sixteen

1K 127 18
                                    

IMAGINARY
.
.
.
.
.
.

"Gege mungkin emang ga layak, kayak yang Papa kamu bilang. Tapi hati Gege cuma buat satu orang, yaitu kamu. Xu Minghao."

.
.
.

"Gege layak kok. Kalo gege ga layak, pasti Hao nggak akan ada perasaan buat Gege." Hao menggenggam tanganku, dan aku pun menunduk sedikit.

"Maksud gege, gege banyak kekurangannya.. pekerjaan dia jauh lebih hebat dr gege, dia lebih ganteng dari gege, makanya papamu pilih dia buat kamu, Hao."

"Bukan soal pekerjaan, ganteng enggaknya, gege"

"Menurut Hao, gege-lah satu-satunya orang yang bisa ngerasain sayang itu apa. Hao ga akan pernah sama orang lain, kecuali Gege."

Minghao mengelus pipiku lembut, ia juga menghapus air mataku.

Ia tersenyum.

"Hao.. gege memang ga tahu respon apa yang gege harus bilang, tapi yang penting kamu baik-baik."

"Aku janji ga akan nikah sama orang lain selain Wen Junhui, gege-ku tersayang."

Chu.
Aku melihatnya, air mata Hao masih keluar. Aku pun membalas ciumannya lembut, dan lalu melepasnya.

"Jangan nangis sayang. Aku ga bakal marah kok," aku mengacak-acak rambut Hao, saking gemasnya.

"Makasih, gege. Aku sayang sama gege."

"Gege juga."

***

Disamping itu..

Mark sedang bermain dengan komputernya, dan tiba-tiba ia mendapat sebuah notifikasi yang dianggapnya penting.

Click.
Ia pun menekan notifikasi tersebut, dan ter-ekspos lah sebuah peta, lengkap dengan koordinatnya.

Ada sebuah titik merah besar, dan tampaknya itu sesuatu yang membuat perhatian Mark semakin terfokus.

Rupanya, ia telah membajak sistem HP Minghao, agar kemanapun Minghao pergi, Mark dapat mengikutinya, atau bahkan mencegatnya.

"Duh, orang bego mah memang gampang ditebak." gumam Mark. Ia langsung menekan koordinat dimana titik merah (lokasi Minghao) itu berada.

Click.

Koordinat alamat pun telah diketahui.

"Distrik Nowon-gu, jalan XXXX nomor 87-943."

Mark langsung mencatat alamatnya, memfoto apa yang terdapat di komputer (koordinat peta) dan mengirimnya kepada atasannya, yaitu Daniel.

***

;- daniel's

11.13 PM

Ting.

"Apa-apaan ini? Siapa yang berani-beraninya menggangguku di jam segini?" batinku.

Aku pun mengambil handphone yang berada di bawah bantal ranjangku, dan membukanya.

[ incoming message - Mark ]

Aku langsung membuka chat tersebut. Dan rupanya, ia mengirimiku sebuah koordinat peta yang bertuliskan :

"Inilah dimana Minghao berada sekarang".

"Inilah dimana Minghao berada sekarang"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
imaginary | junhao ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang