan ibunya itu akan terjadi pad dirinya."Sampai segitunya kamu belain dia,"goda ibunya, sembari terkekeh pelan.
"Iih..., ibu."Lisa tersenyum malu, menanggapi kekehan ibunya itu.
🌳🌳🌳🌳🌳
Kai,D.O dan member Exo lainnya sudah berada di sebuah restoran langganan dan menyewa tempat khusus. Tentunya untuk menjaga privasi. mereka duduk bersama, berbincang ringan sembari menunggu pesanan datang.
"Hei, kalian tahu, wanita di Indonesia banyak yang menggunakan penutup kepala."Chanyeol membuka pembicaraan.
"Benar, Exo-L kita di sana juga banyak yang menggunakan itu,"tambah Chen.
"Aku sangat senang, rupanya mereka bersatu untuk kita walaupun berbeda,"
Sahut Suho."Aku juga Senang,"timpal Kai cepat,di iringi cengiran canggung.
"Kai merasa senang karena bertemu gadis itu,"ucap D.O,bermaksud menyindir Kai secara langsung.
"Benar, kau benar, Kai sangat berbeda kepada gadis itu saat berada di panggung,"sahut Baekhyun tersenyum Jahil.
"apa yang kau lakukan dengan handpone gadis itu saat berada dipanggung?"tanya Xiumin penasaran.
"Ya,apa?, kami ingin tahu,"sahut Lay tidak kalah penasaran.
"Benar,aku juga sangat penasaran!"tambah Sehun si Maknae.
"Kepo itu diperbolehkan, tapi harus dengan kadar sewajarnya. karena yang berlebihan akan menimbulkan efek yang berlebihan pula."
🐻🐻🐻🐻🐻
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Fine Oppa ( Completed )
EspiritualIni adalah kisah tentang seorang gadis muslimah penggemar K-pop yang tidak menyangka akan bertemu dengan idolanya. Gadis itu bernama Lisa. Dia mengidolakan Kim Jong In (Kai Exo). Bukan mimpi tapi nyata, dia tidak menyangka bahkan tidak pernah berpik...