;- junhui's
Hari pertama, aku langsung tertarik dengan pesona kota Bangkok. Jika di Korea sedang peralihan musim dingin ke musim semi, disini sangatlah cerah.
Aku memang tidak berjalan kaki, tidak. Aku tetap diantar-jemput oleh driver di tengah lalu lintas yang lalu-lalang. Bangkok adalah yang kota yang unik, menurutku, karena terakhir aku datang kesini adalah ketika aku studytour kuliah.
aku sampai di lokasi shoot pertama, yaitu untuk sesi pemotretan atau biasa disebut photoshoot. setelah itu, berpindah lagi ke tempat yang berbeda-beda selama lima kali.
-
Setelah pekerjaan hari pertama selesai, manager-hyung mengajakku dengan teman-teman staff lainnya untuk menikmati kuliner di sekitar Bangkok. aku juga membuat vlog tentang itu semua, yang didokumentasikan oleh asistenku, Leon.
dan sesudah kami dibuat kenyang oleh manager-hyung, kami pun kembali ke hotel, yang katanya adalah hotel bintang lima terbaik di Bangkok.
-
karena rasa penat & lelah yang tak tertahankan, aku pun langsung mengambrukkan badanku sendiri ke ranjang 140x200 cm yang ada di ruangan itu. Kamarnya memang dipesan dengan 2 single bed, tapi rasanya sudah nyaman sekali untukku.
Leon, yang sudah seperti temanku sendiri, ia mengerti dengan apa yang kurasakan. apalagi, aku sudah terlihat sangat mengantuk sejak perjalanan dari Korea ke Bangkok.
;- leon'sJun-hyung memang terlihat lelah hari ini, sudah tertebak dari wajahnya yang sangat terlihat lelah.
Kesehatannya sih oke-oke saja, hanya saja dia butuh lebih banyak istirahat, tapi Jun adalah pribadi yang agak.. memaksa, dia selalu mengusahakan ataupun menomorsatukan performa-nya dan reputasinya sebagai aktor dan juga model terkenal, dan seakan-akan kesehatannya adalah nomor dua. aku selalu mencegah hal itu terjadi kepada atasanku, Jun-hyung.
dan entah kenapa, telefon Jun-hyung berdering. ternyata, itu adalah kekasih dari Jun-hyung, Xu Minghao.
aku merasa tidak enak jika aku mengangkatnya dan mengatakan kalau Jun-hyung sudah tertidur, tapi di satu sisi aku ingin memberitahunya karena merasa kasihan.
maka akhirnya aku menutup telfonnya, tapi meninggalkan pesan di chat.
Me
Maaf, tapi Jun-hyung udah tidur sekarang -leon
Read
hao🐸
Nggak papa, btw makasih udah mau kabarinMe
Iya, sama-sama -leon
Readhao🐸
Pastiin gege makan yang cukup, dan jaga kesehatan, gege gampang sakit biasanyaMe
Siap -leon
Readhao🐸
Aku titip Jun-gege yaMe
Siap, laksanakan -leon
Readaku pun menghela nafas lega. ternyata, Minghao adalah orang yang baik. untung saja ia tidak terlalu curiga denganku.
;- minghao's
Pagi itu, aku naik kereta sesuai ruteku yang biasanya. Yuta bilang aku bisa singgah sebentar, untuk memberikan kumpulan file untuk di-edit.
tapi, karena aku mempunyai keperluan dengan Yuta, maka akupun mendatanginya ke sebuah kedai kopi.
sekedar info, kami memang bekerja di kantor yang sama, tapi Yuta adalah bagian graphics design sedangkan aku adalah photographer.
."eisha-kun, makasih foto-fotonya! kalo nggak ada lu, gue bisa diamuk ama Boss."
"iya lah, boss itu orangnya harus tepat waktu, Bro. jadi lain kali harus lebih gercep lagi,"
"Siap, deh."
"Btw, kenapa lu ga dateng ke kantor aja?"
"Tadi gue bangun kesiangan jadi gak sempat ngapa-ngapain."
Kami pun berbicara secara random selain berbicara soal pekerjaan. Setelah itu, aku pun berangkat lagi untuk memenuhi kebutuhan client.
-
disaat senggang, aku pun mencoba untuk menelfon Jun, dan ternyata tidak diangkat.
[ the number you are calling is busy... ]
itu artinya telefon tersebut terpaksa di-reject. aku mencobanya sekali, dua kali, tiga kali..
tetap tidak bisa.
"mungkin lagi sibuk," batinku.
***
karena sosok yang memegang handphone tersebut bukan Jun sendiri, melainkan seseorang yang asing. Bukan seorang staff, bukan manager. Orang yang bekerja di area itupun juga bukan.
lalu, siapa?
.
tbc
ya, kita akan memasuki klimaks cerita.