-; imaginary
[ prologue ]
"Wen Junhui."
Suara itu terdengar jelas tidak jauh dari dirinya, menyebut namanya dengan suara yang tidak asing. Pria berambut mullet itu mendekatinya dan menepuk pundaknya pelan. Jun bereaksi kaget, sekaligus tidak percaya akan kehadiran pria ini.
Jun membalikkan badannya dan sekarang tatapannya fokus kepada Minghao. Jun menatap mata Minghao dengan padangan tidak percaya.
"H-hao?.."
Tentu saja, ia tidak menyangka keberadaan Minghao. Di saat yang sangat tidak terduga ia bertemu dengannya, Xu Minghao.
Jun ingin membuktikan apakah itu benar, karena itu ia langsung memegang tangan Minghao dengan erat. Ia tidak dapat menahan lagi semuanya. Jun menangis sejadi-jadinya dihadapan Minghao.
...dan memeluknya.
Jun membenamkan rasa rindu, sedih yang bercampur menjadi satu itu. Minghao hanya dapat menerima pelukan erat Jun karena ia tau Jun sangat merindukannya. Minghao tahu penderitaan yang diderita oleh Jun selama ini.
"hey, hey..."
"jangan nangis lagi. aku disini, okay?" Minghao menepuk punggung Jun dan mengelus-elusnya seraya menghentikan Jun yang masih menangis seperti anak hilang yang baru bertemu dengan ibunya setelah hilang selama bertahun-tahun.
Jun mengangguk pelan, dan lepas dari pelukan Minghao. Ia menghapus air matanya dan segurat senyum tergambar di wajahnya.
•
; -junhui's
7.00 AM
Alarm sialan itu lagi, dan lagi-lagi mimpi itu lagi.
Mimpi itu mengingatkanku kepada seseorang, yang sangat berharga. Dia sempat menjadi kebahagiaan dalam hidupku, tetapi kemudian menghilang dan pergi entah kemana.Aku terbangun, di ruangan yang sama, kamar remang-remang yang hampir seluruhnya bernuansa abu-abu. Jam menunjukkan pukul tujuh pagi, tapi nyawaku belum sepenuhnya bangkit.
Ah sudahlah.
Aku hanya mengambil handphone-ku, seraya mengecek apakah ada pesan-pesan penting yang kulewatkan tadi malam.
[ incoming message - anonymous ]
Entah siapa yang mengirimiku dengan nama 'anonymous'. apakah dia hacker? stalker? aku tidak peduli sama sekali.
akupun menghapus nomor misterius tersebut dan menaruh handphoneku lagi.
sigh.