;- junhui's
tiba-tiba, aku diserang dari belakang. Kepalaku dipukul, dan akupun langsung reflek ke belakang, dan melawan orang tersebut. Untunglah, aku menguasai bela diri wushu, jadi aku bisa membasmi orang tersebut & melindungi diriku sendiri.
Lalu, aku kabur bersama Leon agar aku tidak menjadi pusat perhatian orang.
Aku pun berjalan kembali menyusuri jalan ramai Shinjuku. Memang belum jamnya pulang kerja, tapi disini ramai sekali. Langkah demi langkah, dan aku melihat samar-samar orang yang ku kenal.
Itu Minghao.. tapi sebenarnya aku juga tidak yakin. Pastilah ia bukan Minghao, karena mungkin dia sedang menjaga Renjun di rumah sakit.
"Hyung, bukannya itu Myungho?" Kata Leon yakin dengan apa yang ia lihat.
"Kok dia sama orang lain?.."
Tapi aku tidak yakin kalau itu Minghao.
"Nggak mungkin. Lagian, dia 'kan masih di rumah sakit."
"Oke,.."
Kami pun lanjut berjalan.
;- minghao's
Akhirnya, tur kantor baruku menyebalkan sudah selesai, dan Daniel mengajakku untuk date. Karena terpaksa, aku pun mengikuti perintahnya.
Kami berjalan kaki ditengah ramainya Shinjuku di sore hari.
Ini sangat menyebalkan, karena aku bahkan harus memalsukan perasaanku kepada Daniel sebagai 'jodohku'. Bahkan aku tidak menginginkannya, karena Jun-gege tetap satu-satunya orang yang aku sayangi.
Grep.
Daniel si jebal ini memegang tanganku, aku pun langsung melepas tanganku dengan penuh kebencian."Kenapa, sih?!"
"Aku tahu, awalnya memang menyebalkan, tapi lama-kelamaan kamu bakal kebiasaan kok sama aku."
Menjijikkan! Aku benci pria ini!
"Heh, asal lo tahu ya. Gue udah punya seseorang, sebenarnya."
"Hmm.. siapa?"
"Gak perlu tahu, lo 'kan bukan siapa-siapa gue!"
"Aku pacarmu."
Dan ditengah perdebatanku dengan Daniel, dari kejauhan aku melihat seseorang yang kukenal.
Itu.. Jun-gege?! Oh.. tidak. Gege pasti kecewa jika ia melihatku seperti ini. Aku pun langsung menyuruh Daniel untuk berbalik dan kami pun berjalan menjauh.
Maafin aku, Jun-gege.
***
;- junhui's
Malam hari sudah tiba. Aku kembali ke hotel tempat aku menginap, aku pun langsung mandi terlebih dahulu, setelah itu aku mencoba menelefon Hao.
Tapi, tampaknya telefon tersebut di-reject. Aku mencobanya lagi, lagi dan lagi.
Tetap di tolak.
Ada apa dengan Hao? Biasanya dia tidak pernah seperti ini, bahkan yang biasanya menyapa duluan adalah Minghao.
***
Minghao sedang berada dengan Daniel, hanya berdua saja. Mungkin Minghao terlena dengan Daniel, dan yang awalnya merasa najis dan penuh kebencian, kini biasa saja.
Mereka saat ini sedang berada di Tokyo Skytree, menikmati pemandangan indah kota Tokyo yang penuh dengan kerlap-kerlip lampu di setiap bangunan yang menjulang tinggi.
Tapi, tidak dengan Minghao.
Ia sebenarnya masih terjebak bersama Daniel, dan di setiap kesempatan ia ingin membuka handphone-nya dan meminta bantuan, Daniel pasti memperhatikan ataupun mengajak Minghao melakukan apapun itu agar Minghao tidak dapat kendali atas handphone-nya.
tbc
Last update sebelum tidur lmao.
Tadinya mau gadang lagi disuru tidur.
besok 2x update !