18

4K 239 7
                                    


"Dokter, apa yang terjadi?"Kai bertanya cepat. Memang sedari tadi dia sangat ingin tahu apa yang membuat Lisa sampai  tidak sadarkan diri.

"Dia___"ucap seorang lelaki yang ada di dekat pintu. Dia adalah orang yang mendapatkan tatapan sinis dari Kai semenjak dia memasuki ruangan bersama dokter tadi. Belum sempat dia berbicara kai sudah memotong pembicaraannya.

"Maaf, saya bertanya pada Dokter,"potong Kai cepat.

"Dia hanya alergi,"jelas Dokter singkat.

"Alergi...."Lisa mencoba mengingat sesuatu. Seingatnya, dia hanya alergi terhadap udang, sedangkan dia tidak memakan udah sejak tadi pagi. Tapi, saat makan bersama Kai sore tadi, dia hanya memakan semangkuk ramen. Apa terdapat udang di dalam ramen itu?

"Alergi apa Dok?"Kai tidak tahu tentang alergi Lisa. Dia juga tidak tahu bahwa Lisa dibawa ke rumah sakit jika saja dia tidak menanyakannya pada orang-orang yang berada di restoran.

"Aku alergi udang." Lisa mengakuinya. Dia dapat melihat jelas tatapan khawatir dari Kai kepadanya. Apa maksud dari tatapan itu? apa dia merasa bersalah?

"Udang? apa karena ramen tadi?"Kai begitu terkejut mendengarnya. Dia akan menyalahkan dirinya sendiri, semua itu terjadi karena dia mengajak Lisa untuk makan bersama.

"Mungkin, apa dia memakan makanan yang menggunakan udang sebagai bahan pelengkap? saya sakin dia tidak akan berani memakan udang karena dia tahu tentang alerginya itu,"ucap Dokter.

"Benar! ada potongan daging udang di ramen tadi." Kai mengingatnya, memang ada potongan-potongan kecil daging udang di ramen yang mereka makan tadi. Mungkin Lisa tidak menyadarinya, karena dia sendiri tidak begitu sadar bahwa itu adalah potongan daging udang.

"Maaf, aku membuatmu seperti ini." Kai rasa, jika dirinya tidak mengajak Lisa makan mungkin semuanya tidak akan terjadi.

"Tidak, ini terjadi karena aku tidak berhati-hati. Jangan salahkan dirimu sendiri, karena itu tidak benar." Lisa merasa tidak enak karena Kai menyalahkan dirinya sendiri hanya karena keteledorannya.

Tanpa mereka sadari, seorang laki-laki yang berdiri di dekat pintu menarik sedikit ujung bibirnya, mengutas senyum.

"Kau, kenapa kau ada disini?"tanya Lisa pada lelaki yang berdiri di dekat pintu.

"Dia adalah orang yang membawamu ke sini,"ucap suster yang sedaritadi diam.

"Apa kau mengenalnya?"tanya Kai pada Lisa.

"Tidak, aku tidak mengenalnya."elak Lisa. Memang benar dia tidak mengenal pria itu, hanya saja dia pernah bertemu pria itu sekali di Hotel tempatnya menginap di Seoul.

"Saya, Kim Ikhsan,"ucap pemuda itu karena merasa dirinya diperbicarakan.

"iya, terimakasih banyak telah menolongku,"ujar Lisa.

"Terimakasih kembali. Ma'af saya tidak bisa mengantar anda pulang, kalau begitu saya permisi ... Assalamu'alaikum,"ucap pemuda itu kepada Lisa dan langsung pergi.

"Silahkan saja, saya yang akan mengantarnya pulang,"tegas Kai, memberi kesan mengancam dan menekankan kata Mengantarnya.

"Wa'alaikumsalam,"jawab Lisa.

Setelah cairan infus Lisa habis, Dokter memperbolehkan Lisa untuk pulang. Lisa pulang bersama Kai setelah menyelesaikan administrasi rumah sakit.

Kini mereka berdua sudah sampai di parkiran Hotel. Kai buru-buru mengambil kursi roda yang ada di bagasi mobil karena kondisi Lisa masih lemah dan belum kuat berjalan. Awalnya Kai akan merangkul Lisa saat berjalan, tapi Lisa menolak katanya bukan Muhrim.

I'm Fine Oppa ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang