eleven

1.3K 160 3
                                    

tapi, tiba-tiba telefonnya terputus.

"...."

aku khawatir dengan Hao, tapi satu sisi aku juga harus fokus kepada pekerjaanku. Aku semakin bingung karena aku juga tidak tahu apa yang harus kulakukan.

Dan setelah itu, ada sebuah chat masuk.

Hao🐸
Renjun kecelakaan, gege. ㅠㅠ

Me
Kenapa bisa begitu?!
Read

Hao🐸
Katanya.. dia kena korban tabrak lari..

Dalam hati, kenapa hal seperti ini harus terjadi di saat-saat yang mendadak. Tadinya aku ingin membicarakan tentang masalah tadi, tapi aku tidak ingin perasaan Hao makin terluka.

Hao pun menelefonku lagi, karena tadi ternyata sinyal ku sempat hilang. Lalu aku mengangkat telfon, dan ia masih tampak menangis.

"Sayang, jangan nangis."

Ya, mungkin menyakitkan baginya ketika mendengar Renjun terkena kecelakaan, apalagi itu adalah korban tabrak-lari.. janggalnya, setahuku  tingkat kriminalitas jarang terjadi di Jepang, tapi kenapa masih saja ada kejahatan seperti ini?

Renjun memang adik sepupu yang sangat Minghao sayangi. Ibu dari Renjun adalah adik dari ayahnya Minghao, jadi mereka adalah saudara yang dekat sekali.

"Gege..."

"Ya?"

"Kapan gege balik?..."

"Mungkin besok.. gege langsung ke Jepang buat urusan jugaa."

"Kalau gitu, Gege samperin Hao yah."

"Iya sayang, iya. Jangan sedih-sedih lagi, doain Renjun biar dia baik-baik aja kondisinya."

"Iya, Gege."

"Good night."

"Night, Gege"

Call pun berakhir.

Aku memilih untuk tidak menceritakannya ke Minghao untuk saat ini, dan lalu aku tertidur.

***

;- minghao's

Tokyo, Jepang
7.56 AM.

aku terbangun, di sofa kecil samping ranjang tempat Renjun tertidur. Semalam dokter bilang kalau kondisinya tidak terlalu parah, hanya cedera pada bagian kaki saja, itupun tidak perlu operasi.

Aku hanya bisa menunggu agar ia cepat sembuh.

lalu, ada seseorang yang mengetuk di pintu. aku langsung berjalan ke arah pintu dan Yuta datang.

"ohayou, eisha-kun."

Yuta memang teman yang baik. Ia bahkan membawakan makanan bukan hanya untuk Renjun, tapi untukku juga.

"kayaknya harus cuti ya?"

"hmm, mungkin hari ini nggak masuk dulu, tapi kan bisa dititip ke perawatnya."

"iya, ya."

-

dan sesuai dengan apa yang kubilang tadi, aku pun izin khusus untuk hari ini, karena pasti Renjun harus didampingi di hari pertama.

;- junhui's

Tokyo Haneda International Airport
12.53 AM

akhirnya, aku sampai juga di Jepang. Karena hari ini adalah freetime, aku bebas berkunjung kemana saja. Aku diantar terlebih dahulu ke hotel.

Leon, yang sudah mengetahui tentang Renjun, ia pun bersedia untuk menemaniku menjenguk Renjun. kamipun pergi, tapi sebelumnya kami membawa beberapa buah tangan.

Kemarin, Minghao sudah memberikan detail tentang rumah sakit dimana Renjun dirawat beserta nomor kamarnya, jadi kami tidak perlu bingung-bingung bertanya lagi.

-

ketika sampai didepan, aku hanya mengetuk pintu dan langsung membukanya.

"Hao-ya?"

aku masuk ke dalam ruang rawat, dan seketika Minghao pun langsung memelukku, mungkin karena rindu. Aku? Tentu saja aku memeluknya kembali, karena aku juga rindu padanya.

Renjun juga baik-baik saja, ia sudah mulai sadar, katanya.

-

tbc

imaginary | junhao ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang