eight

1.8K 197 7
                                    

;- junhui's

Setelah proyek tersebut selesai, aku berpisah lagi dengan Minghao, mengharap ia kembali dalam jangka waktu yang dekat.

Waktu-waktu seperti ini adalah waktu tersibukku, dimana aku seringkali lembur dan terkadang aku tidak sempat pulang kerumahku sendiri.

Aku lebih memilih untuk menginap di rumah Wonwoo, karena tempat tinggalnya-lah yang paling dekat dengan lokasi kerjaku.

sebagai aktor, aku juga harus menjaga kesehatan dan daya tahan tubuhku. cuaca belakangan ini memburuk, sehingga beberapa dari aktifitasku dilakukan secara outdoor. Aku sempat kewalahan saat itu, tapi Wonwoo mengingatkanku untuk selalu meminum obat dan makan yang teratur, karena mencegah lebih baik daripada mengobati, katanya.

Wonwoo memang teman yang baik. Ia juga mempunyai kesibukan sendiri sebagai pemilik café ternama di Seoul saat ini, yaitu Jeon's Café.

Biasanya ketika aku dalam break dan tidak sempat membeli makanan, pegawainya akan memgantarkan makanan untukku, dana tentunya itu semua dari Wonwoo. Karena itulah, aku dapat mengandalkannya.

***

"Jun, lo lembur lagi ya?" itulah pertanyaan pertama yang Wonwoo tanyakan setelah aku mengangkat call.

"Nggak kok." jawabku sambil menyetir.

Seharusnya ini dilarang oleh hukum, tapi karena Wonwoo tiba-tiba sekali, akupun terpaksa mengangkat telefonnya.

"Terus? Kenapa masih diluar?"

"Ini bentar lagi sampai kok."

"Okelah, gue udah siapin makan buat lu."

"Gomapta."

"Ya."

Aku pun menutup telfon dan menaruh kembali HP-ku, dan melajukan mobilku lebih cepat.

-

Aku masuk ke dalam apartemen, karena aku juga punya aksesnya. Rupanya disitu ada Mingyu sedang menonton bersama Wonwoo.

"Halo." Mingyu yang menoleh kebelakang dan melihatku menyambutku masuk.

"Yo." jawabku singkat. Aku hanya melepas sepatuku, menaruh tasku dan mengarah ke meja makan.

Aku duduk, dan memakan apa yang sudah disediakan. Hanya ada sebungkus kimbap dan sepanci ramyun panas.

"Pas sekali datangnya, Jun," kata Mingyu.

"Lo yang buat?" tanyaku.

"Mm-hm." jawabnya sambil mengangguk. Mingyu memang gemar memasak.

Aku mengambil sumpitku dan mengaduk-aduk ramyun. Aku masih meng-scroll SNS karena sedari tadi aku tidak melihatnya selama perjalanan pulang.

Tiba-tiba ada chat masuk, dari Minghao

hao🐸 : "Malam gege, sesibuk apa kegiatan gege hari ini?"
11.45 PM

Aku tersenyum, karena ia masih saja bangun di jam seperti ini untuk menungguku pulang.

"biasa, syuting yang capeknya minta ampun. Besok gege pergi ke Thailand buat syuting"
11.46 PM
read

Berhubung aku sedang makan dan tidak bisa mengetik terlalu banyak, aku pun memencet mode videocall.

"Hai, gege."

"Hey."

"Lagi makan apa?"

"Ramyeon buatan Mingyu."

"Ha ha, enak yah, pulang-pulang kerja dibuatin makanan. Sama Mingyu lagi!"

"Kamu belom makan?"

"Renjun lagi beli keluar. Harusnya sebentar lagi dia dateng,"

Tak lama kemudian, samar-samar terlihat teman Minghao, Renjun. Ia juga ikut melambaikan tangannya.

Sekarang, Minghao ada di depan meja makan sembari Renjun mengeluarkan makanannya.

Minghao mengambil boks tisu, dan menaruh handphone-nya didepan boks tisu tersebut agar dapat menumpunya.

Setelah 1 jam videocall dengan Minghao dan juga Renjun, aku pun menutup call tersebut. Aku pamit duluan kepada Mingyu & Wonwoo yang masih saja menonton serial film drama kesukaan mereka.

( mingyu mendadak alim )

***

Incheon
9.12 AM

Yak, aku sudah berada di tempat ini lagi. Akhir-akhir ini aku sering sekali pergi ke luar negeri untuk shooting iklan sebuah merk kosmetik ternama.

Seperti biasanya, aku dengan asistenku, Leon, ditemani beberapa staff bodyguard pergi check-in. Karena waktu penerbangan masih cukup lama, aku mentraktir mereka di café bandara.

.

Aku sudah boarding kedalam pesawat, padahal penerbangannya di jam 12.10. Sudahlah, yang penting tidak terlambat dan sudah naik.

-

Sesampainya di Thailand, aku dijemput oleh limoussine yang sudah disiapkan, dan langsung diantar menuju hotel.

.

.

.

.

tbc

tenang, kita belum sampai ke klimaks cerita.

imaginary | junhao ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang